7 Cara Budidaya Bawang Merah (90% Panen)

Budidaya Bawang Merah – Budidaya bawang merah telah banyak dilakukan oleh petani dan telah menyebar ke setiap provinsi di Indonesia. Tanaman bawang merah adalah tanaman hortikultura yang telah ditanam secara luas oleh petani sejak lama. Komoditas pertanian unggul ini memberikan kontribusi besar bagi perkembangan ekonomi suatu daerah.

Meskipun ada banyak petani bawang merah saat ini, masih ada sejumlah kendala untuk tumbuh, terutama yang berkaitan dengan budidaya teknis. Karena itu, budidaya bawang merah harus menjadi perhatian utama petani bawang merah, sehingga panennya melimpah. Jika Anda tahu cara menanam bawang merah, musim hujan bukan halangan.

Budidaya-Bawang-Merah
Budidaya Bawang Merah

Bawang merah dapat ditanam di hampir semua provinsi di Indonesia. Bahkan di ruang tertutup, umbi dapat ditanam dalam polybag atau bawang merah hidroponik yang ditanam. Dengan cara ini, bawang merah juga bisa ditanam dengan media air utama.

Berikut Adalah Budidaya Bawang Merah

Syarat Tumbuh Bawang Merah

  1. Bawang merah tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi pada ketinggian 1000 meter diatas permukaan laut.
  2. Hasil produksi terbaik dicapai di dataran rendah dengan suhu 25-32 ° C dan iradiasi 75%.
  3. Kebutuhan tanah: gembur, subur dan kaya bahan organik
  4. Jenis tanah terbaik adalah tanah berpasir atau tanah liat berdebu
  5. Tanah pH 5-5 -6,5
  6. Drainase dan ventilasi tanah yang baik dicari

Pengolahan Lahan

Langkah lain yang harus dilakukan adalah mengolah lahan kering terlebih dahulu. Untuk memprosesnya, beberapa langkah harus dilakukan, termasuk yang berikut ini.

  1. Siapkan peralatan pertanian seperti cangkul, sekop, atau lainnya yang dibutuhkan untuk pertanian yang subur. Selain itu, Anda juga menyiapkan pupuk dan kapur pertanian. Khusus untuk pupuk, Anda dapat memilih jenis organik seperti kompos atau pupuk kandang.
  2. Selanjutnya, bersihkan tanah kering tempat bawang merah ditanam, gulma, sampah, batu, dan bahan-bahan lainnya. Semua ini perlu dihilangkan karena hanya mengganggu proses pertumbuhan bawang merah.
  3. Setelah lahan dibuka, siap untuk diolah. Dengan dosis sekitar 1 ton 1000 meter persegi pupuk kandang segera ditaburkan merata di tanah.
  4. Langkah selanjutnya adalah membalikkan tanah agar pupuk yang disebar dapat dicampur dengan tanah. Biarkan tanah dalam kondisi ini selama seminggu untuk memungkinkan pupuk menembus tanah.
  5. Anda juga harus membuat bedengan dengan tinggi sekitar 120 cm – 180 cm. Selain itu, tambahkan saluran pembuangan dengan lebar sekitar 50 cm dan kedalaman 40 cm.
  6. Saat menunggu satu minggu, jangan lupa mengukur pH tanah yang dibudidayakan menjadi kurang dari 5. Jika nilai ini lebih tinggi, Anda dapat menambahkan dosis 1,5 ton bubuk dolomit per hektar. Caranya adalah dengan menaburkan dolmit di tempat bedngan yang dibuat sebelumnya dan kemudian biarkan.
  7. Setelah satu minggu tanah yang subur dapat ditanami bawang merah.

Pemilihan Bibit Bawang Merah

Saat memilih benih berkualitas, menanam bawang sangat penting. Pilih bibit bawang sehat yang dipanen pada umur 80-100 hari.

Selain itu, biji bawang yang baik disimpan setidaknya selama 2-3 bulan. Ukuran biji sekitar 1,5-2 cm dengan bentuk yang baik, tidak cacat dan merah tua mengkilap.

Kebutuhan benih bawang merah adalah antara 1,4 dan 2,5 ton tergantung pada varietas, ukuran benih dan jarak tanam.

Menanam Bibit Bawang Merah

Langkah selanjutnya dalam budidaya bawang merah adalah menempatkan benih di tanah yang dibudidayakan dan disiapkan. Ada beberapa langkah yang perlu Anda ketahui:

  1. Sirami lahan kering untuk membuatnya lebih basah. Dengan cara ini, Anda dapat dengan mudah menanam umbi bawang merah.
  2. Selanjutnya, buat lubang dengan kedalaman sekitar 5 cm dan jarak sekitar 15 cm antara lubang. Sesuaikan jumlah lubang tanam dengan jumlah biji bawang yang Anda rencanakan untuk ditanam agar pekerjaan Anda lebih efektif.
  3. Kemudian siapkan larutan NASA yang dicampur dengan 1 air takaran dan tutup larutan per liter air. Kemudian rendam benih bawang merah dalam larutan dan taburkan GLIO ke dalam larutan. Tujuannya agar benih lebih tahan terhadap penyakit.
  4. Rendam benih selama dua hari. Kemudian ambil umbinya dan letakkan satu per satu di lubang tanam.

