13 Cara Budidaya Pare Agar Berbuah Lebat

BungaBunga.Co.Id – Sayuran Pare adalah sayuran yang dikenal karena rasanya pahit. Namun demikian, telah ditemukan bahwa tanaman yang memiliki rasa pahit ini memiliki daya tarik tersendiri untuk sayuran pare pahit ini. Namun, mengingat kenyataan dari tanaman pare ini, ternyata orang Indonesia pada umumnya mengkonsumsi pare untuk dijadikan sayuran.

Budidaya-Pare
Budidaya Pare

Oleh karena itu, rasa pahit dari tanaman pare memiliki khasiatnya sendiri untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Misalnya untuk pengobatan pencernaan, anthelmintik, diabetes dan antibiotik. Khasiat obat diperoleh dari pare yang kaya akan nutrisi seperti vitamin A, vitamin B, vitamin B2, vitamin C, natrium, kalsium, zat besi, dll.

Cara Budidaya Pare

Syarat Tumbuh

Tanaman pare pahit ini dapat tumbuh dengan baik dan baik ketika berada pada ketinggian mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi, antara 0 dan 1400 meter di atas permukaan laut. Selain itu, pH tanah (keasaman tanah) yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman pare sekitar 4 sampai 7 pH.

Pemilihan media tanam adalah tanah gembur yang mengandung banyak humus yang berfungsi untuk memberikan tanaman pare pahit itu sendiri dengan nutrisi. Dan area tersebut tidak terlalu membutuhkan sinar matahari (bisa ditanam di tempat teduh), karena tanaman pare pahit ini pada dasarnya tidak membutuhkan banyak sinar matahari.

Pengelolaan Lahan

Tanah tersebut dibersihkan dahulu dari rumput dan gulma dan kemudian digemburkan dengan membajak atau mencangkul. Buat bedengan dengan lebar 60 – 80 cm dan tinggi 15 – 20 cm. Panjang bedengan disesuaikan dengan lahan. Jarak antara bedengan adalah 2 – 2,5 m, disesuaikan dengan kesuburan tanah. Di tanah dengan tingkat kesuburan tinggi, dibuat jarang pada bedengan. Karena tanaman pare pahit memiliki jumlah cabang yang sangat banyak.

Persiapan Benih

Bentuk biji atau benih pare hampir sama dengan mentimun. Namun, biji atau benih pare memiliki bentuk yang sedikit lebih besar dan kulitnya lebih keras dan lebih bergerigi. Warna biji pare biasanya putih dan memiliki bentuk bulat, yang hampir persegi dan tidak berliku sama sekali.

Setidaknya 10.000 biji pare pahit dibutuhkan untuk satu hektar lahan jika jarak antar baris sekitar 100 cm dan di baris sekitar 200 cm. Biji yang baik memiliki warna putih, bentuk besar dan seragam, tidak mengandung cacat dan penyakit serta tidak berlubang rusak.

Benih pare biasanya ditempatkan dalam bentuk kemasan. Kemasan biji pare biasanya dalam bentuk kantong kertas dengan label. Sebagai aturan, satu bungkus berisi sekitar 30 biji pare. Biji pare dapat dibeli di toko-toko pertanian.

Proses Penanaman

Setelah melakukan proses pemilihan benih pare yang cocok untuk tumbuh. lakukan penyemaian sebelum penanaman. Setelah itu, proses penanaman bisa dilakukan. Jika Anda tidak ingin menyemai, Anda juga bisa melakukannya. Jika Anda tidak ingin menyemai benih pare yang akan Anda tanam, Anda dapat menggunakan metode yang dijelaskan di bawah ini.

