Budidaya Jambu Mete – Buah-buahan merupakan tanaman yang memiliki kandungan vitamin C yang tinggi. Jambu mete merupakan salah satunya. Bahkan kandungan vitamin C nya lebih banyak dari jeruk. Pastinya sudah mengenal jambu mete kan? Nama lain untuk jambu mete yaitu jambu monyet. Tanaman ini memiliki khasiat yaitu adanya biji di luar buah gantung. Dari biji ini kita menemukan kacang mete yang merupakan bahan utama dalam produksi kacang mede.
Di dalam negeri, jambu mete cuma dijadikan bahan rujak. Medenya sendiri lebih mahal dibandingkan jengan buahnya. Hal ini adalah kesempatan emas untuk membudidayakan kacang mete di halaman rumah. Tanaman jambu mete juga dapat digunakan sebagai tanaman pelindung. Jika Anda ingin tahu bagaimana kacang mete ditanam berikut ini adalah penjelasannya.
Daftar Isi :
Cara Budidaya Jambu Mete
Syarat Tumbuh
Tanaman jambu mede dapat tumbuh baik di dataran tinggi serta di dataran rendah pada ketinggian sekitar 1 hingga 1200 meter di atas permukaan laut, memiliki suhu ideal sekitar 15 ° C hingga 35 ° C, curah hujan sekitar 1500 hingga 2000 mm / tahun dan udara.
kelembaban sekitar 60% sampai 80%. Jenis tanah yang baik untuk menanam kacang mete adalah tanah berpasir, tanah lempung berpasir dan tanah agak berpasir dengan pH atau keasaman sekitar 5,5 hingga 7,3.
Persiapan Bibit
Bibit jambu mete dapat diperoleh melalui perbanyakan melalui metode generatif / dari biji atau vegetatif seperti cangkok, okulasi dan juga penyambungan. Kali ini kita akan membahas perbanyakan benih dengan biji.
- Pilihlah buah yang telah matang dan tidak cacat dari hasil pemanenan dipertengahan musim panen.
- Setelah buah yang akan digunakan sebagai biji diperoleh, biji diambil dan kemudian dicuci dan disortir.
- Kemudian keringkan biji mete sampai kadar air menjadi 8% -10%
- Setelah pengeringan, biji ditempatkan dalam plastik dan disimpan di ruangan dengan suhu sekitar. 25 ° C hingga 30 ° C dan kelembaban sekitar 70% hingga 80%. Masa penyimpanan ini sekitar 6-8 bulan.
- Benih-benih tersebut kemudian disemai hingga menjadi benih yang siap ditanam.
Persiapan Lahan Taman
Lahan tempat jambu mete ditanam harus diolah terlebih dahulu. Buang atau tebang tanaman yang mengganggu di lahan tanam setelah itu tanah di atas lahan digemburkan terlebih dahulu dengan cara dibajak atau di cangkul.
Kemudian Buatlah lubang tanam dengan ukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm atau 50 cm x 50 cm x 50 cm dengan jarak antara lubang tanam sekitar 6 mx 6 m hingga 12 m x 12 m. Kemudian lubang tersebut dibiarkan sekitar 4 hari, atau dibiarkan terbuka, setelah itu tutup kembali lubang dengan tanah galian yang telah dicampur dengan pupuk kandang. Kemudian beri tanda pada lubang tertutup agar lebih mudah ditemukan saat menanam.
Penanaman Jambu Mete
Setelah benih dan lubang tanam selesai, kemudian lakukan penanaman. lepaskan polybag dari bibit dengan hati-hati agar media benih dan akar benih tidak rusak. Kemudian tempatkan bibit di lubang tanam, timbun kembali dengan tanah yang digali keluar dari lubang dan padukan. Jika penanaman seleai selanjutnya lakukan penyiraman secukunya dan beri penyangga pada tanaman agar tidak mudah roboh.
Perawatan dan Pemeliharaan
Penyiraman
Lakukan penyiraman secara rutin dilakukan dua kali sehari pada pagi dan sore. Lakukan penyiraman secukupnya saja dan tidak membanjiri tanaman.
Penyulaman
Lakukan penyulaman atau mengganti tanaman yang mati atau tidak tumbuh baik dengan tanaman atau benih baru dapat dilakukan setelah tanaman berumur 2 hingga 3 tahun. Jika sudah lebih dari 3 tahun, jangan lakukan penyulaman karena pertumbuhan tanaman terganggu atau tidak bagus.
Penyiangan
Lakukan penyiangan pada gulma ataua tanaman yang mengganggu lainnya di sekitar tanaman setiap 45 hari sekali. Tanaman liar dan gulma yang tidak dibersihkan bisa merebut nutrisi didalam tanah.
Penggemburan
Lakukan penggemburan tanah yang biasanya runtuh akibat air hujan ataupun akibat penyiraman. Penggemburan juga bertujuan untuk mengkokohkan tanaman.
Pemupukan
Berikan pupuk untuk tanaman jambu mete dapat berupa pupuk kandang / kompos atau pupuk buatan. Pupuk diterapkan dengan menggali di sekitar tanaman lalu pupuk ditabur dan ditutup dengan tanah lagi.
Pemangkasan
Lakukan Pemangkasan cabang dan biarkan 3-5 cabang sehat dalam posisi yang baik pada batang. Pemangkasan ini dibuat sebelum tanaman berbunga. Setelah tanaman berbuah, lakukan pemangkasan lagi (pemangkasan pemeliharaan).
Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit akan sering menyerang tanaman jambu mete antara lain: (. Nephoteryx sp) Caterpillar kipat (Cricula trisfenestrata Helf), Helopeltis sp, Penggerek batang Caterpillar (plocaederus feeeugineus L), penggerek buah dan biji (Nephoteryx sp.), penyakit layu, penyakit busuk batang dan akar, antracnossis serta penyakit bunga dan putik. Cara pengendaliannya dengan cara manual atau kimia
Panen Jambu Mete
Setelah 3 hingga 4 tahun atau 60 hingga 70 hari setelah berbunga tanaman jambu mete dapat dipanen untuk pertama kalinya. Buah jambu mete yang matang memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Kulit buah semu telah berwarna kuning, oranye atau merah (tergantung jenisnya)
- Kulit biji berwarna putih keabuan dan mengkilat
- Ukuran buah semu lebih besar dari buah utama
Ada dua cara untuk memanen buah jambu mete ini yaiut dengan “Cara lelesan” dan “Cara Selektif”. Metode Lelesan adalah metode panen di mana jambu mete tua matang di pohon dan setelah pematangan jatuh dengan sendirinya atau pohon diguncang sehingga buah matang jatuh. Metode selektif adalah metode panen di mana buah matang selektif dipilih dari pohon dan dipetik.
Demikianlah pembahasan tentang budidaya jambu mete semoga dapat bermanfaat untuk anda.
Baca Juga Artikel Lainnya