Budidaya Jengkol – Jengkol adalah salah satu jenis tanaman yang memiliki harga tinggi. Hal ini adalah inspirasi bagi pemula yang mencoba mengolahnya dan berharap untuk mendapat keuntungan yang besar.
Cara menanam Jengkol, bisa Anda lakukan secara maksimal dengan memperhatikan kadar penyinaran matahari. Jengkol membutuhkan banyak sinar matahari sepanjang hari.
Karena itu, pastikan lahan penanaman Jengkol Anda tidak tertutup sinar matahari. Pohon Jengkol ini juga membutuhkan pasokan air yang tinggi.
Daftar Isi :
Cara Budidaya Jengkol
Syarat Tumbuh
Cara mengolah Jengkol dimulai dengan mengetahui kondisi budidaya Jengkol. Tanaman jengkol dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah dan dataran tinggi pada ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.
Untuk jenis tanah, Jengkol dapat tumbuh di tanah seperti latosol dan tidak tumbuh dengan baik di tanah berpasir. Berdasarkan sistem Ferguson Schimdt, Jengkol tumbuh dengan baik di daerah C dan D dan di daerah yang lembab hingga agak lembab.
Meskipun Jengkol tumbuh dengan baik di dataran rendah, Jengkol tidak tahan terhadap kekeringan yang berkepanjangan.
Persiapan benih Jengkol
Siapkan bibit dari hasil semai, atau mungkin biji jengkol yang tumbuh liar. Kemudian tempatkan bibit jengkol dalam polybag besar. Cari tunas dari salah satu pohon Jengkol yang berbuah. Potong kulit pohon Jengkol dari bibit hingga ukuran tertentu. Sayat juga kulit pohon Jengkol yang menghasilkan ukuran yang sama. Pasang sayatan tunas dari pohon Jengkol yang berbuah ke pohon Jengkol, yang dipilih sebagai pohon bawah. Kemudian ikat dengan tali sehingga kedua potongan bisa menyatu.
Persiapan Lahan Tanam
Ketika benih sudah disiapkan, sekarang lakukan pengolahan lahan. Metode tersebut terdiri dari membuat lubang tanam berukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm ke dalam area penanaman. Kemudian atur jarak antara lubang tanam menjadi sekitar 5-6 meter. Kemudian isi lubang tanam 2/3 dengan pupuk cair. Biarkan lubang tanam selama 1 bulan agar pupuk benar-benar menyerap tanah dan memberinya nutrisi.
Penanaman Benih Jengkol
Ketika bibit Jengkol telah menghasilkan tunas, langkah selanjutnya adalah memindahkan bibit ke area penanaman permanen yang telah disiapkan. Anda membuka polybag persemaian dengan merobeknya perlahan. Kemudian masukkan benih Jengkol ke dalam lubang tanam yang sudah disiapkan. Kemudian tutup kembali lubang dengan menggunakan tanah yang tersisa dan memadatkannya. Lakukan hal yang sama sampai semua lubang ditanam. Baik jika Anda menyiram sesaat setelah menanam tanaman Jengkol.
Pemeliharaan dan Perawatan
Penyiangan
Seperti halnya tanaman lain, penyiangan sangat penting dilakukan agar tanaman tidak terganggu. Gulma dan tanaman liar disekitar tanaman jengkol bisa merebut nutrisi didalam tanah.
Penanganan Hama dan Penyakit
Tanaman jengkol paling sering diserang oleh semut rangrang, jamur dan ulat bulu. Untuk penanganan rangrang sendiri bisa dilakukan dengan cara manual yaitu membuang daun atau dahan yang menjadi sarang rangrang. Sedangkan untuk jamur dan ulat bulu bisa dilakukan penyemprotan dengan insektisida.
Pemupukan
Lakukan pemupukan terhadap tanaman jengkol untuk membantu memenuhi nutrisi tanaman jengkol didalam tanah. Gunakan pupuk organik untuk tanaman jengkol.
Pemanenan Jengkol
Tanaman jengkol akan mulai berbuah ketika berumur 5 sampai 6 tahun. Waktu panen yang lama membuat tidak banyak petani yang menanam jengkol ini. Namun demikian, terdapat dua cara untuk mempercepat panen pohon Jengkol. Metode-metode ini adalah:
- Waktu tanam. Untuk mempercepat tanaman jengkol berbuah sebaiknya ditanam pada musim hujan dibandingkan jika ditanam pada musim kemarau.
- Jenis pembibitan. Dipercayai bahwa metode okulasi atau vegetatif tumbuh lebih cepat daripada metode generatif atau pohon Jengkol ditanam dari biji.
- Sumber air. Tanaman jengkol merupakan tanaman yang membutuhkan banyak pasokan air selama pertumbuhannya. Oleh sebab itu lebih baik ditanam pada tempat yang dekat dengan sumber air.
Demikianlah pembahasan tentang budidaya jengkol semoga dapat bermanfaat untuk anda.
Baca Juga Artikel Lainnya