  1. Gunakan cangkul untuk menggemburkankan tanah di lahan yang akan digunakan sebagai media tanam untuk pare. Tujuannya adalah untuk menghilangkan racun yang mengendap di tanah, untuk membunuh proses pertukaran oksigen di dalam tanah dan untuk membunuh kuman, hama dan penyakit di tanah sehingga tanaman tidak terpapar hama dan penyakit saat ditanam.
  2. Kemudian buat bedengan dengan ketinggian sekitar 30 cm dan lebar sekitar 150 cm. Panjang bedengan tergantung pada seberapa banyak lahan yang digunakan untuk menanam pare.
  3. Berikan pupuk organik yang siap disemai pare.
  4. Lalu campur dua media nutrisi dengan mengaduknya.
  5. Saat pencampuran sudah dilakukan. Selanjutnya, untuk setiap lubang yang akan ditanami dengan benih pare, harus dibuat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 6 cm.
  6. Tempatkan biji pare di lubang tanaman yang dibuat sebelumnya.
  7. Juga perhatikan bahwa lubang tanam harus diisi dengan 3 biji pare.
  8. Terakhir, tutup lubang tanaman yang diisi 3 biji pare dengan tanah di sekitar Lahan.

Perawatan dan Pemeliharaan

Setelah menanam biji pare. Untuk mencapai hasil maksimal dengan tanaman pare itu sendiri pare harus dirawat. Ada beberapa cara Anda bisa merawat tanaman pare. Beberapa di antaranya dijelaskan sebagai berikut.

Penyiangan

Proses pengendalian gulma dapat dilakukan ketika gulma atau hama dan parasit yang ditemukan di beberapa tanaman pengganti telah menjadi besar. Hal-hal dapat dilakukan di sana dengan menarik gulma ke akarnya. Kemudian singkirkan gulma dan usahakan tidak berada di dilahan penanaman.

Penyiraman

Penyiraman tanaman pare bisa dilakukan pada sore hari setelah tanam. Setelah proses penanaman kita bisa menyiram dua kali sehari di pagi dan sore hari.

Pemasangan Ajir

Ajir adalah tempat tumbuh tanaman rambatan pare. Karena pare adalah tanaman yang tumbuh dengan cara merambat, maka diperlukan ajir untuk tumbuh dengan baik.

Ajir dapat dibuat dari potongan bambu sepanjang 200 cm. Bentuk ajir harus dalam bentuk kotak, karena pembentukan kotak memungkinkan tanaman pare tumbuh dengan rapi dan terorganisir dengan baik.

Penyulaman

Cara selanjutnya menanam pare adalah dpenyulaman. Proses penanaman kembali dapat dilakukan ketika benih yang ditabur terlihat gagal pertumbuhannya. Untuk tanaman pare, proses penyulaman dapat dimulai 1 minggu setelah tanam.

Pemupukan

Untuk meningkatkan proses pertumbuhan dan produktivitas tanaman pare itu sendiri, selain pupuk organik kita juga dapat menyediakan pupuk anorganik untuk tanaman pare. Berikan pupuk organik saat tanaman sudah mencapai usia 21 hari setelah tanam. Sebaliknya, pupuk yang akan digunakan adalah pupuk NPK.

Pemangkasan

Sebaiknya dalam proses pemangkasan. Hal ini dimaksudkan agar tanaman pare dapat menghasilkan lebih banyak pare. Untuk memangkas tanaman pare ini, cabang-cabang tanaman pare itu sendiri dapat dipotong.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Ketika tanaman pare memasuki tahap pertumbuhan, hama dan penyakit mendekati tanaman pare yang memasuki tahap produktif. Untuk mengurangi tingkat serangannya, sayuran pare yang ditanam dapat ditutup dengan plastik untuk mencegah hama.

Jika serangannya dalam bentuk penyakit, kita dapat memberikan insektisida sesuai dosis yang disarankan sebelum diberikan. Bagian ini juga merupakan cara menanam pare yang harus dipertimbangkan, karena jika pare memiliki banyak penyakit hasilnya tidak baik.

Proses Panen

Tanaman pare yang sekarang sedang dirawat telah menghasilkan saatnya bagi Anda untuk menikmati panen. Ketika tanaman pare telah mencapai hari ke 60 setelah penanaman, kemungkinan tanaman pare siap dipanen.
Metode di mana tanaman pare dapat dipanen adalah dengan memotong pare. Pemotongan dapat dilakukan dengan gunting untuk stek atau pisau. Pada saat memotong, alat pemotong harus dalam kondisi yang tidak kotor atau steril.

Demikianlah pembahasan tentang budidaya pare semoga dapat bermanfaat untuk anda.

Baca Juga Artikel Lainnya