Budidaya Terong – Siapa yang tidak kenal terong? Terong adalah sayuran buah yang terkait erat dengan kentang dan Leunca (Cepokak). Terong (Solanum melongena) konon berasal dari Sri Lanka dan India. Terong tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia.
Terong adalah sayuran yang dapat berproduksi hingga 2 tahun dan memiliki produktivitas yang cukup tinggi. Hal ini membuat terong menjadi salah satu varietas sayuran yang menjanjikan.
Harga terong relatif stabil dan dapat menjanjikan untuk dibudidayakan. Ada banyak sekali jenis terong di Indonesia, seperti terong manggis, terong lalap, terong hijau, terong pondoh, terong ungu dan lainnya.
Daftar Isi :
Cara Budidaya Terong
Syarat Tumbuh
Iklim
- Iklim tropis.
- Curah hujan ideal adalah 85-200 mm / bulan dan harus merata.
- Suhu optimal yang baik adalah 25-30 ° C.
- Dapatkan cukup sinar matahari.
Media Tanah
- Memiliki tekstur tanah yang gembur (membajak sehingga tekstur tanahnya gembur).
- Air tidak menggenang.
- Mengandung nutrisi yang cukup.
- Tanah pH 5-6,6,5 (jika ph tanah asam atau <6,5 maka taburkan dolomit pertanian / kapur).
- Jenis tanah yang baik adalah Latosol, Regosol dan Andosol, tanah lempung ringan dengan drainase yang baik dan retensi air.
Ketiggian
Bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga dataran tinggi hingga 1000 m di atas permukaan laut. (Meter di atas permukaan laut).
Memilih Bibit
Langkah pertama yang bisa kita ambil untuk menanam terong ungu agar berbuah lebat adalah memilih benih berkualitas tinggi.
Saat ini, sudah ada banyak toko yang menjual benih terong unggul baik dalam bentuk benih maupun biji.
Berikut adalah beberapa ciri yang dapat kita lihat untuk mengetahui benih terong ungu berkualitas tinggi yang ditemukan dalam bisnis benih:
- Benih memiliki kadar air yang cukup
- Benih memiliki penampilan yang bersih dan berkilau.
- Benih memiliki bentuk, ukuran, dan warna yang seragam
- Benih tidak dicampur dengan benih cacat / buruk lainnya
- Benih memiliki kekuatan tumbuh cepat yaitu sekitar 80%
Jika ciri dari bibit di atas sudah ada dalam bibit terong yang kita pilih, kita bisa melanjutkan ke proses selanjutnya, yaitu penanaman.
Persiapan Media Tanam
Jika Anda ingin memiliki terong dengan buah lebat, Anda harus menyiapkan media tanam yang baik, karena media tanam sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Media tanaman yang salah akan menghambat pertumbuhan tanaman. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk menyiapkan media tanam untuk bibit terong :
- Siapkan polybag atau pot yang memiliki lubang cukup di bagian bawah. Kami merekomendasikan penggunaan pot besar atau polibag sehingga nantinya penyemaian dapat terjadi dalam wadah yang sama. Hal ini sangat berguna bagi petani yang tidak memiliki lahan luas.
- Masukkan tanah ke dalam polybag atau pot. Dalam hal ini, kita harus memastikan bahwa tanah yang digunakan adalah tanah gembur yang kaya akan bahan organik.
- Campur tanah dengan sekam padi sampai tercampur. Rasio antara tanah dan sekam padi harus 1: 1.
Menyemai Benih Terong
Jika kita sudah memiliki benih dan sedang menyiapkan media tanam seperti dijelaskan di atas, langkah selanjutnya adalah menyemai benih.
Langkah-langkah berikut dapat dilakukan:
- Pertama, kita perlu merendam bibit terong di air hangat selama sekitar 15 menit.
- Dalam polybag yang sudah disiapkan, buat lubang tipis setidaknya 1 cm di atas campuran tanah dan padi sekam.
- Masukkan bibit terong ke dalam lubang.
- Tutupi benih dengan sisa campuran tanah dan padi sekam.
- Tepuk-tepuk bagian bawah dengan perlahan untuk memadatkannya.
- Siramlah dengan banyak air. Penyiraman ini harus dilakukan secara rutin setiap pagi dan sore. Ingatlah juga untuk menempatkan polybag di tempat yang cukup sinar matahari.
Pemindahan Ke Lahan Yang Luas
Setelah masa penyemaian, biasanya dibutuhkan sekitar satu bulan bagi terong untuk tumbuh.
Jika daunnya memiliki 4 helai, langkah selanjutnya adalah memindahkan benih terong ke media tanam yang lebih besar.
Jika Anda menaruh beberapa bibit dalam polybag / pot, pada langkah ini setiap polybag / pot hanya dapat diisi dengan satu bibit. Langkah-langkah berikut ini lebih rinci:
- Siapkan polybag / pot sesuai jumlah bibit.
- Campurkan media tanah dengan pupuk kandang dan sekam padi lalu isi polybag / pot yang tersedia.
- Buat lubang di tengah dengan kedalaman sekitar 5 cm dan kemudian tanam bibit terong di lubang.
- Ketuk bagian bawah secara perlahan untuk membuatnya padat.
- Siramlah dengan banyak air.
Perawatan dan Pemeliharaan
Setelah menanam dan memindahkan benih, perawatan juga tidak kalah pentingnya.
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan:
- Sirami tanaman secara teratur, yaitu setiap pagi dan sore.
- Lakukan pemupukan. Dalam hal ini, kita harus menggunakan pupuk organik agar hasilnya lebih optimal.
- Melakukan pengamatan tanaman dari batang ke daun hingga buah. Jika ada bagian tanaman yang terserang penyakit, segera buang.
- Mencabut gulma yang tumbuh di sekitar tanaman.
- Menancapkan bambu di dekat tanaman dan ikat erat. Bambu bertindak sebagai penyangga tangkai terong
Hama dan Penyakit
- Kutu Daun (Myzus persicae),
- Kutu Kebul (Bemisia tabaci),
- Pengorok Daun (Liriomyza sp.),
- dan Oteng-Oteng (Epitachna sp.).
Pengendalian hama dapat dilakukan dengan perangkap kuning sebanyak 40 buah. Jika Anda menggunakan insektisida, gunakan insektisida pyrethroid herbal, biologis, atau sintetis yang aman dan selektif.
Pemanenan
Buah terong biasanya dapat dipanen pada umur 70-80 HST (hari setelah tanam). Pilih buah yang cukup umur, tidak terlalu muda atau terlalu tua. Pemanenan terong harus dilakukan setiap 3 hari. Terong dipetik dengan memotong bersama dengan tangkai buahnya. Setelah dipanen, kemudian sortir sebelum buah dipasarkan.
Demikianlah pembahasan tentang budidaya terong semoga dapat bermanfaat untuk anda.
Baca Juga Artikel Lainnya