Perawatan dan Pemeliharaan

Pemupukan Tambahan

Pupuk tambahan menggunakan urea (150-200 kg / ha), ZA (300-500 kg / ha) dan KCl (150-200 kg / ha). pemupukan susulan I pada usia 10-15 hari setelah tanam dan pemupukan susulan II pada usia 1 bulan setelah tanam dengan ½ dosis masing-masing.

Sementara itu, pada usia 3 minggu, 100 kg NPK (15-15-15) diterapkan. Sedangkan pupuk alami diaplikasikan oleh bibit sebelum tanam dan / atau dengan menyemprotkan tanaman pada umur 1 hingga 4 minggu.

Penyiraman

Perlu dicatat bahwa bawang membutuhkan banyak air tetapi tidak mentolerir genangan air atau dasar berlumpur.

Tanaman berumur 0-10 hari disiram dua kali, yaitu pagi dan sore, sedangkan setelah umur tersebut penyiraman dilakukan sehari sekali (lebih disukai di pagi hari).

Pengecoran dengan “leb” (air di bedengan sampai merata) digunakan pada lahan pesawahan, untuk lahan kering gunakan embusan atau selang. Jika metode ini digunakan (“hidup”), itu harus dilakukan setelah tanaman berumur lebih dari 10 hari.

Penyiangan

Penyiangan gulma secara manual ditentukan oleh keadaan gulma di lapangan, yaitu sekitar satu hingga dua kali penyiangan, yaitu ketika tanaman berumur 10-15 hari dan 28-35 hari (sebelum pemupukan tambahan).

Pengendalian Hama dan Penyakit

Beberapa hama penting dalam bawang merah dan cara melawannya adalah sebagai berikut.

Ulat Daun Bawang(Spodoptera exigua)

Gejala serangan: Daun yang terkena terlihat seperti bintik-bintik putih transparan. Ini karena ulat membawa daun dan menembusnya, merusak jaringan daun bagian dalam dan terkadang menggantung daun.

Metode pengendalian: Rotasi tanaman, waktu panen bersamaan atau dengan pengendalian kimia dengan menyeprotkan Curacron 50 EC, Diasinon 60 EC atau Bayrusil 35 EC.

Trips (kunjungan Tabaci Lind.)

Gejala serangan: Ada noda keputihan pada helai daun yang terinfestasi dan akhirnya menjadi kering. serangan biasanya terjadi pada musim kemarau.

Metode Pengendalian: Tetapkan waktu tanam yang tepat atau semprotan pada Curacron 50 EC, Diasinon 60 EC atau Bayrusil 35 EC secara kimia.

Ulat Tanah(Agrotis epsilon)

Pengendalian dilakukan secara manual dengan mengumpulkan ulat di sore / malam hari antara menanam dan menjaga area tetap bersih.

Penyakit bercak ungu atau Trotol (Alternaria porri)

Gejala Serangan: Pada daun yang terkena (biasanya daun tua) adalah bintik-bintik keputihan dan sedikit mengendap, seiring waktu oval ungu, keabu-abuan dan tepung hitam. Serangan biasanya terjadi pada musim hujan.

Metode Pengendalian: rotasi tanaman, semprotkan dengan air setelah hujan untuk mengurangi spora yang menempel pada daun. pengendalian kimia dicapai dengan menyemprotkan fungisida, termasuk Antracol 70 WP, Ditane M-45, Deconil 75 WP atau 4F difolatane. Kontrol kimia dapat digunakan setelah populasi hama atau intensitas penyakit telah melebihi ambang ekonomi

Pemanenam Bawang Merah

Panen terjadi ketika tanaman berumur 65-75 hari setelah tanam. Tanaman siap panen memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Tanaman bawang sudah cukup tua, dengan hampir 60-90% batang sudah lemah dan menguning
  2. Lapisan umbi tampak terisi penuh dan sebagian menonjol keluar dari tanah
  3. Warna kulit umbi yang bersinar atau kemerahan
  4. Saat panen, tanaman ditarik dengan daunnya dan diolah sehingga tanah yang menempel pada umbinya dibersihkan. Biarkan umbi-umbian di atas bedengan selama beberapa jam dan kemudian ikat bersama-sama (1-1,5 kg / banyak)
  5. Bawang diikat dengan daun dijemur matahari (selama 5-7 hari). Setelah daun kering, ikatan diperbesar dengan mengikat 3-4 ikatan kecil menggunakan tali bambu. Selanjutnya, ikatan dengan ujung umbi dikeringkan kembali di bawah sinar matahari (2-3 hari),
  6. Ketika umbi-umbian kering, mereka dapat disimpan di gudang atau dilakukan pengasapan tidak mudah busuk dan tahan lama.

Pasca Panen

Umbi dikeringkan di bawah sinar matahari sampai cukup kering di bawah sinar matahari langsung (1-2 minggu). Pembalikan terjadi setiap 2-3 hari, ketika penurunan berat umbi mencapai 25-40%. Kemudian lakukan pengelompokan (sortasi) sesuai dengan ukuran umbi.

Bawang merah dapat disimpan dengan menggantung irisan bawang di gudang khusus pada suhu 25 hingga 30 derajat Celcius dan kelembaban yang cukup rendah untuk mencegah pembusukan umbi di gudang.

Demikianlah Pembahasan tentang budidaya bawang merah semoga dapat bermanfaat untuk anda