BungaBunga.Co.Id – Tanaman seledri (Apium graveolens L.), juga disebut “daun sup”, adalah tanaman sayuran berdaun dan tanaman obat. Seledri biasanya digunakan sebagai bumbu atau bahan tambahan makanan. Seledri juga digunakan sebagai sayuran penghias makanan dan ditaburkan di atas sup, bakso atau bubur ayam.
Di Indonesia, daun seledri biasanya digunakan sebagai lalapan atau untuk menyedapkan makanan sup. Batang seledri digunakan sebagai makanan di beberapa negara Asia. Sementara di negara-negara Eropa semua bagian tanaman ini digunakan dan manfaatkan termasuk biji dan umbi.
Meskipun tanaman seledri dapat ditanam di dataran rendah, tanaman ini tumbuh lebih optimal di dataran tinggi (100 – 1500 m dpl). Tanaman seledri tumbuh subur di tanah yang gembur dan subur dengan pH 6 hingga 7. Tanaman ini sensitif terhadap curah hujan yang deras. Untuk budidaya skala besar di seledri tanah ditingkatkan lebih efektif dengan cara generatif (biji).
Daftar Isi :
Cara Budidaya Seledri
Syarat Tumbuh
Budidaya seledri sangat cocok untuk dataran tinggi dengan ketinggian 1000-1200 meter di atas permukaan laut. Namun, tanaman ini masih toleran tumbuh di dataran rendah. Tanaman ini kurang tahan terhadap hujan lebat.
Tanah yang diinginkan dalam budidaya seledri adalah tanah gembur dan mengandung banyak kandungan organik. Tanaman ini tumbuh dengan baik dengan keasaman tanah dengan pH 5,5-6,5. Jika tanahnya terlalu asam, Anda harus menambahkan kapur pertanian atau dolomit.
Persiapan Bibit
Langkah pertama yang bisa diambil untuk menanam seledri saat penanaman adalah pembibitan. Pembibitan dapat dilakukan dengan dua cara, generatif dan vegetatif. Metode generatif dapat dilakukan dengan menggunakan biji seledri. Metode vegetatif dapat dilakukan dengan anakan tunas yang berasal dari umbi. Pastikan benih yang Anda gunakan berkualitas baik.
Pengolahan Lahan
Lahan tempat seledri ditanam harus diolah terlebih dahulu agar kondisinya sesuai dengan seledri. Tanah dicangkul sampai gembur dan kemudian buatlah bedengan dengan tinggi minimum 20 cm, lebar 80-100 cm, dan jarak antara bedengan adalah 25-35 cm.
Kemudian pupuk organik disebarkan dan diaduk sampai dicampur dengan tanah untuk meningkatkan kesuburan dan nutrisi tanah. Budidaya seledri harus menciptakan kondisi yang cocok untuk pertumbuhan tanaman.
Penyemaian Benih
Bibit yang ada harus terlebih dahulu disemaikan untuk menghasilkan seledri yang berkualitas baik. Bibit dapat disemaikan dengan merendam benih dengan air hangat ± 15 menit. Kemudian bijinya ditaburkan dibedengan persemaian. Bendengan Penyemaian dicampur dengan pupuk dengan perbandingan 1: 1.
Kemudian beri naungan pada bedengan dengan plastik bening untuk melindungi tanaman dari hujan dan sinar matahari. Menabur benih dalam alur yang dibuat di bedengan dengan jarak 10-20 cm dan kedalaman 0,5 cm. Siram secara teratur untuk mendapatkan kelembapan. Bibit dapat dibawa ke area penanaman pada umur ± 1 bulan.
Penanaman Benih
Bibit yang telah menumbuhkan tunas dicabut perlahan dan hati-hati dengan akarnya agar tidak merusak akarnya. Tunas seledri yang diekstraksi kemudian dipindahkan ke area penanaman di mana 1 lubang tanam berisi 1 seledri.
Penanaman harus dilakukan pada sore hari agar seledri tidak mati dan seledri yang sudah ditanam disiram. Penyiraman dilakukan untuk menjaga kelembaban tanah.
Perawatan dan Pemeliharaan
Perawatan merupakan hal penting yang perlu dilakukan untuk menjaga pertumbuhan seledri agar tetap sehat. Berikut adalah cara yang dapat Anda lakukan:
Penyiraman
Seledri harus disiram secara teratur untuk menjaga kelembaban. Penyiraman harus dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari. Ketika musim hujan telah datang kurangi intensitas penyiraman yang digunakan untuk menyirami tanaman agar tidak menjadi becek. Namun, jika musim kemarau dapat meningkatkan intensitas penyiraman sehingga tanaman tidak mengering.
Penyulaman
Penyulaman adalah metode untuk mengganti biji seledri yang rusak dengan biji seledri yang baru dan masih bagus. Proses ini bertujuan untuk memaksimalkan produksi seledri yang ditanam. Waktu yang baik untuk Penyulaman adalah ketika tanaman berumur ± 2 minggu.
Penyiangan
Penyiangan harus dilakukan ketika tanaman liar dan gulma tumbuh di sekitar tanaman seledri yang dapat mengganggu pertumbuhan seledri. Hal ini dilakukan dengan mencabut gulma dengan hati-hati agar tidak merusak seledri yang ditanam. Setelah penyiangan tanah beri pupuk susulan sehingga seledri masih mendapat makanan yang cukup.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit yang mengganggu tanaman seledri tentu dapat mengganggu pertumbuhan seledri. Beberapa hama yang biasa menyerang seledri adalah siput, kutu, cacing tanah dan tungau.
Penyakit-penyakit yang mempengaruhi seledri termasuk bercak dan virus yang mempengaruhi tanaman. Dengan menyemprotkan fungisida dan bakterisida tentu saja pertumbuhan hama dan penyakit yang mengganggu seledri dapat dikendalikan.
Panen Seledri
Seledri dapat dipanen saat tanaman berumur 1-3 bulan. Panen dapat dilakukan seminggu sekali dengan mencabut akarnya atau hanya memotong seledri yang siap panen. Memotong batang seledri sehingga anakan yang masih muda dapat menghasilkan seledri baru.
Demikianlah pembahasan tentang budidaya seledri semoga dapat bermanfaat untuk anda.
Baca Juga Artikel Lainnya