BungaBunga.Co.Id – Gambas (Oyong) adalah salah satu sayuran yang cukup banyak diminati. Karena sayuran ini dapat digunakan untuk campuran sayuran bening, tumis kentang atau sebagai tanaman obat.
Namun dalam hal popularitas gambas atau sayuran oyong tidak sepopuler sayur pare, mentimun atau kacangpanjang. Bagi petani, kebanyakan orang lebih suka menanam kacang panjang atau mentimun yang dianggap lebih menjanjikan dan lebih mahal.
Namun, jika ditelusuri lebih teliti justru karena tidak populerlah yang bisa menghasilkan untung yang berlipat. Petani yang jeli tentu akan memilih tanaman yang tidak banyak dibudidayakan untuk menaikkan harga jual.
Jika pasokan gambas rendah karena tidak banyak petani menanam sayuran oyong, harga jual akan lebih dominan tinggi. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan para petani.
Daftar Isi :
Cara Budidaya Gambas
Syarat Tumbuh
Tanaman Oyong adalah tanaman tahunan dan tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian, tetapi juga dapat ditanam di ladang atau di bekas sawah. Tanaman ini termasuk tanaman merambat. Tanaman oyong membutuhkan iklim kering dan air yang cukup sepanjang musim tanam.
Lingkungan ideal untuk pertumbuhan tanaman yang optimal adalah di daerah dengan suhu 18 hingga 24 ° C dan kelembaban 50 hingga 60%. Tanaman oyong toleran terhadap berbagai jenis tanah. Untuk hasil yang optimal, tanaman ini juga membutuhkan tanah subur dan gembur yang mengandung humus, berventilasi baik, dan memiliki pH 5,5-6,8. Tanah yang paling ideal untuk budidaya oyong adalah sejenis tanah berpasir, seperti latosol, aluvial dan tanah podsolik merah-kuning (PMK).
Persiapan Benih
Bibit gambas dapat diperoleh dari buah gambas tua yang berwarna coklat tua, kering dan bijinya berwarna hitam. Biji dikeluarkan dari buah-buahnya dan kemudian dikeringkan dalam kadar air bijinya hanya 8%. Setelah pengeringan, biji disimpan di tempat yang rapat dengan diberi abu sekam. Jika Anda tidak ingin rumit, Anda dapat membeli benih gambasberkualitas tinggi di toko pertanian.
Persiapan Lahan Tanam
Lahan tanam yang digunakan untuk budidaya gambas pada harus diolah terlebih dahulu. Bersihkan tanah dari gulma atau hama lainnya. Setelah dibersihkan lakukan penggemburan lahan melalui dicangkul atau pembajakan. Kemudian buat bedengan dengan lebar sekitar 80 cm hingga 100 cm, dengan tinggi dan panjang bedengan bisa disesuaikan dengan keadaan lahan tanam. Jarak antara bedengan adalah sekitar 2,5 m.
Jika keasaman atau pH tanah kurang dari 5,5, Anda harus segera melakukan pengapuran dengan dolomit atau kapur pertanian 7 hingga 10 hari sebelum pemupukan dasar.
Pemupukan
Pemupukan dasar terjadi dengan pupuk kandang atau kompos, urea, TSP, dan KCl. Jika Anda menggunakan urea, TSP, dan KCl, gunakan dengan perbandingan sekitar 1: 2: 1. Berikan pupuk dasar yang seragam ke bedeng, sejajarkan dengan tanah, atau tutup atasnya dengan tanah. Diamkan selama 10 hari sebelum Pemasangan mulsa.
Penanaman
Bedengan yang sudah selesai dibuat kemudian dipasang dengan mulsa plastik sehingga tidak ada gulma yang tumbuh dan kelembaban tanah tetap terjaga. pada bedengan, jika hanya satu baris, maka bedengan dibuat dibagian tengah bedengan yang mulsa pada jarak sekitar 70 cm, lubang tanam 80 cm, jika 2 baris maka dimasukkan jarak antara lubang di satu baris sekitar 70 cm hingga 80 cm dan Jarak antara garis dapat disesuaikan selama tidak terlalu dekat.
Benih yang telah disiapkan dapat ditanam perlahan di area penanaman atau melalui persemaian terlebih dahulu. Benih yang akan ditanam pertama-tama harus dikecambahkan agar tanaman gambas dapat tumbuh bersama nantinya, caranya kulit benih pada bagian tuna tumbuh diretakkan menggunakan gunting kuku atau yang lainnya.
Kemudian rendam dalam air hangat selama sekitar 10 jam dengan menambahkan sedikit ZPT. Tiriskan dan bungkus dengan kain lembab. Jika sudah tumbuh, tanam bibit di area penanaman. Setiap lubang tanaman menerima 1 biji dengan tunas akar di tanah dan menutupinya lagi hanya dengan tanah tipis. Saat tanah kering, siramlah agar tanah lembab. Jika perlu taburkan nematicide di sekitar benih yang ditanam untuk menghindari hama.
Pemasangan Ajir atau lanjaran
Gambas adalah tanaman merambat dengan banyak cabang dan tunas, batang Gambas dapat mencapai 3-4 meter. Karena itu, perlu diberikan ajir atau lanjaran yang sesuai. Lanjaran harus dipasang segera setelah proses penanaman benih selesai. Tanaman gambas membutuhkan sejumlah besar lanjaran / ajir, sehingga cabang dan tunas tidak tumpang tindih agar dapat menghasilkan secara optimal. Bentuk atau model lanajaran tanaman gambas sama dengan tanaman pare.
Perawatan dan Pemeliharaan
Penyulaman
Setelah tanaman gambas berumur satu minggu setelah tanam, lakukan pemeriksaan. Jika ada tanaman yang mati atau tidak tumbuh dengan baik, segera tanam kembali atau ganti dengan tanaman baru.
Penyiraman
Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanaman, agar tanaman tidak mengering atau kekurangan air. Jika tanaman kekurangan air, bunga dan buah gambas bisa rontok dan ketika mereka tumbuh mereka memiliki bentuk buah yang tidak normal.
Penyiangan
Lakukan penyiangan pada tanaman gulma atau tanaman pengganggu disekitar tanaman gambas agar tidak terjadi perebutan nutrisi yang dapat mengganggu pertumbuhan gambas
Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan pertama akan dilakukan jika tanaman gambas atau Oyong sekitar 10 hari setelah tanam. Pemupukan berikutnya dilakukan seminggu sekali. Pemupukan normalnya dilakukan dengan pupuk NPK, ZA, TSP dan KCl dalam dosis yang ditentukan.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit yang biasanya menyerang tanaman gambas atau oyong diantaranya Oteng-Oteng, pengerek daun, ulat Grayak, cacing tanah, siput, jangkrik, lalat buah, bercak daun, layu Fusarium dan Anthracnose. Semua hama dan penyakit ini dapat diatasi dengan menyemprotkan insektisida dan fungisida sesuai dosis yang disarankan.
Pemanenan
Gambas atau Oyong sudah dapat dipanen setelah tanaman berumur sekitar 40 hingga 70 hari setelah tanam. Setelah panen pertama panen bisa terus diulangi yaitu setiap 2 hari.
Demikianlah pembahasan tentang budidaya gambas semoga dapat bermanfaat untuk anda.
Baca Juga Artikel Lainnya