10 Cara Budidaya Timun yang Benar

Budidaya Timun – Mentimun (Cucumis sativus L.) adalah tanaman sayuran yang memiliki banyak keunggulan dan dimanfaatkan, misalnya sebagai bahan makanan (diproses sebagai acar mentimun, es mentimun), bahan obat dan bahan kosmetik. Sebagai bahan makanan, mentimun mengandung nutrisi seperti kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1, vitamin, B2, vitamin C, serat, niasin dan air.

Budidaya-Timun
Budidaya Timun

Mentimun bukan tanaman asli Indonesia, tetapi berasal dari daerah subtropis. Mentimun awalnya tumbuh liar di lereng Himalaya dan sebagian di Afrika. Mentimun tersebar di negara-negara Asia dan sekarang telah menyebar ke seluruh dunia.

Cara Budidaya Timun

Syarat Tumbuh

Mentimun atau Cucumis sativus adalah tanaman yang dapat beradaptasi dengan berbagai jenis iklim. Budidaya mentimun, lebih optimal di bawah kondisi iklim kering dengan penyinaran penuh pada suhu 21-27 ° C. Sementara ketinggian ideal untuk budidaya mentimun adalah 1000-1200 meter di atas permukaan laut. Meskipun demikian, mentimun dapat ditanam di dataran rendah.

Budidaya mentimun memerlukan perawatan khusus, karena tanaman ini rentan terhadap hama dan kondisi cuaca. Mentimun lebih baik ditanam di tanah yang mengandung banyak nutrisi organik. Tekstur tanah yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman tanah liat rendah ini dengan pH 6-7.

Pemilihan Bibit

Pilihlah bibit mentimun yang sesuai dengan cuaca, iklim dan varietas dari timun, agar tanaman timun dapat tumbuh dengan optimal dan mencapai keberhasilan dalam budidaya timun.

Ciri-ciri bibit timun yang baik

  1. Warna bibit cerah
  2. Padat berisi
  3. Biji utuh tak berlubang
  4. Sehat

Persiapan Lahan

Hal lainnya yang harus dilakukan dalam budidaya mentimun adalah pengelolaan lahan. Tanah dibersihkan dari gulma dan tanaman liar. Kemudian digemburkan dengan membajak atau dicangkul. Buat bedengan dengan lebar 100 cm dan tinggi 20-30 cm, dengan jarak antara bedeng 50 – 60 cm. Taburkan dolomite (jika perlu), biarkan selama (- / + 1 minggu). Kemudian taburkan 10-15 kantong pupuk kandang di atas tanah seluas 400 m2. Tambahkan pupuk TSP, ZA dan Kcl dalam perbandingan 2: 1: 1. Kemudian aduk atau tutupi segera dengan tanah, agar pupuk tidak menguap. Tutupi tbedengan dengan mulsa plastik setelah 10-15 menit. Buat lubang tanam dengan diameter 10 cm;

Penanaman Benih

Benih disemai terlebih dahulu dengan polybag kecil 6 x 8 cm. Masukkan benih ke dalam polybag sebanyak 1 biji 1 polybag, dalam waktu 3-4 hari benih akan tumbuh. Setelah usia 10 tahun, benih HSS sudah dapat dibawa ke lahan.

Benih juga dapat ditanam segera tanpa disemai. Rendam benih selama 1-2 jam dengan air hangat sehingga biji berkecambah dengan cepat. Tanam benih dalam lubang tanam 1 biji / lubang.

Pemasangan Ajir

Lanjaran atau Ajir dipasang segera setelah proses penanaman selesai. Lanjaran terbuat dari kayu / bambu, tali plastik dan benang. Lapisan melekat pada sisi batang tanaman (cobalah untuk tidak merusak akar tanaman). Setiap satu tanaman dilengkapi dengan satu ajir.

Pemeliharaan dan Perawatan

Penyulaman dilakukan segera setelah Anda melihat benih yang tidak tumbuh atau dimakan oleh serangga.

Pertahankan kelembaban tanah melalui penyiraman secara teratur. Tanaman mentimun membutuhkan banyak air dan peka terhadap kekeringan. Jika tanaman mentimun secara otomatis kekurangan air, pertumbuhan tanaman terganggu, buah bengkok / tidak sempurna dan tanaman menua lebih cepat dan mati. Sebaliknya, jika kebutuhan air dan nutrisi terpenuhi, mentimun dapat menghasilkan buah yang padat, berumur panjang dan tahan lama.

Penyiangan gulma dihilangkan ketika gulma tumbuh di lubang tanaman dan parit tanaman.

Pada usia 2 minggu HST lakukan pemupukan susulan. Dosis awal pupuk adalah 2 kg / 1000 tanaman dengan pupuk NPK. Selain itu, pemupukan berlangsung setiap 1 minggu. Pemupukan berlanjut sampai tanaman memiliki 50 HST. Jika tanaman dari 50 tahun masih terlihat segar dan masih banyak buah, pemupukan dapat dilanjutkan. Gunakan pupuk yang mengandung unsur N, P dan K secara seimbang, sehingga tanaman mentimun diharapkan menghasilkan buah lebat.

Pengendalian hama dan Penyakit

Hama Tanaman

  1. Oteng-oteng; adalah penggerek daun yang makan daun pada usia muda.
  2. Ulat; Ulat menyerang batang dan daun muda dengan memakannya.
  3. Siput; Hama ini lebih suka menyerang pada awal pertumbuhan tanaman dengan konsumsi batang dan daun muda.
  4. Kutu daun; Kutu daun hijau menyerang dengan mengisap cairan daun.
  5. Lalat buah; Serang buah dengan menyuntikkan telur ke dalam bubur dan membusuk buah.
  6. Hama ini dapat dikendalikan dengan menyemprotkan insektisida.

Penyakit tanaman

  1. Antraksosa
  2. Daun membusuk
  3. bercak daun
  4. buah membusuk
  5. penyakit mosaik (virus mosaik)

Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang bisa diperangi dengan menyemprotkan fungisida.

Proses Panen

Mentimun dapat dipanen pada usia 35-40 HST. Buah yang dipanen memiliki berat sekitar 250 gram. Selain itu, setiap hari dipanen. Tanaman mentimun, ketika dibudidayakan dengan teknik yang benar, dapat dipanen hingga 25-30 kali sejak awal panen pertama atau panen. Kemudian mentimun yang dipanen disortir dan dikemas dengan karung goni untuk dipasarkan.

Demikianlah pembahasan tentang budidaya timun semoga dapat bermanfaat untuk anda.

Baca Juga Artikel Lainnya