Cara Menanam Kangkung – Kangkung adalah jenis sayuran dan ditanam sebagai bahan makanan. Kangkung banyak terdapat di wilayah Asia dan dapat ditemukan di hampir semua daerah, terutama didaerah berair. Ada 2 jenis kangkung, yaitu kangkung darat (Ipomoea Reptans) atau sering disebut dengan kangkung cabut dan kangkung air (Ipomoea Aquatica). Kangkung darat (Ipomoea reptans) memiliki warna hijau muda dengan ujung daun runcing. Bunga kangkung darat berwarna putih.
Sementara kangkung air (Ipomoea Aquatica) memiliki daun berwarna hijau gelap dengan ujung bulat atau tumpul tetapi daunnya lebih lebar. Bunga kangkung air cenderung berwarna ungu. Selain perbedaan fisik kebiasaan memanen dua jenis bayam berbeda kangkung darat, yang dipanen dengan cara dicabut sedangkan kangkung air dipanen dengan cara dipotong.
Daftar Isi :
Cara Menanam Kangkung
Pembibitan
Bibit kangkung dalam bentuk bayam muda berukuran 20 hingga 30 cm dengan batang dan daun yang besar dan bagus. Benih dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu dengan stek batang atau dengan menanam biji kangkung kering dan berkualitas baik.
Benih kangkung yang sudah disiapkan kemudian ditanam pada jarak 1,5 x 15 cm. Jika benih berasal dari biji, benih membutuhkan sekitar 300 gram untuk area seluas 10 m2 jika setiap lubang diisi dengan 2-3 biji. Dalam cuaca kering, sirami benih secara teratur.
Pengolahan Media Tanam
Untuk menghasilkan media tanam untuk tanaman kangkung diperlukan pengolahan tanah yang dipupuk dengan pupuk kompos. Plot / bedengan kemudian dibuat pada lahan yang panjangnya tergantung pada kondisi lahan. Kemudian tancapkan tugal ke dalam bedengan pada jarak 20 x 20 cm.
Pengolahan Lahan
Sebelum penanaman dilakukan +/- 3 minggu, tanah harus diolah terlebih dahulu dengan mencampur 10 ton kompos atau pupuk kandang untuk setiap hektar lahan. Sediakan air setinggi 5 cm dan biarkan air tergenang sambil memberikan dosis 1 kuintal per hektar.
Pembuatan Bedengan
Langkah selanjutnya dalam pengolahan media tanam adalah pembuatan bedengan dengan lebar 0,8 hingga 1,2 m, panjang 3 hingga 5 m, panjang ± 15 hingga 20 cm dan jarak antara yang ada di selokan menghasilkan bedengan dari 50 cm. Namun, ukuran ini dapat disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada. Tujuan membuat bedengan tidak hanya untuk memperlancar aliran air, tetapi juga untuk memudahkan perawatan dan kegiatan lainnya.
Pemupukan
Pengolahan media tanam juga terkait dengan pemupukan yang harus diperhitungkan. Seminggu sebelum tanam atau setelah bedengan selesai dibuat pupuk dasar berupa pupuk cair diberikan ke media tanam. Pemupukan berlangsung pada usia tanaman satu minggu dan dua minggu dengan pupuk urea yang dicampur dengan air dan kemudian dituangkan ke pangkal tanaman. Sebelum pemupukan, tanah harus dikeringkan terlebih dahulu selama 4-5 hari. Setiap hektar lahan membutuhkan 10-20 ton pupuk organik dan 100-250 kg pupuk urea.
Teknik Penanaman
Sebelum proses penanaman dilakukan, pertama-tama buat lubang tanam dengan tugal, yang berjarak +/- 5 cm dari 20 x 20 cm atau disesuaikan dengan luas lahan. Proses penanaman harus dilakukan pada sore hari antara pukul 16.00 dan 18.00. Tujuannya adalah agar benih yang baru ditanam tidak segera mendapatkan udara kering menyebabkan benih berkecambah dengan cepat.
