16 Cara Budidaya Kopi Arabika yang Baik dan Benar

BungaBunga.Co.Id – Kopi Arabika adalah kopi terbaik di dunia. Jenis kopi ini dapat melampaui kopi pesaingnya yaitu jenis kopi robusta. Harga kopi arabika di pasaran juga cukup tinggi dibandingkan dengan jenis kopi lainnya.

Kopi Arabika adalah jenis kopi dunia yang pertama kali ditemukan dan masih berkelanjutan, bahkan permintaan pasar terus meningkat. Mempertimbangkan kejadian ini, banyak petani kopi yang menanam kopi lokal beralih menjadi pembudidaya jenis kopi Arabika.

Budidaya-Kopi-Arabika
Budidaya Kopi Arabika

Cara Budidaya Kopi Arabika

Syarat Tumbuh

Pemilihan Lokasi

  1. Ketinggian 700 – 1500 m di atas permukaan laut dengan jangkauan optimal 900 – 1100 m di atas permukaan laut.
  2. Lokasi ± 100 meter dari perkebunan kopi lainnya.
  3. Tanah bebas dari hama dan penyakit
  4. Mudah Pengawasannya
  5. Sifat kimiawi tanah biasanya membutuhkan pH sedikit asam 5,5 – 6.

Kondisi Tanah

  1. Tanah PH: 5.5 – 6.5
  2. Top Soil: Setidaknya 2%.
  3. Struktur tanah: Subur, Gembur dalam perbandingan> 100 cm.

Kondisi Iklim

  1. Ketinggian: 800 – 2000 m di atas permukaan laut
  2. Suhu: 15 ° C – 25 ° C
  3. Curah hujan: 1.750 – 3.000 mm / tahun, 3 bulan bulan kering

Penanaman Pohon Pelindung

  1. Tanamlah pohon pelindung 2 tahun sebelum menanam kopi
  2. Jenis pelindung pohon: Sengon, Lantoro, Suren.

Persiapan Bibit

Bibit kopi arabika dapat diperoleh dengan berbagai cara, yaitu dengan Pembibitan benih secara generatif dan cangkok. Namun, jika Anda ingin tanaman kopi berbuah cepat, Anda dapat melakukan pembibitan melalui cangkok yang mungkin kita butuhkan Cara membiakkan bibit kopi Arabika untuk pemula

Pembibitan dari semai biji membutuhkan waktu lebih lama, dan perawatan harian dari menabur benih kopi yang kita tanam membutuhkan 762 dan dari Kartika jenis satu dan dua.

Saat ini, sebagian besar petani menggunakan benih hasil generatif, yaitu dengan cara semai biji yang merupakan ciri khas tanaman kopi Arabika. Tidak seperti kopi Robusta, akan lebih baik jika bibit ditanam dengan cangkok batang.

Pengolahan Lahan Tanam

Untuk penanaman kopi Arabika dan Robusta diperlukan pohon pelindung, yang bisa dalam bentuk pohon Sengon, Lamtoro dll. Juga perhatikan Lahan yang akan digunakan. Kopi Arabika membutuhkan nutrisi dan kaya akan zat organik.

Untuk menetralkan tanah, tanaman kopi Arabika ini membutuhkan banyak pupuk organik. PH tanah yang baik untuk menanam kopi arabika adalah 4-6 ph.

Lubang yang digunakan lebih baik jika kita membuatnya berukuran 1 meter persegi. Sebelum kita menanam biji kopi, kita harus memberikan sulfur dan kapur dolomit 250 gram setiap 3 bulan sebelum kita menanam benih, biarkan penggalian terbuka

Sebulan sebelum penaburan benih,Maka berikan pupuk organik dalam bentuk kompos dengan dosis 3 kg untuk setiap area penggalian batang kopi. Biarkan pupuk berdiri sampai biji kopi siap ditanam.

Setelah satu bulan pengomposan, biji kopi Arabika siap digunakan. Jangan lupa memangkas batang daun bercabang dalam arti biji kopi. Sisakan hanya 2-3 batang daun yang tersisa agar sistem benih akar tumbuh lebih cepat.

