Budidaya Singkong – Singkong merupakan bahan baku untuk berbagai industri Antara lain, Tepung mocaf, tapioka, gula cair, bioetanol, makanan ringan dan lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan industri berbasis singkong dalam volume besar dan berkelanjutan, penting untuk menanam singkong atau bermitra dengan petani singkong. Budidaya singkong akan membantu mengatasi kekurangan pasokan dan menurunkan harga bahan baku singkong.
Masa panen petani singkong yang belum dikelola dengan baik, sehingga pasokan tidak teratur dan menyebabkan fluktuasi harga tinggi. Hal ini memiliki dampak kuat pada produktivitas industri singkong. Karena itu, selain kemitraan dengan petani atau pemasok singkong, perusahaan juga harus membudidayakan tanaman singkong mereka sendiri.
Ubi kayu atau singkong adalah tanaman pangan dalam bentuk perdu dengan nama lain dari singkong yaitu ubi kayu atau kasape. Singkong berasal dari benua Amerika tepatnya dari Brasil. Penyebarannya di hampir seluruh dunia, termasuk: Afrika, Madagaskar, India, Cina. Singkong tumbuh subur di negara-negara dengan terkenal wilayah pertaniannya dan datang ke Indonesia pada tahun 1852.
Daftar Isi :
Cara Budidaya Singkong
Syarat Tumbuh
Singkong dikenal sebagai tanaman yang dapat tumbuh di mana saja dalam kondisi apa pun. Namun demikian, kondisi lingkungan yang sesuai diperlukan untuk tanaman singkong untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik.
Persyaratan utama untuk budidaya singkong adalah sinar matahari. Tanaman ini membutuhkan banyak sinar matahari sepanjang hari. Tanaman singkong membutuhkan iklim dengan curah hujan antara 1500 dan 2500 mm / tahun dengan suhu udara setidaknya 10 derajat Celcius dan kelembaban 60 hingga 65%.
Jenis tanah yang cocok untuk penanaman singkong adalah tanah yang kaya akan bahan organik, subur, gembur, tidak terlalu keras dan tidak terlalu keropos. PH tanah yang diinginkan adalah netral dan terletak antara 6,5 dan 7,5. Tanaman Manioc masih dapat ditanam pada ketinggian hingga 1500 m dpl dan ketinggian ideal adalah 10 – 700 m dpl.
Di tanah liat berpasir tanaman singkong dapat tumbuh dengan baik. Namun, tanaman ini kurang baik ditanam pada tanah berpasir, karena kemampuan pasir untuk menahan air sangat rendah sehingga singkong tidak dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal.
Persiapan Lahan
Lahan untuk penanaman tanaman singkong pertama-tama harus dilunakkan dengan membajak atau mencangkul. Menabur kapur pertanian atau dolomit jika pH tanah kurang dari 6,5. Tanaman singkong tidak menyukai tanah yang berair, berlumpur, dan menggenang selama musim hujan. Oleh karena itu, perlu dibuat bedengan atau gundukan dengan lebar, tinggi dan panjang bedengan sesuai dengan kondisi tanah.
Bedengan tidak boleh dibuat terlalu tinggi, sehingga dapat dengan mudah dilakukan pembubunan nantinya. Jarak antar bedengan 50 – 60 cm. Jika perlu atau jika area penanaman singkong tidak sangat subur maka perlu untuk menyebarkan pupuk sebagai pupuk dasar di bedengan. Dosis pupuk kandang tergantung pada kesuburan tanah dan ketersediaan pupuk kandang. Setelah itu, tanah dibiarkan sekitar 10 hari sebelum ditanam.
Persiapan Benih
Singkong diperbanyak dengan stek batang dengan memotong kayu singkong dengan panjang 20 cm. Benih yang baik adalah bibit dari tanaman yang sudah cukup tua, yaitu tanaman yang berumur 10 atau 12 bulan. Pilih batang tanaman yang baik, besar, mata tunas rapat dan bebas penyakit.