Pemeliharaan dan Perawatan
Pemeliharaan tanaman mencakup berbagai hal seperti penjarangan, penyulaman, penyiangan, pemupukan, penyiraman dan penyemprotan pestisida untuk mencegah hama dan penyakit.
Penjarangan
Penjarangan terjadi ketika tanaman kangkung dalam rumpun terlalu rapat dan padat. Sebaliknya jika banyak tanaman mati mereka harus segera diganti atau diganti dengan bibit baru.
Penyulaman
Lakukan pengontrolan terhadap bibit yang baru ditanaman, jika terdapat bibit yang mati atau tumbuh dengan tidak normal maka lakukan penyulaman.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan ketika ada banyak gulma atau tumbuhan liar di area penanaman. Penyiangan biasanya dilakukan setiap 2 minggu. Penyiangan bertujuan agar tidak terjadi persaingan nutrisi dalam tanah.
Pemupukan
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman pupuk urea juga harus digunakan untuk pemupukan yang dilarutkan dalam air dan kemudian disebarkan ke tanaman kangkung. Pemupukan hanya terjadi satu kali selama periode pemeliharaan.
Penyiraman
Jika bukan musim hujan, Menyiraman dilakukan dua kali sehari sehingga tanaman kangkung tidak mengalami kekeringan. Penyiraman terjadi pada pagi hari (7:00 pagi) dan pada sore hari (5:00 pagi), karena tanaman kangkung membutuhkan banyak air untuk tumbuh. Namun, pada musim hujan tanaman tidak perlu disiram terlalu sering.
Penyemprotan Pestisida
Selama pertumbuhan, tanaman kangkung sering diserang oleh ulat putih, yang terletak di daun bagian bawah. Untuk mengatasi ulat putih ini, semprotkan pestisida pada sore hari dengan dosis 2 cm³ per liter air. Gunakan pestisida organik agar tidak mengganggu tanaman kangkung.
Hama dan Penyakit
Hama yang biasa menyerang tanaman kangkung umumnya tidak ganas, seperti belalang dan ulat bulu. Semprotkan Sevin untuk mencegah dan memerangi kelebihan populasi. Untuk menghilangkan cacing daun, gunakan insektisida dengan dosis 2 ml per liter air dan semprotkan pada tanaman. Saat pembasmi hama, tanah harus dikeringkan selama 4-5 hari sebelum disiram lagi.
Penyakit kangkung tidak perlu terlalu khawatir karena tanaman ini pada dasarnya tahan terhadap penyakit. Hanya saja perlu dilakukan sedikit perlindungan terhadap penyakit jamur yakni karat putih (Albugo Ipomoea panduratae).
Proses Pemanenan
Langkah ini adalah langkah terakhir jika Anda ingin menanam kangkung, yaitu, Anda melakukan proses panen. Setelah semua langkah yang dijelaskan di atas, tanaman kangkung siap panen. Berikut beberapa tip untuk memanen kangkung:
- Tanaman kangkung harus berumur 21, 25 atau 27 hari untuk dipanen. Jika Anda ingin kangkung muda dan segar Anda dapat memanennya setelah 21 hari.
- Panjang batang harus mencapai 20 hingga 25 cm dan memiliki daun lebar.
- Anda dapat melakukan proses panen dengan alat pemotong dan biarkan sekitar 2 sampai 5 cm di atas permukaan tanah atau tarik tanaman ke akar yang kemudian Anda siram hingga bersih dengan air.
- Panen dapat dilakukan setiap 2 hingga 3 minggu di sore hari dan dalam kondisi basah atau lembab.
- Kangkung yang Anda panen berikutnya dikumpulkan untuk mengumpulkan 15 hingga 20 batang di setiap Ikatan.
- Jika Anda ingin memasarkan kangkung, cobalah kangkung dalam keadaan segar. Anda dapat merendam kangkung dalam air bersih dan segar dan tiriskan.
Demikianlah pembahasan tentang cara menanam kangkung semoga dapat bermanfaat untuk anda.
Baca Juga Artikel Lainnya