14 Cara Budidaya Tanaman Karet yang Baik

BungaBunga.Co.Id – Karet adalah tanaman perkebunan tahunan dalam bentuk batang pohon lurus. Pohon karet pertama kali hanya tumbuh di Brasil, Amerika Selatan. Namun, setelah percobaan berulang oleh Henry Wickham, pohon ini berhasil dikembangkan di Asia Tenggara.

Di Indonesia, Malaysia dan Singapura pada tahun 1876 sedang berusaha menanam tanaman karet. Tanaman karet pertama ditanam di Indonesia yaitu Kebun Raya Bogor. Indonesia pernah menguasai produksi karet global, tetapi posisi Indonesia saat ini sedang didesak oleh dua negara tetangga yaitu Thailand dan Malaysia.

Budidaya-Tanaman-Karet
Budidaya Tanaman Karet

Lebih dari setengah karet yang digunakan saat ini adalah sintetis, tetapi setiap tahun beberapa juta ton karet alam masih diproduksi dan tetap menjadi bahan penting bagi berbagai industri, termasuk industri otomotif dan militer.

Cara Budidaya Tanaman Karet

Syarat Tumbuh

  1. Suhu udara adalah 240 – 280 ° C.
  2. Curah hujan 1.500-2.000 mm / tahun.
  3. Paparan sinar matahari antara 5-7 jam / hari.
  4. Kelembaban tinggi
  5. kondisi tanah subur, bisa meneruskan air dan tidak berpadas
  6. Tanah dengan pH 5-6 (batas toleransi 3-8).
  7. Ketinggian tanah 200 m di atas permukaan laut.

Pembibitan

Persemaian Perkecambahan

  1. Benih disemai pada bedengan dengan lebar 1-1.2 m, panjang tergantung pada lokasi.
  2. Sebarkan pasir halus setebal 5-7 cm di atas bedengan.
  3. Taburi dengan natural glio yang sudah terlebih dahulu dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1 mg.
  4. Bedengan dinaungi pada sisi timur 1 m dan sisi barat tingginya 80 cm dengan jerami / dedaunan.
  5. Benih direndam dengan NASA POC selama 3-6 jam (1 tutup / liter air).
  6. Benih disemaikan langsung disiram dengan larutan POC NASA 0,5 tutup / liter air.
  7. Jarak tanam bibit 1-2 cm.
  8. Siramlah benih secara teratur, dan bibit normal berkecambah pada 10-14 jam dan kemudian dibawa ke lahan persemaian bibit.

Persemaian Bibit

  1. Cangkul tanah sedalam 60-75 cm, lalu dihaluskan dan diratakan.
  2. Buat bedengan dengan ketinggian 20 cm dan parit di antara bedengan dengan kedalaman 50 cm.
  3. Bibitberkecambah ditanam untuk okulasi coklat 40x40x60 cm dan untuk okulasi hijau 20x20x60 cm.
  4. Penyiraman dilakukan secara teratur
  5. Pemupukan:
    PUPUK MACRO: (setelah 3 bulan) GT 1: 8 g urea, 4 g TSP, 2 g KCl per LCB 1320: 2,5 g urea, 3 g TSP, 2 g KCl per pohon. NASA POC: 2-3 cc / l air pembibitan disiram 1-2 minggu

Pembuatan Kebun Entres

  1. Cara menanam dan memelihara, seperti menanam bibit okulasi.
  2. Benih yang digunakan mungkin dalam bentuk biji tunggul atau bibit stamp.
  3. Jarak 1,0 m × 1,0 m.
  4. Pemupukan:
    PUPUK MACRO: (setelah 3 bulan)
    Tahun I: 10 g urea, 10 g TSP, 10 g KCl / pohon
    Tahun II: 15 g urea, 15 g TSP, 15 g KCl / pohon

Persiapan Lahan

Pada lahan pengolahan karet ada istilah penanaman kembali dan penanaman baru. Penanaman kembali adalah penanaman kembali setelah tanaman karet tua tidak lagi diproduksi atau layak secara ekonomi.

Sedangkan penanaman baru adalah pembukaan tanaman karet dimana sebelumnya karet belum pernah ditanam.

Pada dasarnya, menyiapkan tanah untuk penanaman karet sama dengan mempersiapkan tanah untuk tanaman perkebunan lainnya. Untuk lahan yang ukurannya luas pembabatan digunakan cara mekanis, sedangkan untuk lahan yang tidak cukup lahan untuk dikerjakan secara manual dengan sabit.

