12 Cara Budidaya Jahe Gajah untuk Pemula (Lengkap)

BungaBunga.Co.Id – Jahe adalah salah satu tanaman rimpang dalam bentuk jemari yang menggelembung di tengah ruasnya. Ada beberapa jenis jahe, termasuk jahe merah, jahe emprit dan jahe gajah. Rasa jahe yang dominan adalah pedas, rasa pedasnya dihasilkan oleh senyawa keton yang disebut zingerone.

Budidaya-Jahe-Gajah
Budidaya Jahe Gajah

Jahe tidak hanya digunakan sebagai bahan bumbu, tetapi juga memiliki banyak khasiat / manfaat jahe: Jahe dapat mengobati migrain dan sakit kepala, menurunkan kolesterol, menyembuhkan kembung atau gangguan pencernaan, dan lainnya.berikut cara budidaya jahe gajah.

Cara Budidaya Jahe Gajah

Syarat Tumbuh

Tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang relatif tinggi, yaitu antara 2.500 dan 4.000 mm / tahun. Pada usia 2,5 hingga 7 bulan atau lebih, tanaman jahe membutuhkan intensitas cahaya matahari 70-100%.

Dengan kata lain, menanam jahe harus dilakukan di luar ruangan untuk mendapatkan sinar matahari sepanjang hari. Suhu udara optimal untuk budidaya jahe adalah antara 20-35 ° C. Jahe paling cocok untuk tanah subur, gembur dan humus. Tekstur tanah yang baik adalah lempung berpasir, lempung berpasir dan tanah lateral.

Tanaman jahe gajah dapat tumbuh di tanah dengan pH antara 4.3 dan 7.4. Namun, keasaman optimal tanah (pH) untuk jahe gajah adalah 6,8-7,0. Jahe tumbuh dengan baik di daerah tropis dan subtropis ketinggian 0-2.000 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia, jahe biasanya ditanam pada ketinggian 200 hingga 600 meter di atas permukaan laut.

Persiapan Bibit

Pilih biji jahe gajah berkualitas tinggi karena ini mempengaruhi hasil yang dicapai. Pilih bibit jahe gajah yang berasal dari tanaman tua atau setidaknya berumur 10 bulan. Ambil rimpang jahe gajah dengan setidaknya memiliki 2 mata tunas, segar, tidak lecet dan tidak berpenyakit.

Penyemaian Bibit

Penyemaian bibit dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan kotak atau Bedengan. Dengan menggunakan kotak kayu: Setelah itu, rimpang jahe gajah dikeringkan di bawah sinar matahari, tetapi tidak terlalu kering, dan kemudian disimpan dalam peti kayu selama sekitar 1-1,5 bulan untuk memiliki tunas. Kemudian potong rimpang menjadi beberapa bagian, masing-masing bagian memiliki 3-5 tunas dan kemudian dijemur selama setengah hari hingga satu hari.

Selanjutnya potong rimpang bakal bibit ditempatkan di dalam karung yang beranyaman jarang lalu dicelupkan ke dalam larutan fungisida dan zat pengatur pertumbuhan membutuhkan waktu sekitar 1 menit. Rimpang bibit ditempatkan dengan kuncup di atas dasar peti kayu dan kemudian ditaburi abu atau sekam padi dan sebagainya. Setelah sekitar 2-4 minggu, rimpang jahe gajah bisa ditanam.

Saat menggunakan bedengan, perlu dibangun rumah semai dengan ukuran sekitar 10 x 8 m untuk menyemai sekitar 1 ton bibit. Di rumah semai, bedengan dibuat dari jerami kemudian benih ditempatkan di atas dan kemudian ditutup dengan jerami, dan seterusnya sampai jerami di atas. Siramlah setiap hari dan sesekali semprot dengan fungisida setelah penyemaian selama 2 minggu benih akan bertunas dan potong menjadi beberapa bagian, masing-masing dengan 3 sampai 5 tunas. Sebelum ditanam, benih ditempatkan di dalam karung dan kemudian direndam dalam larutan fungisida selama 8 jam dan kemudian dijemur selama 2 hingga 4 jam. Hanya dengan begitu benih dapat ditanam.

