Budidaya Kacang Panjang – Kacang panjang (Vigna sinensis) adalah varietas sayuran dari keluarga kacang-kacangan yang tumbuh di dataran rendah.
Tanaman kacang panjang ini relatif mudah dibudidayakan. Selain itu, tanaman ini juga mengandung banyak nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, serat, kalsium, zat besi, Vit B1, Vit B2, dll.
Tumbuhan yang termasuk dalam famili ini tidak hanya kaya akan nutrisi, tetapi juga sering digunakan oleh petani untuk mengembalikan kandungan nitrogen tanah mereka.
Di Indonesia, kacang panjang dapat ditanam sepanjang musim. Namun kebiasaan petani menanamnya di awal musim hujan, dengan pengecualian sawah, biasanya ditanam di musim kemarau. Kacang panjang lebih menyukai tanah gembur yang terkena sinar matahari langsung saat dikeringkan dengan baik.
Kandungan nutrisi yang berlebihan menyebabkan tanaman tumbuh subur dengan produksi benih yang minimal. Sementara di tanah di mana nutrisi kurang, daun tanaman tidak terlalu subur, namun produksi benih mungkin lebih baik.
Daftar Isi :
Berikut Adalah Budidaya Kacang Panjang
Syarat Tumbuh
Budidaya kacang panjang dapat dilakukan di dataran tinggi hingga 800 meter di atas permukaan laut maupun di dataran rendah.
Suhu pertumbuhan optimal adalah dalam kisaran 15-24 ° C dengan presipitasi 600-1500 mm per tahun. Suhu maksimum yang dapat dicapai adalah 35 ° C dan suhu minimum 10 ° C.
Tanaman kacang panjang dapat dibudidayakan di berbagai jenis tanah seperti Regosol, Latosol (lempung berpasir) dan Aluvial.
Persiapan Benih
Benih bisa berasal dari pembenihan sendiri atau dari benih yang dibeli di toko pertanian. Benih kacang panjang dipilih sesuai dengan kriteria yang masih cerah, berwarna terang, tidak berkerut dan terlindung dari hama.
Beberapa varietas kacang yang dapat digunakan adalah KP-1 dan KP-2, yang toleran terhadap hama dan penyakit serbuk sari.
Pengolahan Lahan
Pengolahan tanah dalam bentuk pembajakan diperlukan saat menanam kacang panjang di dataran rendah atau di tanah yang keras. Di tanah yang gembur pembajakan tidak lagi diperlukan. Buat bedengan di tanah yang dibajak atau gembur. Tanah dibuat sehalus mungkin sehingga akar tanaman dan drainase berkembang dengan baik.
Jika memungkinkan, bedengan dibuat sejajar dengan arah timur-barat. Ini berguna untuk memaksimalkan penyinaran matahari. buat bedengan dengan lebar 80-90 cm, dengan ketinggian 20-25 cm khusus untuk tanah sawah bisa dinaikkan hingga 30 cm. Panjang bedengan disesuaikan dengan lahan. Jarak antara bedengan adalah 40-50 cm.
Jarak yang jauh ini berguna untuk memudahkan pemeliharaan dan pemanenan secara bertahap. Selain itu, jarak antar bedeng digunakan sebagai saluran drainase, terutama ketika kacang panjang ditanam di awal musim hujan. penggenangan air di sekitar tanaman sangat penting untuk dihindari.
Pemupukan terjadi pada saat pembuatan bedengan, pupuk dicampur dengan tanah untuk membentuk bedengan. Pupuk yang direkomendasikan adalah kompos atau pupuk kandang. pupuk kandang yang dapat digunakan untuk menanam kacang panjang adalah ayam, sapi, kerbau atau kotoran kambing. Perlu diingat bahwa pemberian pupuk dalam bentuk kotoran ayam saja tidak dianjurkan.
Kami merekomendasikan bahwa pupuk kandang dari kotoran ayam dan kotoran sapi (bisa juga kerbau atau kambing) dalam rasio 1: 1. Jika hanya kotoran sapi, kerbau atau kambing tersedia, itu harus sepenuhnya dimasak. Jumlah pupuk yang disarankan adalah 20 ton per hektar. Setelah pemupukan, biarkan tanah selama 4-5 hari sebelum menanam benih.
Penanaman Benih
Kacang panjang efektif ditanam secara langsung dan tidak disemaikan terlebih dahulu. Pilihlah benih yang baik dapat dikenali secara fisik dengan penampilannya yang mengkilap. Selain itu, benih yang baik tidak mengambang saat direndam dalam air.
Jarak tanam kacang panjang adalah 40 cm di antara baris dan 30 cm di dalam baris, sehingga terdapat dua baris di satu bedengan. Buat lubang melalui Ditugal di setiap bedengan dengan menghitung jarak di atas. Kemudian tambahkan 2-3 biji kacang ke setiap lubang, tutupi dengan tanah. Benih membutuhkan sekitar 50 kg untuk satu hektar lahan.