Kemudian tinggalkan potongan-potongan kayu kecil dan sebarkan secara merata sehingga lapuk dengan bahan organik tambahan.

Kemudian buat jalur atau jalan yang memudahkan pengangkutan lateks ke lokasi pemrosesan. Untuk menghilangkan tanaman pengganggu Anda harus menggunakan herbisida dosis yang wajar dan untuk mengantisipasi penyakit akar Anda harus menggunakan fungisida.

Proses Penanaman

Langkah pertama dalam menanam tanaman karet adalah membuat lubang tanam 3 x 7 m dengan menggunakan ajir. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm untuk bibit okulasi.

Sedangkan untuk bibit okulasi stum tinggi, yang berusia sekitar 2-3 tahun, dibuat lubang dengan ukuran 80 cm x 80 cm x 80 cm.

Cobalah untuk lebih berhati-hati saat menanam dan pastikan akarnya lurus ke bawah. Selain itu, Anda dapat menambahkan 100 g pupuk SP-36 dan 50 g urea sebagai pupuk dasar.

Untuk menjaga struktur tanah dan untuk mencegah erosi, legum (penutup tanah) harus ditanam. Jenis tanaman yang biasa digunakan untuk menutupi tanah, yaitu Leguminoceae (Centrosema pubescens, Calopogonium mucunoides dan Pueraria javanica).

Perawatan dan Pemeliharaan

Setelah kita melakukan langkah penanaman, langkah selanjutnya adalah perawatan tanaman. Perawatan karet dibagi menjadi 6 kategori: Penyulaman, penyiangan, pemupukan, penyeleksian, pemeliharaan legum dan peremajaan.

Berikut ini adalah tahapan perawatan pabrik karet:

Penyulaman

Persiapan benih untuk Penyulaman tanaman karet harus bersamaan dengan pembuatan benih tanaman karet untuk mencapai pertumbuhan bibit yang seragam. Penyulaman bibit karet terjadi setelah usia 1 hingga 2 tahun, sedangkan tahun ketiga penyulaman tidak lagi terjadi.

Penyiangan

Penyiangan tanaman karet terhadap tanaman pengganggu seperti gulma dapat dilakukan secara manual atau kimiawi. Penyiangan dapat dilakukan setidaknya dua atau tiga kali setahun.

Pemupukan

Untuk mempercepat pertumbuhan dan memaksimalkan hasil produksi karet, tanaman harus dipupuk. Pupuk yang biasa digunakan di perkebunan karet adalah urea, DS dan KCl. Untuk berbagai pupuk, disesuaikan dengan kondisi kesuburan tanah.

Pemupukan rutin terjadi dua kali setahun, dengan pemupukan pertama dari Januari hingga Februari dan pemupukan kedua dari Juli hingga Agustus. Sebaiknya anda membuat Gawangan satu minggu sebelum pemupukan dan membersihkan Piringan tanaman terlebih dahulu.

Penyeleksian Tanaman

Harus ada seleksi tanaman yang sehat dan homogen untuk disadap. Jika tanaman diketahui tidak sehat atau memiliki penyakit, penjarangan harus dilakukan dengan membongkar pohon yang terserang.

Perawatan Legum (Tanaman Pelindung)

Penutup tanah yang menjaga struktur tanah dan mencegah erosi juga harus dirawat. Pemeliharaan tanaman penutup tanah ini mencakup pemupukan dan pemangkasan. Pemupukan dilakukan untuk menjaga pertumbuhan tanaman agar tetap subur. Pupuk tanaman yang umum digunakan, yaitu pupuk hijau Leguminoceae.

Peremajaan

Tahap terakhir dalam perawatan tanaman karet adalah peremajaan. Dimana peremajaan tanaman karet dilakukan ketika tanaman karet sudah tua dan tidak produktif lagi.

Untuk peremajaan pohon karet ditebang dan tunggul pohon karet dipotong. Setelah itu, peremajaan serta pembukaan wilayah baru.

Namun, ketika menanam bibit, pupuk harus ditambahkan. Hal ini karena bekas lahan perkebunan karet itu tipis (kurang subur). Selain pulsa, tanaman (penutup tanah) harus dihancurkan dan diganti dengan yang baru untuk mencegah infeksi bakteri.

Demikianlah pembahasan tentang budidaya tanaman karet semoga dapat bermanfaat untuk anda.

Baca Juga Artikel Lainnya