9 Cara Budidaya Terong Belanda yang Baik dan Benar

BungaBunga.Co.Id – Terong belanda atau Solanum betaceum adalah tanaman yang berasal dari suku terong-teronga (Solanaceae). Terong Belanda sangat berbeda dari terong pada umumnya, karena terong Belanda memiliki bentuk yang menyerupai telur tetapi ujungnya berwarna merah kekuningan di bagian dalam buah dan memiliki biji berwarna ungu kehitaman.

Terong Belanda dapat digunakan sebagai berbagai macam olahan seperti sayuran, sirup, selai dan sebagai bumbu saat memasak, karena terong Belanda memiliki rasa yang lezat. Karena beragam penggunaan terong Belanda ini, sekarang ada banyak peminatnya. Menanam terong Belanda bisa menjadi salah satu peluang bisnis paling menjanjikan.

Budidaya-Terong-Belanda
Budidaya Terong Belanda

Cara Budidaya Terong Belanda

Syarat Tumbuh

  1. Cobalah menanam terong Belanda di dataran lebih dari 1200 meter di atas permukaan laut
  2. Kami merekomendasikan penggunaan tanah subur dan gembur
  3. Unsur tanah yang digunakan mengandung banyak unsur organik
  4. Memiliki kisaran suhu 22 hingga 20 ° C
  5. PH tanah antara 5-6
  6. Pencahayaan matahari yang memadai
  7. Lahan ini tidak kering selama musim kemarau

Bibit dan Pembibitan

Siapkan benih dengan sekitar 500 g / ha lahan. Selanjutnya,buatlah lahan persemaian dalam bentuk bedengan kemudian semailah benih di bedengan. Setelah sekitar 1,5 bulan atau benih sudah memiliki daun, benih sudah siap untuk dipindahtanamkan.
Jika Anda tidak ingin repot, Anda dapat membeli benih yang siap ditanam di toko tanaman.

Pengolahan Lahan Tanam

Tanah pada lahan tempat terong Belanda ditanam dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Buatlah bedengan dengan tinggi sekitar 40 cm, lebar 120 cm dan panjang untuk menyesuaikan kondisi lahan jarak antara bedengan sekitar 50 cm untuk digunakan sebagai sistem drainase atau parit untuk penyiraman. Setelah bedengan siap, pupuklah dengan kompos atau pupuk anorganik dan biarkan selama satu hari. Kemudian buatlah lubang tanam dengan jarak kira-kira. 60 cm, ada 2 baris lubang pada bedengan dengan jarak sekitar. 70-80 cm.

Proses Penanaman

Setelah benih dan lubang tanam selesai, segera lakukan penanaman. Masukkan bibit dalam lubang tanam kemudian timbun kembali dengan tanah galian lubang. Sebaiknya lakukan penanaman pada pagi atau sore hari.

Perawatan dan Pemeliharaan

Penyiraman

Lakukan penyiraman 3 kali sehari sampai tanaman berbunga. Jika sudah berbunga maka frekuensi penyiraman dikurangi menjadi 2 kali sehari. Penyiraman penting agar tanaman tidak layu dan mati.

Pemupukan Susulan

Lakukan pemupukan tambahan dengan pupuk cair, urea, TSP, KCl. Pemupukan pertama terjadi sekitar 7-8 hari setelah tanam. Serta pemupukan Susulan kedua saat tanaman mulai berbunga. Pemupukan harus diatur ke dosis yang telah ditentukan.

Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit yang biasanya menyerang tanaman terong Belanda termasuk kutu daun atau hama aphis, busuk akar (disebabkan oleh jamur yerticilium alboatrum) dan karat daun (disebabkan oleh Phomopsis Vexan). Semua hama dan penyakit diobati dengan pestisida dan dosis yang tepat.

Panen

Idealnya terong Belanda dapat dipanen pada usia 4 bulan setelah tanam. Tanaman terong dapat dipanen 6 hingga 7 kali. Untuk menghindari kerusakan proses panen sebaiknya pengambilan terong harus dilakukan dengan memotong atau memetik batang tanaman terong Belanda.

Demikianlah pembahasan tentang budidaya terong belanda semoga dapat bermanfaat untuk anda.

Baca Juga Artikel Lainnya