10 Budidaya Melon Hidroponik dan Cara Pemeliharaannya

BungaBunga.Co.Id – Budidaya melon hidroponik dapat memperhitungkan proses mulai dari pembibitan, persemaian, tanaman, nutrisi dan perawatan hingga tanaman melon siap panen. Seperti yang Anda tahu, melon adalah tanaman musiman yang umumnya termasuk dalam kategori tanaman merambat. Tanaman ini juga tergolong tanaman yang mudah tumbuh, dan cukup banyak peminat.

Jadi jika Anda ingin mencoba menanam melon secara hidroponik, Anda harus benar-benar memperhatikan pembibitan, tanah yang digunakan, dan perawatannya. Ini sangat berpengaruh untuk panen yang berlimpah. Jika Anda seorang pemula di bidang hidroponik melon Anda harus terlebih dahulu mempelajari teknik menanam melon hidroponik.

Budidaya-Melon-Hidroponik
Budidaya Melon Hidroponik

Cara Budidaya Melon Hidroponik

Menyiapkan Pot / polybag dan Media Tanam

Tempat untuk budidaya melon hidroponik adalah menggunakan pot atau polybag. Gunakan pot / polybag dengan diameter minimal 30 cm sehingga wadah berisi media tanam yang cukup. Apabila menggunakan pot atau polybag yang terlalu kecil media tanam tidak akan mampu menampung akar tanaman melon. Media tanam yang digunakan adalah cocopeat, arang sekam atau sekam bakar, hidroton dan perlite. Persiapkan media tanam sesuai dengan kebutuhan Anda dan gunakan jenis media tanam yang paling mudah ditemukan. Tempatkan media tanam dalam pot / polybag dan atur di lokasi yang diinginkan.

Menyiapkan Peralatan Fertigasi

Fertigasi adalah salah satu sistem hidroponik terbaik karena dapat digunakan untuk menumbuhkan hidroponik dalam skala besar atau kecil. Sistem fertigas juga dapat diterapkan untuk berbagai jenis tanaman, terutama tanaman tahunan jangka panjang. Keuntungan lain dari sistem fertigasi adalah pemasangan sistem dan peralatan yang mudah dan dapat digunakan berulang kali. Peralatan untuk sistem fertigasi yang dibutuhkan untuk menumbuhkan melon hidroponik adalah sebagai berikut:

  1. Tandon Nutrisi: adalah wadah untuk menyimpan larutan nutrisi hidroponik.
  2. Pompa air: Digunakan untuk mengalirkan larutan nutrisi hidroponik dari tandon nutrisi ke setiap pot / polybag melalui selang
  3. Timer: berfungsi untuk mengatur frekuensi dan jumlah larutan nutrisi untuk tanaman.
  4. Selang / Pipa utama: Digunakan untuk mengalirkan larutan nutrisi dari tandon ke selang pembagi.
  5. Selang pembagi: Digunakan untuk membagi aliran larutan nutrisi dari selang induk ke setiap baris tanaman
  6. Selang fertigasi: Digunakan untuk mengalirkan larutan nutrisi dari selang pembagi ke polybag / pot.
  7. Stick Fergitasi: Digunakan untuk mengatur tetesan larutan nutrisi pada media tanam. Stick fertigasi melekat pada ujung selang fertigasi dan tertanam di media tanam.
  8. Nepple: Fungsi untuk menghubungkan / menyambungkan selang fertigasi dengan selang pemisahan.

Pemasangan Instalasi Fertigasi

Setelah media tanam telah diisi ke dalam polybag atau pot dan perlengkapan fertigasi telah selesai, langkah selanjutnya adalah pemasangan instalasi fertigasi. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk pemasangan instalasi fertigasi:

  1. Pertama susunlah polybag atau pot dengan bentuk memanjang.
  2. Untuk menghemat penggunaan selang atau pipa, polybag dapat disusun dalam dua baris di kiri dan kanan dalam pola zigzag.
  3. Selang / pipa berada di tengah deretan polybag.
  4. Tempatkan tandon nutrisi di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung.
  5. Pasang timer dan pompa. Pompa kemudian dihubungkan ke pipa atau selang di tengah deretan polybag
  6. Tempatkan stick fertigasi di ujung tabung fertigasi.
  7. Hubungkan tabung fertigasi ke selang / pipa utama dengan nepple
  8. Tancapkan stick fertigasi pada media tanam

Persiapan Benih

Biji melon dapat dibeli di toko pertanian atau dibeli secara online. Jika Anda hanya ingin menanam skala kecil / hobi, lebih baik membeli benih di toko online. Penjual online biasanya menawarkan pembelian benih eceran yang memenuhi kebutuhan Anda. Bibit melon sebenarnya bisa menggunakan biji langsung dari melon yang sudah matang, tetapi kualitasnya tidak bagus. Agar buah tanaman melon memenuhi harapan, Anda harus menggunakan benih hibrida yang telah diuji kualitasnya. Banyak varietas melon hibrida yang tersedia di pasaran dapat dipilih sesuai keinginan Anda.

