BungaBunga.Co.Id – Tanaman butternut Squash atau labu mad, adalah tanaman labu yang semakin populer di Indonesia. Labu madu berbentuk bola lampu memiliki rasa manis dengan tekstur lembut. Labu madu ini mengandung banyak serat, antioksidan, beta karoten, vitamin A dan B kompleks. Jadi sangat baik jika digunakan sebagai makanan pendamping untuk bayi.
Pangsa pasar tanaman labu madu terletak di pasar eksklusif seperti hotel dan restoran dengan harga agak tinggi hingga 70.000 / kg. Selain itu, rasa manis dari buah ini meningkat setelah disimpan selama setidaknya 2 hingga 6 bulan.
Daftar Isi :
Cara Budidaya Labu Madu
Persiapan Lahan Tanam
Langkah pertama dalam menanam labu madu adalah menggemburkan tanah. Tanah tanam digemburkan dengan mencangkul semua tanah di lokasi penanaman yang sudah disiapkan. Lokasi penanaman harus berupa lahan terbuka yang terpapar sinar matahari sepanjang hari.
Setelah tanah digemburkankan, langkah selanjutnya adalah membuat bedengan, dengan panjang bedengan disesuaikan dengan ukuran lahan, lebar bedengan 1 meter dan tinggi 20-40 cm dan jarak antara bedngan 70-100 cm. Kemudian taburkan kapur / dolomit secara merata pada bedengan (sekitar 10 kantong per hektar). Kemudian taburkan pupuk kandang secara merata di atas bedengan dan aduk / campur hingga tercampur (membutuhkan sekitar 8-10 ton per hektar), atau Anda memberi pupuk juga Perlobang per hektar, yaitu sekitar 0,5-1 kg per kg.
Kemudian satu minggu sebelum bedengan ditutup dengan mulsa semprot sesuai dengan dosis yang dinyatakan dengan agen biologis seperti EM-4. Setelah lahan penanaman diselesaikan dan tanaman dipasang mulsa, buat lubang tanam antara tanaman dengan jarak 50-65 cm. Anda bisa menanam baris di tengah ranjang. Anda juga dapat menanam dua baris dengan sistem jigjag.
Penyemaian Benih
Untuk mencapai hasil panen yang konsisten serta adaptasi tanaman yang tinggi dalam pemindahan kelahan, benih labu madu harus disemai terlebih dahulu. Siapkan tanah yang gembur, diayak, campur dengan pupuk kandang atau kompos yang juga telah disaring, aduk hingga merata, dan kemudian siapkan polybag 5 cm kecil dengan lubang di dalamnya Tanah atau untuk melancarkan penggunaan tray semai.
Siramlah secara merata setelah memasukkan media tanaman, tetapi jangan sampai tergenang, lalu buat lubang tanam dengan kedalaman 0,5-1 cm, lalu masukkan biji labu madu dan tutup lagi dengan tanah halus, lalu tempatkan bibit semai di tempat yang dari Intensitas sinar matahari sekitar 50% terpengaruh.
Atau bisa juga diletakkan di bawah sinar matahari langsung, tetapi harus menggunakan naungan dari plastik transparan. Naungan juga bermanfaat ketika ada hujan lebat yang tidak membahayakan bibit di persemaian. Tunggu 3-5 hari sampai benih berkecambah dan tunggu secara teratur sampai tanaman berumur 2-3 minggu dan siap ditanam di lubang tanam.
Proses Penanaman
Setelah bibit tanaman labu madu berumur 2-3 minggu atau bibit tanaman telah mencapai ketinggian 8-10 cm, benih sudah cukup tua untuk dipindahkan ke area penanaman. Pilih benih dengan kualitas vigor yang baik, sehat, tidak cacat, dan bebas dari hama dan penyakit. Tanam di pagi atau sore hari agar cuaca tidak terlalu panas.
Buka kantung plastik dengan hati-hati yang berisi benih tanaman labu madu sehingga media tanam tidak hancur dan rusak, akar tanaman, lalu tempatkan pada lubang tanam yang tersedia, tutup dan padatkan tanah hingga benih tanaman labu madu tumbuh tegak. Jika benih mati dalam jangka waktu 3 hari hingga 1 minggu, mereka harus segera diganti dengan yang baru.
Perawatan dan Pemeliharaan
Penyiraman
Penyiraman dilakukan 1 x 1 hari atau dapat disesuaikan dengan kondisi cuaca ketika cuaca kering atau panas, tentunya intensitas penyiraman harus ditingkatkan, 2 x 1 hari, tetapi jika cuaca musim hujan tentu tidak perlu lagi disiram. Sebaiknya musim tanam labu madu tidak mendekati musim hujan karena sangat rentan terhadap pertumbuhan labu madu yang menyebabkan busuknya madu labu selama musim hujan
Pemupukan
Pemupukan yang dimaksud adalah pemupukan tambahan. Pemupukan sangat penting karena tanaman membutuhkan banyak nutrisi dan karena itu secara teratur diberi pupuk dengan pupuk organik dan kimia. Pada awal pertumbuhan sekitar 1-10 DAP (hari setelah tanam), pupuk NPK dapat mengalirkan 2-3 gram tanaman atau dengan menabur di sekitar tanaman untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Selanjutnya, pemupukan tambahan ini dapat dilakukan setiap 2 minggu atau sebulan sekali dengan pupuk NPK 15-15-15, melarutkan dosis 1 sendok makan pupuk NPK dalam 5 liter air dan kemudian dikocorkan 200 mili tanaman.
Pengajiran
Labu madu adalah tanaman yang menumbuhkan tanaman merambat sehingga perlu dilakukan dengan pengajiran atau para-para, sehingga tanaman tersebut dapat tumbuh secara optimal sesuai keinginan. Untuk tumpukan yang dibuat seperti huruf V terbalik, yang tingginya antara 170 cm dan 200 cm, gunakan bambu yang kuat untuk para-para atau ajir sehingga tidak mudah patah , pengajiran sebaiknya dilakukan pada saat usia tanaman 15 hari setelah tanam.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Labu madu akan diserang oleh hama, bakteri / fusaria dan daun puret. Untuk mencegah layu bakteri / fusilia dengan menggunakan PGPR untuk mencegah gejala puret, gunakan insektisida yang terbuat dari Abamectin. Pencegahan infestasi jamur dengan bahan aktif Mankozeb dan infestasi lalat buah dengan memproduksi perangkap benzine atau membungkus buah setelah berbunga.
proses pemanenan
Panen bisa dilakukan saat tanaman berumur 85-90 hari. Ciri-ciri buah yang siap dipanen, seperti tangkai buah pada tangkai telah berubah warna dari hijau menjadi coklat. Warna buahnya coklat mengkilap. Ada 2 ukuran untuk sortir labu, yaitu varietas A dengan berat 1-2 kg, varietas B dengan berat 500 – 900 g.
Demikianlah pembahasan tentang budidaya labu madu semoga dapat bermanfaat untuk anda.
Baca Juga Artikel Lainnya