10 Cara Budidaya Waluh Yang Baik dan Benar

BungaBunga.Co.Id – Waluh atau labu bundar adalah salah satu jenis tanaman menjalar / tanaman merambat menggunakan dudukan berbentuk pilin. Waluh juga sering disebut sebagai labu parang karena memiliki batang yang kuat, panjang dan cukup berbulu agak tajam.

Karakteristik Waluh adalah buahnya berwarna hijau ketika muda dan kuning kemerahan atau putih ketika sudah tua, memiliki kulit keras tetapi daging buahnya lembut dan tidak banyak air.

Budidaya-Waluh
Budidaya Waluh

Waluh ini populer di kalangan banyak orang Indonesia untuk dijadikan sayuran, kolak dan kue. Selain itu, waluh juga memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk sebagai obat melawan cacing pita (biji), sebagai gigitan serangga beracun, sebagai ular beracun dan sebagainya (jus).

Cara Budidaya Waluh

Syarat Tumbuh

Tanaman waluh dapat tumbuh di mana saja di dataran rendah dan dataran tinggi pada ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut.

Tanah di area penanaman harus gembur, subur dan tidak terlalu mengandung banyak air dan memiliki keasaman yang baik (nilai pH) sekitar 5,5 sampai 7. Tanah yang akan ditanam harus terkena sinar matahari langsung selama minimal 4 jam sehari atau lebih lama 8 jam akan lebih baik.

Persiapan Lahan Tanam

Bersihkan lahan tanam dari tanaman gulma atau tanaman pengganggu lainnya. Kemudian tanah di lahan penanaman digemburkan dahulu dengan cangkul atau dibajak. Selanjutnya, buat bedengan (selain ditanam langsung di tanah tanaman waluh juga bisa ditanam di pot besar).

Bersamaan dengan pembuatan bedengan dilakukan pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk kandang, Pupuk NPK Phonska juga dapat ditambahkan sebagai pupuk dasar untuk mempercepat pertumbuhan tanaman waluh. Pupuk ditanam di bedengfan dan dibiarkan selama minimal 2 minggu sehingga pupuk terurai terlebih dahulu.

Persiapan Benih Waluh

Perbanyakan benih waluh dapat dilakukan melalui bijinya. Tetapi waluh juga bisa dirawat secara vegetatif yaitu dengan memotong tanaman merambat dengan akar dan menanamnya di tempat lain. Untuk tumbuh serempak pembibitan dengan biji dapat dipilih.

Anda bisa mendapatkan biji waluh hibrida saat membelinya di toko pertanian. Kemudian benih ditanam pertama kali dalam pot kecil sampai membentuk tunas. Setelah seminggu setelah tumbuh, bibit dapat ditanam di bedengan benih.

Menanam Waluh

Buatlah lubang tanam di bedengan selebar 50 cm dan kedalaman sekitar 30 cm. Setiap lubang tanam berjarak sekitar 1,5 meter dan sekitar 1,5-3 meter. Setelah selesai, tanam bibit di lubang tanam dan timbun kembali dengan tanah.

Perawatan dan Pemeliharaan

Penyiraman

Waluh bisa ditanam sepanjang musim. Jika Anda menanam tanaman selama musim penghujan Anda tidak perlu menyiramnya lagi. Namun, jika Anda menanam walauh selama musim kemarau, penyiraman perlu dilakukan secara rutin karena tanaman waluh serakah dengan air. Untuk tanaman waluh dengan kandungan air sangat berguna untuk mendukung fotosintesis dan untuk mengangkut hasil fotosintesis ke semua bagian tanaman.

Pemupukan Sususlan

Pemupukan susulah ini bertujuan mempercepat laju pertumbuhan tanaman. Larutan NPK dari Phonska dengan dosis 100 g per 30-40 l air digunakan sebagai pupuk. Pupuk dikocorkan di bagian bawah tanaman. Pemupukan terjadi ketika tanaman mulai berbuah, menggunakan pupuk kalium seperti KCL / KNO.

Penyemprotan ZPT

Penggunaan ZPT dapat meningkatkan hasil di berbagai jenis tanaman. ZPT, yang digunakan untuk sereal, adalah auksin dan giberelin. Auksin meningkatkan tingkat pertumbuhan tunas dan akar ketika pertumbuhan awal giberelin meningkatkan pembuangan dan proses selama fase generasi.

Guberelin digunakan ketika tanaman mulai berbunga. Jumlah bunga dalam buah akan terus meningkat. Penyemprotan ZPT harus sesuai dengan dosis yang direkomendasikan oleh produsen.

Pembuatan Ajir Rambatan

Pemasangan Ajir ini tidak terlalu penting, tetapi jika Anda ingin bentuk buah diwarnai secara merata, Anda bisa membuat ajir agar buahnya nanti menggantung. Persyaratan ajir ini harus tinggi karena buah waluh dapat memiliki berat lebih dari 3 kg.

Panen Waluh

Panen dapat berlangsung rata-rata pada umur 90 hari setelah tanam. Tanda buah waluh sudah tua adalah warna kulit buah waluh berubah menjadi kuning dan gagang buah mengeringkan kerutan. Sebagian besar tanaman waluh tidak bertahan lama setelah buahnya matang dan tanaman waluh mulai kering dan mati.

Demikianlah pembahasan tentang budidaya waluh semoga dapat bermanfaat untuk anda.

Baca Juga Artikel Lainnya