BungaBunga.Co.Id – Cara menanam sirih merah merupakan hal yang tidak sulit dilakukan. Ada beberapa langkah yang biasanya dilakukan untuk menanam sirih merah. Yaitu teknik stek, teknik merunduk dan teknik stek air. Tetapi tanaman sirih jenis ini membutuhkan ketekunan dalam perawatannya. Karena selain mayoritas orang Indonesia yang akrab dengan budidaya tanaman jenis ini, tanaman ini kaya akan kelebihan dan sering digunakan sebagai obat.
Sirih merah dipercaya mampu mengobati diabetes, radang tenggorokan, menstruasi dan keputihan pada wanita dan menghilangkan bau mulut. Jadi tidak mengherankan bahwa banyak dari tanaman ini ditanam di halaman rumah. Yaitu sebagai obat alami dan sebagai tanaman hias untuk orang yang menyukai seni tanaman hias.
Untuk informasi lebih lanjut sebelum Anda tahu cara menanam sirih merah dengan benar. Maka pertama-tama Anda bisa mengetahui sifat-sifat dan habitat asli tanaman ini sehingga dapat tumbuh dengan kuat dan sehat nantinya.
Daftar Isi :
Cara Budidaya Sirih Merah
Syarat Tumbuh
Sirih merah tumbuh dengan baik di tempat yang lembab dan teduh dengan intensitas cahaya (matahari) 60 hingga 70%. Dalam kondisi ini, sirih merah tumbuh sempurna dengan karakteristik daun lebar dan mengkilap dan batang besar.
Pengolahan Lahan Tanam
Metode untuk menyiapkan tanah untuk penanaman tanaman sirih merah tidak berbeda secara signifikan dari pengolahan lahan untuk menanam jenis tanaman lainnya. Sebelum melakukan penanaman, lahan atau tanah terlebih dahulu harus digemburkan dengan cangkul atau bajak. Tanah itu dibuat bedengan.
Pada setiap bedengan dibuat lubang tanam dengan ukuran lubang kira-kira 60 cm x 20 cm x 40 cm dengan jarak sekitar. Dibuat 2 mx 2 m atau 2,5 mx 2,5 m dari satu lubang ke lubang lainnya, yang menunjuk ke area lahan yang digunakan terkoordinasi. Di setiap lubang ini diberikan pupuk kandang hingga 0,5 kg / m². Pemupukan biasanya satu bulan sebelum penanaman, pupuk dicampur merata dengan tanah.
Saat menanam tanaman sirih merah harus diberikan penyangga baik itu tiang hidup maupun tiang mati. Hal ini bertujuan agar tanaman sirih tetap naik, batang hidup bisa menggunakan tanaman kayu kuda atau tanaman kelor. Agar akar tanaman sirih tidak terganggu lebih baik jika tiang penyangga ditanam sekitar 15 cm dari tanaman sirih.
Pembibitan
Untuk budidaya tanaman sirih, sistem stek yang disebut sulur dapat digunakan. Ketika memilih benih tanaman sirih berkualitas tinggi yaitu dapat dikenali dengan akar nya yang keluar, sedangkan stek yang baik adalah stek yang memiliki akar panjang dan banyak. Kemudian sulur dipotong dengan ukuran 15 hingga 25 cm.
Sebelum batang stek ditanam di lahan perkebunan, stek pertama-tama harus ditanam sampai stek berakar dan mengeluarkan daun. Penyemaian dilakukan dengan media dalam bentuk campuran pupuk kandang dan tanah yang diisi dengan perbandingan 1: 2 dalam polibag. Selama penyemaian, tanaman harus selalu disiram secara teratur dan dua kali sehari. Stek mulai berakar setelah sekitar 3 hingga 4 minggu. Setelah itu, benih bisa diletakkan di lahan tanaman yang disiapkan sebulan lalu. Lakukan Penyemaian di tempat tertutup dan hindari sinar matahari langsung.
Penanaman
Setelah dilakukan proses penyemaian, bibit perlahan dan hati-hati dikeluarkan dari polybag. Setelah itu, sebelum menanam bibit di lubang yang ditentukan, lubang penanaman harus ditaburi dengan furadan terlebih dahulu. Furadan adalah jenis obat tanaman yang dapat menyuburkan tanah. Kemudian biji sirih merah dapat ditanam dan ditutup dengan tanah.
Cara Pemupukan
Cara pemupukan tanaman sirih merah dapat menggunakan pupuk kandang, baik dari kotoran sapi maupun dari kotoran ayam. Untuk pemupukan, pupuk tambahan seperti urea, SP-36 atau TSP dan pupuk KCI digunakan. Dengan menggunakan pupuk kandang yang diperoleh dari kotoran ayam, daun sirih dapat menjadi kekuningan sedangkan dengan menggunakan pupuk yang diperoleh dari kotoran sapi, daun sirih hijau segar dapat diproduksi.
Pupuk kimia seperti urea digunakan dalam jumlah sekitar 10 g / m², aturannya adalah ½ pada saat penanaman dan ½ tergantung pada usia tanaman sekitar 4 bulan, sedangkan pupuk SP-36 atau TSP dalam dosis 15 g / m² dan pupuk diberikan KCI diberikan dalam dosis kira-kira. 20 g / m².
Metode Perawatan
Untuk melakukan pemeliharaan tanaman sirih merah ini, yang paling penting adalah membersihkan gulma secara rutin dengan menghilangkan gulma. Proses pencabutan gulma harus dilakukan secara rutin setidaknya sebulan sekali. Selain itu, mulsa jerami perlu diganti secara rutin dengan jerami baru untuk menjaga kelembaban tanah dan menghambat pertumbuhan gulma.
Penanggulangan Hama dan Penyakit
Dalam pengendalian hama atau penyakit yang mempengaruhi tanaman sirih merah, karena tanaman ini jarang dipengaruhi oleh hama atau penyakit. Sebagai tindakan pencegahan, penyemprotan dapat dilakukan secara teratur agar tanaman tetap terjaga dan terhindar dari hama dan penyakit.
Proses Pemanenan
Proses panen untuk tanaman sirih merah biasanya dilakukan sesuai kebutuhan. Namun, untuk mencapai kualitas yang baik, hasil panen harus terjadi sampai tanaman berumur minimal 1 tahun. Bagian tanaman dipanen pada daun yang sering digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit dan masalah wanita. Panen dilakukan dengan memilih daun yang sudah cukup tua dan tanaman ini dapat dipanen hingga usia 12 tahun.
Demikianlah pembahasan tentang budidaya sirih merah semoga dapat bermanfaat untuk anda.
Baca Juga Artikel Lainnya