Perawatan dan Pemeliharaan
Penyiraman
Perawatan yang perlu diperhitungkan adalah pengairan atau penyiraman. Di lahan irigasi, tanah itu bisa dibanjiri air. Setelah tanah terasa lembab, airnya dibuang. Di lahan hujan, terutama pada awal pertumbuhan benih, penyiraman harus dilakukan secara manual.
Pemupukan Susulan
Setelah tanaman berumur 15-20 hari, berikan pemupukan tambahan. Pemupukan harus dalam bentuk kompos dengan jumlah 20 ton per hektar tersebar di sekitar lahan. Setelah diberi pupuk, tumpukan ditutup dengan tanah sementara bedengan dinaikkan. Perawatan ini bermanfaat untuk memperkuat pegangan akar tanaman dan untuk menyerap pupuk di tanah.
Pemasangan Lenjeran
Setelah diberi pupuk susulan, pasang strip ke setiap bedenga ketika kacang panjang mulai berputar. Dirangkai adalah sepotong bambu panjang 2 meter dengan lebar sekitar 2 cm.
Pemasangan lenjeran dengan menancapkan lenjeran sedalam 10-15 cm direkatkan di sekeliling tanaman. setelah lenjeran ditancapkan. ikat keempat lenjeran di bagian atas dan ikat menjadi satu. Lakukan seterusnya ke 4 lenjeran.
Penyiangan
Penyiangan diperlukan saat gulma atau rumput tumbuh di bedengan. Penyiangan terutama pada awal budidaya tanaman untuk menghindari persaingan dengan asupan makanan. Penyiangan dilakukan dengan menarik keluar dengan tangan atau Dipapas dengan sabit.
Untuk merangsang pelepasan bunga, jika perlu, semprotkan pupuk organik cair pada tanaman kacang panjang. cara pemberiannya, encerkan satu liter pupuk organik cair dalam 10 liter air. Setiap liter pupuk yang diencerkan cukup untuk menyemprot 10 meter persegi tanaman.
Penanggulangan Hama dan Penyakit
Salah satu faktor pembatas produktivitas kacang panjang adalah serangan hama dan penyakit. Hama yang umum dalam budidaya kacang panjang adalah:
- Kutu hitam dan kutu putih, menghisap cairan pada daun, menyebabkan bintik-bintik kuning pada daun. Hal ini pada gilirannya mengganggu proses fotosintesis daun, sehingga produksinya tidak optimal.
- Kepik daun, mengakibatkan lubang di daun dengan bentuk tidak beraturan.
- Pengerek Polong, polong muda terlihat seperti lubang kecil dan bijinya dimakan. Dalam polong-polong tua ditemukan bintik-bintik cokelat dan ulat hijau serta kotorannya ada di dalamnya.
- Ulat Grayak, menyerang semua bagian tanaman yang ada di permukaan tanah. Serangan itu bisa parah dan meluas hingga menempati seluruh permukaan tanaman.
Penyakit yang bisa terjadi ketika menanam kacang adalah penyakit karat dan bercak daun Cercospora. Penyakit kacang panjang kurang umum ditemukandaripada serangan hama.
Pemberantasan hama dan penyakit, yang dapat terjadi secara organik dalam budidaya kacang panjang, hanya menggunakan pestisida organikseperti lauran gadung dan kipait. Namun, penanganan pestisida organik biasanya tidak berlangsung lama, membuat penanganan manual menjadi lebih efektif. pengambilan kumbang secara manual sangat memungkinkan, biasanya 50-100 kumbang dapat hidup di tanah seluas 100 meter persegi.
Selain itu, pencegahan juga dapat berupa perbaikan drainase dan pencabutan tanaman mati. Juga, dengan menggunakan benih yang benar-benar bebas dari penyakit, rotasi tanaman dikendalikan.
Proses Panen Kacang Panjang
Kacang panjang siap dipanen setelah 45-50 hari. buah yang siap dipanen berwarna hijau keputihan. Panen dilakukan dengan memetik, biasanya waktu panen kacang panjang dalam siklus budidaya adalah 15 hingga 18 kali.
Hasil kacang panjang tergantung pada banyak variabel, termasuk jenis varietas tanaman, kualitas benih dan konservasi. Kacang panjang yang baik menghasilkan lebih dari 35 ton per hektar.
Cara memetik buah saat panen menentukan produktivitas panen berikutnya. Ada dua cara untuk memetik kacang panjang. Pertama mematahkan tangkai buah dalam arah yang berlawanan dengan lekukan buah yang menempel pada buah.
Kedua, dengan memutar buah dari tangkai. Dalam kedua cara tersebut, dapat menghindari kerusakan pada bunga atau buah-buahan yang belum siap dipanen.
Demikianlah pembahasan tentang budidaya kacang panjang semoga dapat bermanfaat untuk anda
Baca Juga Artikel Lainnya