BungaBunga.Co.Id – Okra atau Bendi (Abelmoschus esculentus Moench) adalah sejenis tanaman berbunga yang masuk dalam suku Malvaceae. Buah okra biasanya manfaatkan sebagai sayuran dan diolah menjadi berbagai hidangan.
Buah okra muda berwarna hijau, buahnya terlihat hampir seperti cabai hijau besar,namun disekeliling kulitnya berbulu halus. Selain okra hijau, ada juga okra merah. Buah okra memiliki ukuran kecil yang melekat pada dinding buah. Tekstur okra hampir mirip dengan terong, rasanya renyah dan berlendir saat dimasak.
Daftar Isi :
Cara Menanam Okra
Syarat Tumbuh
Okra adalah tanaman tropis dan dapat tumbuh subur di Indonesia. Tanaman okra dapat tumbuh optimal di dataran rendah, di dataran tengah atau di dataran tinggi dan pada ketinggian 600 – 700 m mdpl (Meter di atas permukaan laut) .
Pada ketinggian ini, tanaman okra dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal. Jika teknik budidaya benar, tanaman okra dapat bertahan hingga 5-6 bulan. Meskipun okra dapat tumbuh dan berbuah di dataran rendah, produksi dan pertumbuhan tidak optimal.
Okra membutuhkan sinar matahari penuh dan menginginkan curah hujan sedang. PH ideal untuk pertumbuhan optimal tanaman okra adalah antara 5,5 dan 7,0 (netral). Tanaman ini cocok untuk iklim di Indonesia dan dapat dibudidayakan di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Persiapan Lahan Tanam
Lahan tempat Okra ditanam seharusnya berada di dataran tinggi, tetapi tidak apa-apa jika tanah itu berada di dataran rendah. Kriteria penanaman okra yang baik adalah:
- Paparkan sinar matahari langsung selama setidaknya 7 jam sehari
- Memiliki kandungan nutrisi yang baik
- Dekat sumber air
- Memiliki pH tanah 6.5-7.5
- Tidak becek atau tergenang
Jika sudah memenuhi kriteria, Lakukan penyiangan gulma atau tanaman mengganggu lainnya. Selanjutnya, bajak atau cangkul tanah yang gembur di lahan tanam. Kemudian lakukan pemupukan dasar dengan pupuk kandang, kompos atau pupuk organik butiran.
Pupuk diberikan dengan menggali lubang memanjang dalam alur tanam dengan kedalaman kira-kira 15 cm. Taburkan pupuk dasar secara merata di atas alur, tutup kembali pupuk dasar dengan tanah dan bentuk bedengan di atasnya. Setelah bedengan siap, lapisi bedengan dengan mulsa plastik perak. Tujuan mulsa ini adalah untuk mengurangi penguapan air dan mencegah gulma tumbuh.
Persiapan bibit Okra
Tanaman okra dapat diperbanyak secara generatif melalui biji. Untuk mendapatkan biji okra yang baik, pastikan untuk menggunakan okra kering yang berasal dari pohon okra yang sehat dan subur. Ambil biji okra dari buah tersebut dan keringkan di bawah sinar matahari selama 1-2 jam. Setelah biji kering, simpan di tempat yang sejuk dan kering.
Selanjutnya, lakukan penyemaian biji okra menggunakan polybag berukuran sedang. Isi plastik polybag dengan tanah humus yang sudah diayak, lalu siram polybag sebelum mengisi biji okra. Kemudian buat lubang dibagian tengah sedalam 2-3 cm ke dalam polybag dan kemudian masukkan biji okra. Kemudian taburi dengan lapisan tanah yang tipis dan letakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.
Biasanya biji tumbuh setelah sekitar 2 hari. Lakukan perawatan dengan cara tempatkan pada area yang terkena sinar matahari langsung lalu lakukan penyiraman secara rutin dengan memperhatikan kadar air dalam tanah polybag. Benih baru bisa dipindahkan ke bedengan setelah tingginya mencapai sekitar 20 cm.
Penanaman Okra
Setelah bibit okra setinggi 20 cm, mereka dapat dibawa ke bedengan. Sirami bedengan terlebih dahulu, kemudian atur lubang tanam di sepanjang plastik mulsa pada jarak 70 cm per tanaman. Kocorkan insektisida dan fungisida ke dalam lubang tanam sebelum tanam untuk mencegah serangan hama pada akar tanaman muda. Sirami bibit sebelum tanam dan pemindahan dilakukan di sore hari agar bibit tidak layu di siang hari.
Perawatan dan Pemeliharaan
Penyiraman
Lakukan penyiraman dengan rutin pada tanaman terutama pada awal masa tanam dan pada musim kemarau agar tanaman tidak layu dan mati. jika tanaman okra sudah tumbuh besar penyiraman dapat dikurangi.
Penyiangan
Lakukan penyiangan pada lahan disekitar tanaman okra, Penyiangan dapat dilakukan terhadap gulma dan tanaman liar lainnya yang dapat mengganggu pertumbuhan okra.
Penyulaman
Pada saat penanaman benih okra tidak semua benih yang ditanam dapat tumbuh atau tumbuh tetapi tidak normal oleh karena itu sebaiknya dilakukan penyulaman segera agar pertumbuhannya merata.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang menyerang okra adalah ulat grayak, ulat pemakan jagung, ulat jengkal, tungau, laba-laba, kutu daun dan belalang. Kontrol kimia hanya digunakan jika serangannya serius dan tidak diperbolehkan di lahan pekarangan. Kontrol biologis menggunakan musuh alami seperti tawon, semut hitam atau semut rangrang.
Penyakit yang sering menyerang tanaman okra antara lain: antraknosa, bercak daun dan penyakit busuk buah. Penyakit tanaman dapat dikontrol dengan menghancurkan tanaman yang terinfeksi dan tidak menjaga tanaman yang sehat setelah merawat tanaman yang sakit, mempertahankan rotasi tanaman, pengaturan jarak tanam, pemangkasan daun tidak produktif, meningkatkan drainase tanah dan menggunakan jamur Trichoderma harzianum.
Proses Panen
Okra berbunga pada 50 hari setelah tanam. Okra untuk dikonsumsi dipanen ketika buah masih muda yaitu 5-6 hari setelah berbunga. Panjang okra yang disukai oleh konsumen adalah 6,5-9 cm. Waktu berbuah okra adalah 82 hari setelah tanam. Panen Okra bisa dilakukan tiga kali seminggu. Panen secara teratur merangsang pembuahan terus menerus sehingga dapat dipanen setiap hari jika iklim mendukung pertumbuhan dengan baik.
Demikianlah pembahasan tentang cara menanam okra semoga dapat bermanfaat untuk anda.
Baca Juga Artikel Lainnya