Persiapan Lahan Tanam

Tanah di lahan tanaman digemburkan dengan membajak atau menggali dengan kedalaman sekitar 30 cm. Setelah menggemburkan tanah dibiarkan sekitar 2-4 minggu sehingga gas beracun menguap di tanah dan kuman dan hama mati di bawah sinar matahari. Jika dirasa tanah gembur pada pengolahan pertama, maka dapat dilakukan pengolahan tanah kedua sekitar 2 minggu atau 3 minggu sebelum tanam. Kemudian tambahkan pupuk kandang dalam dosis 1.500 – 2.500 kg. Jika pH tanah lebih rendah, Pengapuran dapat dilakukan dengan dolomit.

Selain itu, buat bedengandengan ketinggian sekitar 20-30 cm, lebar sekitar 80-100 cm, sedangkan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan. Kemudian buat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 3 cm hingga 7,5 cm untuk menanam benih.

Penanaman

Ketika lahan tanam dan benih sudah siap,lakukan penanaman segera. Masukkan benih jahe gajah ke dalam lubang tanam yang sudah disiapkan. Jahe gajah sebaiknya ditanam pada awal musim hujan sekitar bulan September dan Oktober.

Perawatan dan Pemeliharaan

Penyulaman

Penyulaman dilakukan pada usia 2-3 minggu setelah tanam. Jika penyulaman dilakukan terlalu lama pertumbuhan tanaman jahe gajah tidak seragam. Pertumbuhan yang tidak merata meningkatkan kesulitan pemeliharaan terutama dalam pengendalian hama tanaman.

Penyiangan

Penyiangan pertama dilakukan ketika tanaman jahe gajah berumur 2 hingga 4 minggu dan kemudian dilanjutkan setiap 3 hingga 6 minggu. Tergantung kondisi hama yang tumbuh (gulma). Tetapi setelah 6-7 bulan jahe Anda tidak harus melakukan penyiangan karena pada usia ini rimpang sudah besar.

Pembubunan

Tanaman jahe membutuhkan tanah dengan sirkulasi udara dan air dapat bekerja dengan baik, sehingga tanah perlu digemburkan. Disamping itu tujuan pembubunan untuk menimbun rimpang jahe yang kadang-kadang muncul ke atas permukaan tanah. Ketika tanaman masih muda, cukup tanah yang dicangkul tipis di sekitar rimpang pada jarak sekitar 30 cm. Pertama kali dilakukan pembubunan ketika tanaman jahe gajah dibuat dalam bentuk rumpun, terdiri dari 3-5 umur yang subur, biasanya 2-3 kali pembubunan pada usia tanaman jahe. Namun, ini tergantung pada kondisi tanah dan jumlah curah hujan.

Pemupukan Susulan

Jahe gajah adalah tanaman berumur panjang dibandingkan dengan cabai dan tomat. Pada dasarnya, pupuk dasar yang diberikan cukup untuk menjaga pertumbuhan tanaman. Namun, budidaya jahe gajah intensif harus dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi secara signifikan. Oleh karena itu pupuk tambahan harus diberikan ketika tanaman berumur 2-3 bulan, 4-6 bulan dan 8-10 bulan. Gunakan pupuk NPK 15-15-15 dengan dosis 20 gram per tanaman, ditambah perubahan tanah seperti asam humat dan asam fulvat untuk membantu penyerapan nutrisi melalui akar, sehingga pertumbuhan tanaman jahe gajah bisa optimal.

Penyiraman dan Pengairan

Pada tanaman budidaya jahe gajah tidak perlu terlalu banyak air untuk pertumbuhan, tetapi pada awal pertumbuhannya tanaman jahe gajah membutuhkan air yang cukup sehingga pada awal budidaya tanaman jahe gajah dibudidayakan pada awal musim hujan.

Pemanenan

Jahe gajah dapat dipanen tergantung pada penggunaan yang dimaksudkan. Saat jahe digunakan untuk memasak, jahe dapat dipanen pada usia sekitar 4 bulan. Namun, jahe biasanya dipanen pada usia 10-12 bulan. ciri jahe gajah yang siap dipanen adalah perubahan warna daun dari hijau menjadi kuning dan pengeringan batang.

Cara memanen jahe adalah dengan membuka tanah dengan garpu atau cangkul agar rimpang tidak terluka atau rusak. Kemudian tanah atau kotoran lainnya dibersihkan dari rimpang. Setelah dibersihkan, jahe dikeringkan di bawah sinar matahari selama 1 minggu. Simpan di tempat terbuka dan lembab saat ditumpuk tetapi tidak terlalu tinggi.

Demikianlah pembahasan tentang budidaya jahe gajah semoga dapat bermanfaat untuk anda.

Baca Juga Artikel Lainnya