Penyemaian Benih

Jika bibit melon sudah tersedia, maka bibit melon segera disemai sebelum ditanam. Pertama-tama rendam bibit melon dalam air hangat selama sekitar 2 jam. Anda dapat menambahkan beberapa irisan bawang ke air rendaman untuk merangsang perkecambahan. Kemudian bibitnya dikeringkan, lalu bibit dibungkus kertas tisu dan disimpan dalam kantong plastik hitam yang tertutup rapat. Letakkan di tempat yang hangat dan bibit biasanya akan berkecambah dalam waktu dua hari.

Persiapkan media penyemaian dan gunakan polybag kecil atau tray semai yang diisi dengan arang sekam atau cocopeat. Buat lubang di media semai dan letakkan kecambah pada lubang tersebut dengan hati-hati. Letakkan di tempat yang terlindung dari hujan. Setelah tumbuh, secara bertahap biarkan bibit terkena sinar matahari sehingga mereka kuat dan tidak etiolasi. siram bibit dengan larutan nutrisi hidroponik yang memadai (400 ppm) secukupnya. Seminggu kemudian, benih dapat dipindahkan dalam polybag atau pot.

Menanam Bibit Melon Hidroponik

Bibit melon dapat dipindahkan pada umur 7-10 hari setelah semai. Buat lubang di media tanam yang sesuai dengan ukuran media semai. Saat menanam melon, masukkan satu bibit dalam satu polybag. Tekan media tanam dengan hati-hati di sekitar bibit agar bibit kokoh. Penyemaian harus dilakukan pada sore hari agar benih tidak layu atau menjadi stres. Kemudian siram bibit dengan larutan nutrisi hidroponik yang cukup. Penyiraman dilakukan agak rendah untuk larutan nutrisi hidroponik ppm, yaitu 400 hingga 500 ppm. Setelah satu hari, penyiraman berikutnya terjadi bersamaan dengan pasokan nutrisi melalui sistem fertigasi.

Penyediaan Larutan Nutrisi Hidroponik

Dosis PPM dari larutan nutrisi hidroponik dari awal tanam hingga panen tidak sama semakin tua tanaman semakin tinggi PPM yang dibutuhkan. Berikut ini adalah persyaratan nutrisi PPM untuk tanaman melon hidroponik pada setiap musim tanam:

  1. 0 hingga 7 hari setelah tanam = 500 ppm
  2. 8 hingga 14 hari setelah tanam = 750 ppm
  3. 15 hingga 21 hari setelah tanam = 1000 ppm
  4. 22 hingga 28 hari setelah tanam = 1250 ppm
  5. 29 hingga 35 hari setelah tanam = 1500 ppm
  6. 36 hari dan seterusnya hingga panen = 2000 ppm

Frekuensi, Volume, dan Waktu Pemberian Nutrisi Hidroponik

Agar tanaman melon hidroponik tumbuh optimal dan menghasilkan dengan baik, nutrisi harus disediakan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Frekuensi dan volume larutan nutrisi hidroponik harus disesuaikan sesuai dengan massa pertumbuhan tanaman melon. Dengan bertambahnya usia tanaman, frekuensi dan volume larutan nutrisi yang diberikan juga meningkat. Berikut ini adalah panduan dasar untuk frekuensi, volume dan waktu larutan nutrisi untuk tanaman melon hidroponik:

  1. Pemberian Nutrisi adalah dari 7:00 pagi hingga 5:00 malam.
  2. Pada awal pertumbuhan berikan nutrisi hingga 600 ml per hari. Setel waktu ketika pompa mulai 5 kali sehari dan berhenti secara otomatis. Dalam sekali hidup, pompa diatur agar mengalirkan nutrisi sebanyak 100 ml. Artinya nutrisi diberikan setiap 2 jam sekali.
  3. Sekali seminggu, tanaman menerima air bebas nutrisi selama 1 hari.
  4. Jika hujan di siang hari, tingkatkan frekuensi dan volume larutan nutrisi untuk mengantisipasi hilangnya nutrisi dari air hujan.
  5. Tingkatkan frekuensi dan volume larutan nutrisi sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman.
  6. Saat cuaca panas tuangkan 300-500 ml / polybag air normal di siang hari (sesuaikan sesuai kebutuhan) agar tanaman tidak kekurangan air dan layu.

Pemeliharaan dan Perawatan Melon Hidroponik

Selain nutrisi melon hidroponik, tanaman juga membutuhkan perawatan seperti tanaman pada umumnya. Berikut ini dilakukan ketika menanam melon hidroponik:

  1. Pasang Ajir / lanjaran. ajir / lanjaran dipasang segera setelah penanaman. Ajir dapat dibuat dari bambu atau kayu.
  2. Ikat batang tanaman melon dengan ajir yang disediakan.
  3. Secara teratur periksa pH larutan nutrisi dan media tanam dan pH tetap stabil. Jika pH turun, naikkan dengan PH UP, dan jika pH turun, turunkan dengan PH down.
  4. Pemangkasan daun yang tua dan terserang penyakit.
  5. Melakukan seleksi buah, buang bakal buah yang kurang bagus dan sisakan 2 -3 buah yang dipelihara dalam 1 pohon
  6. Pengendalian hama dan penyakit tanaman melon.

Panen

Panen buah melon dapat dilakukan Jika buah melon telah berjaring atau telah berumur sekitar 50 hari hingga 2 bulan, buah melon dapat mulai dipanen.

Demikianlah pembahasan tentang budidaya melon hidroponik semoga dapat bermanfaat untuk anda.

Baca Juga Artikel Lainnya