Penanaman Benih

Buat lubang tanam dengan jarak antara satu tanaman kopi dengan yang lain, yang harus sekitar 3 meter dengan kedalaman 30-40 cm. Kemudian kompos diberikan ke setiap lubang tanam dan benih dapat ditempatkan di lubang tanam.

Perawatan dan Pemeliharaan

Pengendalian Gulma

Pengendalian gulma dalam TBM saat ini menggunakan kimia, dengan rotasi dilakukan empat kali setahun.

Penyiangan

  1. Bersihkan gulma di sekitar tanaman kopi.
  2. Penyiangan bisa dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah
  3. Pada tanaman dewasa hal ini terjadi dua kali setahun

Pemupukan

  1. Usia 1 tahun: 50 g urea, 40 g TSP, dan 40 g KCL.
  2. Usia 2 tahun: 100 g urea, 80 g TSP, dan 80 g KCL.
  3. Usia 3 tahun: 150 g urea, 100 g TSP, dan 100 g KCL.
  4. Usia 4 tahun: 200 g urea, 100 g TSP, dan 100 g KCL.
  5. Usia 5-10 tahun: 300 g urea, 150 g TSP, dan 240 g KCL.
  6. Umur 10 tahun keatas: 500 g urea, 200 g TSP, dan 320 g KCL.

Pupuk diberikan dua kali setahun, yaitu di awal dan di akhir musim hujan, masing-masing dengan setengah dosis. Cara pemupukan dengan selokan melingkar dengan kedalaman ± 10 cm pada jarak ± 1 m ke langkan puncak pohon.

pemangkasan

Pangkas Bentuk dibuat agar kebiasaan tanaman kopi menjadi kuat dan memiliki cabang yang produktif ketika menjadi tanaman produksi (TM). Pemangkasan bentuk TBM I dilakukan dengan memangkas atau memotong pada ketinggian 80 cm.

Pada TBM II atau tinggi 120 cm, dilakukan toping atau pemotongan tunas. Setelah TBM III, perawatan tunas baru (bayonet) hingga ketinggian 160cm. Selain itu, selalu dipastikan bahwa tanaman bebas dari tunas air.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama utama yang harus diberantas secara kimia adalah Kutu Hijau (Coccus viridis). Umumnya hama ini terjadi di tengah musim hujan. Kontrol dilakukan dengan menyemprotkan insektisida dari konsentrasi metidathion aktif 0,2%. Penyemrotan dilakukan dengan interval satu minggu sampai gejala kejang menghilang. Penyebabnya adalah semacam kumbang kecil.

Serangan pada Buah Muda dan Tua Kontrol mekanis adalah mengumpulkan buah yang terinfestasi dengan penjarangan naungan dan tanaman menggunakan insektisida Dimecron 50 SCW, Tamaron, Argothion, Lebaycid, Sevin 85 S dalam dosis 2 cc / l air yang dibudidayakan secara teknis. Menyerang / membersihkan cabang dan cabang kecil 3-7 dari tunas kopi.
Daun menguning dan rontok, lalu ranting-rantingnya mengeringP pengendaliannya seperti halnya hama bubuk buah.

Penyakit Kopi Arabika

  1. Penyakit Karat Daun
  2. Penyebabnya adalah sejenis jamur.
  3. Tanda-tanda serangan adalah bintik-bintik merah kekuningan di bagian bawah daun, sementara ada bintik-bintik kuning di permukaan daun. Lalu daunnya rontok, pucuk cabang muda kering dan buah kopi menjadi hitam kering dan kualitasnya tidak bagus, lalu tanaman mati.
  4. Pengendaliannya secara teknis dengan kopi arabika tahan tanaman seperti S 333, S 288 dan S 795 dan pemeliharaan fungisida dithane M-45 dosis 2 g / l air.

Masa Panen

Panen kopi Arabika biasanya dapat dilakukan dengan memanen buah kopi yang berwarna merah. Tidak semua buah bisa dipanen secara bersamaan, jadi buah harus dipilih dengan cermat. Buah kopi yang telah dipanen harus dipilah dan menggunakan mesin giling untuk mendapatkan hasil kopi dalam bentuk bubuk.

Demikianlah pembahasan tentang budidaya kopi arabika semoga dapat bermanfaat untuk anda.

Baca Juga Artikel Lainnya