Cara Menanam Bawang Merah – Tanaman bawang merah yang memiliki nama latin Allium ascalonicum merupakan tanaman holtulkura yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi, Namun pada saat musim panen harga dari bawang merah ini menjadi anjlok, ditambah dengan adanya kebijakan impor bawah merah memperparah jatuh nya harga bawang merah.
Untuk mencegah dari turunnya harga bawang merah dipasaran yang merugikan para petani bawang merah,harus ada upaya untuk menanam bawang merah diluar musim panen, dan pembatasan pembudidayaan pada musim tanam bawang merah.
Untuk itu kami akan membahas nya di artikel ini dengan moncoba menguraikan langkah- langkah yang perlu dilakukan dalam pembudidayaan tanaman bawang merah.
Daftar Isi :
Berikut Cara Menanam Bawang Merah
Tanaman merah memerlukan penyinaran matahari langsung lebih dari 12 jam perhari, tanaman bawang merah dapat tumbuh secara optimal didataran rendah dengan ketinggian 0 – 1000 meter diatas permukaan laut, suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman bawang merah ini berkisar antara 25 -35 derajat celcius, dengan tingkat keasaman tanah sekitar Ph 6 – 8.
1. Benih Bawang Merah
Untuk mendapatkan benih bawang merah cukup banyak caranya, ada benih lokal dan juga ada benih hibrida impor, dari bentuk benih nya pun ada yang didapat dari bijinya dan juga dari umbi nya kebanyakan pembudidayaan bawang merah ini menggunakan umbi terutama diindonesia.
Benih bawang merah yang baik berasal dari benih yang sudah tua dengan masa panen 80 hari untuk dataran rendah dan 100 hari untuk dataran tinggi, benih bawang merah unggu setidaknya disimpah selama 3 bulan, dengan ukuran benih sekitar 2 cm dengan bentuk yang sempurna,tidak cacat dan dengan warna merah mengkilap.
2. Pengolahan Lahan
Pembuatan bedengan tanah dengan lebar sekitar 1.5 sampai 2 meter, dengan tinggi sekitar 25 – 30 cm, dan panjang menyesuaikan kondisi lahan tanam. buat jarak antar bedengan sekitar 50 cm, jarak tersebut sekalian dijadikan parit sedalam 50 cm, cangkul bedengan sedalam 25 cm dan gemburkan tanah lahan. bentuk pula bagian atas bedengan rata jangan dibuat melengkung.
Tambahkan kapur pertanian atau domolit jika tingkat keasaman kurang dari 6 Ph, penambahan kapur pertanian sebaiknya diberikan setidaknya 2 minggu sebelum masa tanam.
Gunakan pupuk alami seperti pupuk kandang dan juga kompos sebagai pupuk dasar, sebarkan secara merata diatas bedengan, tambahkan juga pupuk kimia seperti ZA- SP 36 dan Pupuk KCl secukupnya, campurkan kedua pupuk kimia tersebut sebelum di sebar pada bedengan, kemudian diamkan bedengan selama satu minggu sebelum masa tanam.
3. Penanaman Bawang Merah
Siapkan umbi tanaman bawang merah yang siap ditanam, jika umur umbi kurang dari 2 bulan maka lakukan pemotongan ujung umbi, hal ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan tanaman dan juga untuk memecah masa dormain.
Pada musim kemarau penanaman bawang merah diberi jarak antara 15 cm x 15 cm, sedangkan pada musim hujan jarak tanam antara 20 cm x 20 cm, kemudian benih bawang merah ditanam dengan cara ditimbun seluruh umbinya kedalam tanah.
4. Perawatan Tanaman Bawang Merah
Penyiraman dilakukan secara rutin pada pagi dan sore hari setidaknya selama awal musim tanam hingga berumur 2 minggu, setelah itu penyiraman bisa dilakukan 2 hari sekali, penyiraman juga dikondisikan pada cuaca dan musim.
Pemupukan susulan dilakukan setelah 2 minggu masa tanam bawang merah, gunakan pupuk kandang atau kompos, bisa juga dengan pemberian pupuk kimia seperti pupuk urea, KCl dan ZA dan semua pupuk tersebut dicampur dengan rata sebelum disebarkan pada bibit tanaman bawang merah. pemupukan selanjut nya pada saat tanaman berumur 5 minggu.
Penyiangan gulma dilakukan secara berkala biasa nya 3 kali selama satu musim, untuk menghemat biaya, lakukan penyiangan bersamaan dengan pemberian pupuk susulan, namun jika gulma nya banyak, maka lakukan pemberantasan gulma secara rutin.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pembudidayaan Bawang merah mempunyai banyak jenis hama dan juga penyakit, tetapi yang paling banyak ditemui menyerang tanaman bawang merah yaitu hama berupa ulat dan penyakit layu.
Hama ulat biasanya menyerang daun, dengan gejalanya ada bercak putih pada daunnya, daun terlihat seperti bekas gigitan ulat, biasanya penanggulangannya yaitu dipungut secara manual, ulat dan telur nya diambil kemudian dimusnahkan, bila serangan hama ulat ini begitu hebat dengan tingkat kerusakan 10% per rumpun daun, maka dilakukan penyemrotan dilakukan dengan bahan Insektisida klorfirifos.
Penyakit layu disebabkan oleh cendawan, dengan gejala daun yang menguning dan terlihat seperti terpilin dan bagian pangkal batang terlihat membusuk, penanggulangan nya dengan mencabut tanaman yang mati kemudian dibakar nya, dapat dijuga dilakukan penyemrotan dengan menggunakan fungsidia.
6. Pemanenan Bawang Merah
Tanaman bawang merah sudah siap panen pada saat daun 70 % daunnya terlihat merebah, atau bisa juga dilakukan pemeriksaan umbi secara berkala, jika tanaman bawang merah akan dijadikan bibit, tingkat perebahannya harus diatas 90 %.
Tanaman bawang merah biasanya sudah dapat dipanen ketika berumur 60 – 90 bulan dari masa tanam, produktivitas tanaman bawang merah juga tergantung dari kondisi lahan, cuaca, iklim dan juga varietas, diindonesia sendiri tanaman bawang merah dapat menghasilkan sekitar 4 sampai 12 ton perhektar nya dengan rata-rata nasional mencapai 9 ton perhektar nya.
Umbi yang sudah dipanen harus dijemur terlebih dahulu agar mengering, penjemuran dilakukan selama seminggu, bawang merah yang kering dengan kadar air 80 % Siap untuk dipasarkan.
Demikianlah Pembahasan tentang Cara menanam bawang yang mudah dengan menghasilkan banyak bawang merah dan menguntungkan semoga bermanfaat.
Baca Juga Artikel Lainnya :