11 Cara Budidaya Caisim agar Tumbuh Lebat

BungaBunga.Co.Id – Caisim (ada orang yang mengucapkannya dengan “n”, Caisin) atau sawi (Brassica sinensis L.) adalah sayuran yang dikonsumsi daunnya. Caisim mengandung vitamin A, asam askorbat dan banyak serat. Karena itu, sayuran ini sangat populer, terutama sebagai sayuran tambahan karena sayuran ini adalah sayuran yang kaya serat. Di Indonesia, sayuran ini banyak digunakan dan merupakan varietas sayuran paling populer di masyarakat.

Budidaya-Caisim
Budidaya Caisim

Caisim adalah varietas sayuran yang tumbuh di dataran rendah pada suhu sedang dan di dataran tinggi pada suhu rendah. Sayuran ini juga mudah dipelihara sehingga Caisim bisa ditanam di pot atau lahan terbuka. Caisim tumbuh optimal di tanah dengan pH 6-6.5 dan suhu 15-20 derajat Celcius. Umumnya Caisin dikenal dalam dua jenis, yaitu Caisim putih dan Caisim hijau.

Cara Budidaya Caisim

Persiapan Benih

Seperti jenis tanaman lainnya, benih adalah faktor penentu dalam keberhasilan budaya Caisim. Bibit caisim yang berbentuk bulat, kecil, agak keras dan berwarna hitam dan memiliki permukaan yang halus dan berkilau harus berkualitas baik sebelum diolah menjadi benih. Untuk memastikan kualitas benih yang baik, kemasan benih harus terdiri dari aluminium foil dengan bentuk kemasan yang utuh. Saat menanam, pastikan bibit berumur lebih dari 70 hari dan tidak disimpan selama lebih dari 3 tahun. Untuk setiap hektar lahan dibutuhkan hingga 750 gram bibit Caisim.

Persiapan Lahan Tanam

Sebelum menanam Caisim tanah harus dibersihkan dari berbagai gulma dan tanaman pengganggu. Tanah juga harus digemburkan dengan mencangkul atau membajak. Setelah tahap persiapan lahan selesai, fase persiapan lahan berlanjut dengan langkah-langkah berikut;

Membuat Bedengan

Buat bedengan dengan lebar 1 meter dan tinggi 25-30 cm. Pisahkan di antara bedengan dengan parit selebar 40 cm.

Pemupukan

Taburkan pupuk organik atau pupuk kandang pada bedengan dengan dosis 100 kg / ha dan aduk sampai terbentuk campuran. Biarkan selama 5 hari sebelum lahan siap untuk ditanami.

Mengukur dan Menstabilkan Keasaman Tanah

Di daerah dengan pH (asam) yang terlalu rendah pengapuran harus dilakukan sekitar 2 hingga 4 minggu sebelum tanam untuk meningkatkan keasaman tanah. Kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg (CO3) 2) digunakan sebagai kapur.

Penyemaian

Selama melakukan proses pengolahan lahan lakukan juga proses penyemaian. Tujuannya bukan hanya efisiensi waktu, tetapi juga adaptasi benih yang lebih cepat terhadap lingkungannya. Buatlah bedengan dengan lebar 80 hingga 120 cm, panjang 1 hingga 3 meter dan tinggi 20 hingga 30 cm. Taburkan pupuk tambahan di bedengan penyemaian dua minggu sebelum disemai dengan 20 g urea, 7,5 g KCl dan 10 g TSP dan 7,5 g KCl.

Dalam teknik pembibitan, bibit disemaikan dan ditutup dengan tanah setebal 1-2 cm, sebelum akhirnya dilakukan penyiraman dengan sprayer. Dalam 3-5 hari, benih yang disemai mulai tumbuh.

Proses Penanaman

Buatlah bedengan untuk lahan penamana dibuat dengan ukuran lebar 120 cm, tinggi 20 hingga 30 cm dan panjang sesuai dengan ukuran lahan. Sementara jarak antara bedengan dibuat hingga 30 cm. Berikan pupuk pada bedengan satu minggu sebelum penanaman. Untuk setiap hektar lahan 3-5 ton pupuk cair diperlukan 40 kg TSP dan 15 kg Kcl.

Ketika semuanya sudah siap, tanam dengan memperhatikan jarak pada bedengan. Pilih benih yang baik dan pindahkan benih dengan hati-hati ke dalam lubang 4-8 x 6-10 cm.

Perawatan dan Pemeliharaan

Penyiraman

Proses penyiraman harus selalu diperhatikan. Penyiraman juga tergantung musim. Jika selama musim hujan air yang jatuh dianggap berlebihan penyirmana harus dikurangi dan sebaliknya selama musim kemarau penyiraman yang disemprotkan juga harus ditambahkan. Seperti pada cuaca normal penyiraman hanya dilakukan sekali sehari yaitu di pagi atau sore hari.

Penjarangan dan Penyulaman

Penjarangan dan penyulaman juga harus dilakukan selama periode pemeliharaan yaitu dengan menghilangkan gulma dan tanaman yang tumbuh terlalu dekat dan mengganti tanaman yang rusak atau mati dengan tanaman baru. Penjarangan terjadi setelah 2 minggu tanam, sedangkan penyulaman dilakukan selama musim tanam 2-4 kali disesuaikan dengan keberadaan gulma di hamparan bunga. Selama masa pemeliharaan diperlukan pemupukan tambahan 3 minggu setelah tanam, menggunakan 20 kg urea per hektar lahan.

Proses Pemanenan

Caisim dapat dipanen setelah 20 hari dari bibit yang diambil dari persemaian atau setelah 40 hari, jika dihitung dari awal masa tanam selambat-lambatnya setelah 70 hari. Ada dua cara untuk memanennya: memotong pangkal batang dengan pisau tajam atau menarik seluruh tanaman dan akarnya. Hindari panen terlalu terlambat karena dapat membuat caisim akan berbunga cepat.

Setelah panen, tempatkan Caisim di tempat teduh dan semprotkan dengan air agar tidak mudah layu. Jangan simpan Caisim terlalu lama, karena penyimpanan pada suhu ruangan hanya perlu 1-2 hari. Dimasukkan ke dalam lemari es dan dibungkus dengan koran atau kantong plastik Caisim dapat bertahan hingga 1 minggu.

Demikianlah pembahasan tentang budidaya caisim semoga dapat bermanfaat untuk anda.

Baca Juga Artikel Lainnya