BungaBunga.Co.Id – Masyarakat Indonesia tentu akrab dengan berbagai penggunaan bagian-bagian dari kelapa tidak hanya dari buahnya tetapi juga dari bagian-bagian lain dari pohon kelapa seperti batang, daun dan bunga kelapa. Tidak dapat dipungkiri bahwa kelapa adalah salah satu komoditas yang penting dalam industri dunia, sehingga perkebunan kelapa adalah bisnis yang menjanjikan.
Tentu saja untuk memaksimalkan produksi kelapa petani harus memilih varietas kelapa yang tepat, dan kelapa hibrida adalah pilihan yang tepat untuk memanen kelapa yang jauh lebih berkualitas. Tentu saja, pemilihan kepala hibrida sebagai tanaman perkebunan tidak akan bekerja dengan baik tanpa metode penanaman yang sesuai sehingga pertumbuhan kelapa juga dapat dioptimalkan.
Daftar Isi :
Cara Budidaya Kelapa Hibrida
Syarat Tumbuh
Kelapa hibrida dapat dibudidayakan di daerah dengan ketinggian 0-450 m di atas permukaan laut. tumbuh dengan baik ketika curah hujan antara 1300 dan 2300 mm / tahun dan suhu ideal adalah antara 20 ° C dan 27 ° C. Jenis tanah yang baik untuk budidaya kelapa adalah tanah vulkanik, pasir, tanah liat, tanah berbatu dan tanah aluvial dengan keasaman atau pH tanah. sekitar 5 hingga 8.
Persiapan Bibit Kelapa Hibrida
Pilih benih yang berkualitas baik. Pilih bibit kelapa dari pohon induk yang berumur 20 hingga 40 tahun, memiliki batang yang kuat dan lurus, bebas dari hama dan memiliki produktivitas tinggi.
Kelapa yang baik yang digunakan sebagai benih adalah buah yang berumur sekitar 12 bulan, memiliki bentuk bulat atau oval dengan ukuran 22 hingga 25 cm untuk panjangnya dan 17 hingga 22 cm untuk lebarnya, memiliki kulit buah yang licin, halus dan berwarna coklat, memiliki kadar air yang cukup ketika kelapa digoyangkan atau dikocok.
Penyemaian Bibit Kelapa Hibrida
Saat buah yang akan digunakan sebagai bibit sudah siap, simpan kelapa selama sekitar 1 bulan. Setelah itu maka lakukanlah penyemaian.
Penyemaian bibit dapat dilakukan pada bedengan. untuk bedengan maka sebelumnya tanam lahan semai di gemburkan dahulu dengan cara dicangkul sedalam 30-40 cm lalu buatlah bedengan dengan ukuran 2 meter untuk lebarnya dan 25 cm untuk tingginya dan jarak antar bedengan di buat 60-80 cm. Selanjutnya potong bibitnya dengan lebar sekitar 5 cm pada tonjolan kelapa di sebelah batang dengan pisau atau yang lainnya. Jika sudah tanam benih di bedengan hingga 2/3 bagian dengan posisi sayatan berada diatasnya. Setelah benih bertunas dengan panjang 3-4 cm, benih dipindahkan ke polybag.
Perawatan Bibit Penyemaian
Selama proses pembibitan berlangsung perhatikan penyiraman teratur dua kali sehari, pagi dan sore. Selain itu, berikan insektisida atau fungisida sehingga benih tidak terserang hama, lakukan juga penyiangan gulma dengan disemprot sebulan sekali atau disemprot herbisida, dipupuk sebulan sekali dengan pupuk NPK dan magnesium. Dan juga pemilihan benih. Bibit dapat dipindahkan ke lahan tanam ketika berkecambah dan berumur sekitar 5 hingga 12 bulan.
Persiapan Lahan Tanam
Lakukan pengolahan lahan tanam sekitar 1-2 bulan sebelum tanam, bersihkan lahan tanam dari tanaman yang mengganggu dan lakukan penggemburan tanah dengan cangkul. Buat lubang tanam dengan ukuran sekitar 60 cm x 60 cm x 60 cm hingga 100 cm x 100 cm x 100 cm dengan jarak antar lubang tanam sekitar 9 mx 9 mx 9 m. Setelah lubang tanam selesai, berikan setiap lubang tanam dengan 300 gram pupuk TSP dicampur dengan tanah bagian atas.
Penanaman Kelapa Hibrida
Ketika semuanya sudah siap selanjutnya lakukan penanaman. Buka polybag dengan hati-hati agar tidak merusak akarnya. Kemudian masukkan benih ke dalam lubang tanam yang sudah disiapkan. Untuk 1 hektar lahan pada jarak 9 x 9 x 9 meter, sekitar 160 bibit dibutuhkan, 17 di antaranya bibit untuk penyulaman.
Perawatan dan Pemeliharaan
Penyulaman
Lakukan penyulaman bibit kelapa yang mati atau tumbuh tidak sempurna dengan mengganti benih baru, penyulaman dapat dilakukan maksimal 2minggu setelah tanam agar pertumbuhan merata.
Penyiangan
Lakukan Penyiangan gulma atau tanaman lain yang berusia sekitar 6 minggu hingga 2 bulan selama musim hujan sebulan sekali dan di musim kemarau, atau juga penyiangan tersebut dilakukan dengan melihat frekuensi gulma yang ada.
Penyiraman
Pengairan atau penyiraman berlangsung setiap 2-3 hari, yaitu pada sore hari.Penyiraman juga dapat dilakukan dengan menyesuaian kondisi cuaca.
Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan ini dilakukan setelah tanaman kelapa telahberumur 1 bulan setelah penanaman dengan pupuk urea dengan dosis 100 g / pohon, dan aplikasi pupuk dilakukan dengan mendistribusikannya pada jarak 15 cm dari pangkal kelapa. Pupuk tambahan ini diberikan dua kali setahun pada akhir musim hujan (April / Mei) dan pada awal musim hujan (Oktober / November).
Panen Buah
Panen buah dapat dilakukan sesuai permintaan pasar. Ada kalanya pasar menginginkan buah muda karena dagingnya masih lunak. Tetapi tidak sedikit yang menginginkan kelapa tua karena mengandung lebih banyak santan. Untuk pohon kelapa, yang masih cukup pendek, Anda bisa memetik buah dengan pisau yang diikat ke bambu. Jika Anda memetik kelapa di pohon yang tinggi, Anda harus memanjat pohon itu terlebih dahulu.
Demikianlah pembahasan tentang budidaya kelapa hibrida semoga dapat bermanfaat untuk anda.
Baca Juga Artikel Lainnya