Bagian yang baik dari batang singkong untuk pembibitan adalah bagian tengah, yaitu 30 cm di atas pangkal batang dan 30 cm di bawah daun terendah yang masih melekat ketika panen. Stek dapat dipotong rata atau miring sesuka hati. Stek miring memiliki keuntungan bahwa mereka memiliki penampang yang lebih luas sehingga lebih banyak akar dapat tumbuh.
Cara Menanam Benih
Stek atau bibit batang singkong ditanam segera setelah dipotong. Tanam bibit singkong sedalam 1/3 dari panjang stek, berhati-hatilah saat menanam benih, perhatikan mata tunas dan jangan membalikkannya. Stek atau bibit yang dipotong rata ditanam secara vertikal.
Jika mereka dipotong secara diagonal, mereka juga harus dimiringkan. Jarak antara 60-70 cm (jarak antar tanaman) dan jarak antara baris 90-100 cm. Bibit singkong harus ditanam pada awal musim hujan karena tanaman singkong pada usia 0 hingga 5 bulan benar-benar membutuhkan air dan rentan terhadap cuaca kering.
Perawatan Tanaman Singkong
Setelah proses penanaman selesai, langkah selanjutnya adalah perawatan dan pemeliharaan. Pemeliharaan yang perlu dilakukan termasuk penyulaman, penyiangan, perempelan tunas, pupuk susulan, dan pembubunan.
Penyulaman di lakukan segera pada tanaman singkong 7-10 hari setelah tanam, apakah sudah mati atau belum. Segera tanam kembali ketika bibit mati, tidak ada pucuk yang tumbuh atau tidak tumbuh dengan baik.
Penyiangan dan membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman singkong. Jika memungkinkan gulma harus dihilangkan secara manual. Namun, jika budidaya singkong dilakukan dalam skala besar atau di daerah yang luas, hal ini bisa dilakukan dengan menyemprotkan herbisida.
Gunakan herbisida kontak dosis rendah dan semprotkan dengan lembut agar tidak merusak batang dan daun tanaman singkong. Hindari herbisida kontak karena dapat mempengaruhi pertumbuhan, kualitas dan kuantitas umbi.
Untuk memaksimalkan hasil tanaman singkong lakukan perempelan tanaman dengan banyak tunas. Sisakan hanya dua tunas per pohon. Buang tunas yang tumbuh lemah atau kecil, dan tunas yang mempertahankan prioritas mereka dengan memprioritaskan tunas yang berada di posisi teratas. perempelan dapat dilakukan ketika tinggi atau panjang rata-rata tunas mencapai 25-30 cm.
Jika tanaman singkong menjadi kurang subur, pemupukan susulan harus dilakukan. Pemupukan tanaman singkong berlangsung pada usia 2 hingga 3 bulan. Pupuk adalah pupuk yang mengandung unsur N, P dan K seimbang.
Sebarkan pupuk dengan hati-hati dengan melepaskan tanaman pada jarak 25 hingga 30 cm dari batang tanaman. Tergantung pada keadaan kesuburan tanaman, Pemupukan susulan dapat berlangsung hingga dua kali dalam musim tanam.
Pembubunan adalah menggemburkan tanah di sekitar akar tanaman singkong. Pembubunan dilakukan setelah pemupukan susulan, caranya dengan menaikkan tanah yang berada diantara bedengan (parit) untuk ditimbunkan disekeliling tanaman. Pembubunan lakukan untuk menggemburkan tanah sehingga tanaman singkong menghasilkan banyak buah dan besar.
Pemanenan
Tanaman singkong dapat dipanen pada umur 6 hingga 8 bulan setelah tanam atau 9 hingga 12 bulan setelah tanam, tergantung varietas yang ditanam. Tanaman singkong dipanen dengan menarik batang. Jika umbi rusak atau tertinggal di tanah, gunakan cangkul dengan hati-hati.
Demikianlah pembahasan tentang budidaya singkong semoga dapat bermanfaat untuk anda.
Baca Juga Artikel Lainnya