7 Cara Budidaya Cabe agar Hasil Melimpah

Budidaya Cabe – Peningkatan populasi Indonesia tampaknya berdampak pada permintaan makanan ringan seperti cabe, baik cabe rawit, cabe merah dan hijau besar. Masalah ini tidak hanya mengganggu di Indonesia, tetapi juga mengganggu beberapa negara lain karena kurangnya produksi cabe dalam negeri.

Beberapa pemerintah mengimpor cabe dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan cabe yang terus meningkat.

Sekarang ada banyak solusi untuk masalah kurangnya cabe antara menanam cabai di rumah, tetapi masih banyak dari kita yang telah mengambil langkah yang salah dalam menanam.

Budidaya-Cabe
Budidaya Cabe

Berikut Adalah Budidaya Cabe

Syarat Tumbuh Cabe

Cabe akan berproduksi dengan baik jika dioperasikan di lingkungan di mana kondisi untuk pertumbuhan sesuai keinginan. Untuk alasan ini, kita harus mempertimbangkan faktor-faktor ekologis seperti tanah dan iklim, sehingga cabai dapat mengembangkan potensi penuhnya.

Tanaman cabe dapat tumbuh dengan baik di semua jenis tanah, yang terpenting adalah bahwa drainasenya baik seperti udara.

Cabe membutuhkan kondisi air yang cukup selama fase pertumbuhan. Selain itu, pertumbuhan dan produksi cabai bagus ketika ditanam di tanah gembur dengan pH antara 5 dan 6.

Cabe dibudidayakan di dataran rendah dan dataran tinggi pada ketinggian 0 – 1400 m dpl. Jika tanaman cabai ditanam pada ketinggian di atas 1400, hasilnya tidak maksimal.

Suhu yang dibutuhkan untuk membudidayakan cabe adalah 25 ° C hingga 27 ° C di siang hari dan 18 ° C hingga 20 ° C di malam hari. Pertumbuhan dan pembuahan tanaman terganggu ketika suhunya terlalu dingin atau bahkan terlalu panas. Suhu yang mempengaruhi ini adalah di bawah 16 ° C dan di atas 32 ° C.

Tanaman cabe tidak tahan terhadap curah hujan tang tinggi, apalagi ketika berbunga, karena dapat menyebabkan bunga jatuh. Curah hujan yang diinginkan untuk tanaman ini adalah 800-2000 mm per tahun. Untuk alasan ini, lebih baik menanam cabe di akhir musim hujan atau di awal musim kemarau. Tanaman cabai juga bisa ditanam di musim kemarau dengan Draenas yang baik.

Pemilihan Bibit Cabe

Cara selanjutnya dalam menanam cabe adalah dengan memilih biji. Seperti yang sudah dijelaskan, ada banyak jenis cabe yang bisa dijadikan bibit. Pemilihan benih, bagaimanapun, harus dilakukan dengan hati-hati melalui serangkaian pertimbangan. Hal yang perlu dipertimbangkan ketika memilih bibit adalah kualitas benih, kecocokan benih dengan lokasi penanaman, dan tentu saja nilai ekonomi. Ini cara cepat menumbuhkan cabe. Juga, pilih benih yang mudah dibudidayakan tetapi memiliki nilai ekonomi tinggi. Sehingga manfaat budidaya juga terlihat bagi petani.

Bibit cabai dibuat setelah menentukan bahan pengembangbiakan yang matang, sehat dan bebas penyakit. Jika demikian, potong ujung cabe hanya sampai bagian tubuh yang tersisa. Potong bagian tubuh cabe menjadi dua bagian. Buka tubuh cabe dan ambil bijinya. Keringkan biji cabe di tempat yang terkena sinar matahari langsung. Waktu pengeringan bibit adalah sekitar tiga hari. Setelah tiga hari, benih dapat dibawa ke proses penyemaian. Jika Anda tidak mengikuti tips di atas, bibit cabe akan kurang sehat.

Penyemaian Bibit

Saat penyemaian benih untuk budidaya cabe sebaiknya menggunakan polybag (baik plastik atau dedaunan). Mengapa demikian, karena biji cabe, terutama varietas hibrida, sangat mahal dipasaran. Ketika disemai dengan menabur dikhawatirkan bahwa banyak benih tumbuh pada saat yang sama, sehingga tidak semua tanaman dapat digunakan.

Siapkan campuran tanah, arang, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2: 1: 1. Jika arang tidak tersedia, gunakan tanah dan kompos dengan perbandingan 1: 1. Sebelum dicampur, media disaring agar halus.

sebaiknya adalah mengatur naungan untuk bibit agar terhindar dari sinar matahari dan hujan. Jika ada biaya, ada baiknya melindungi pembibitan dengan jaring hama atau serangga. Atur kantung benih di tempat teduh.

Rendam biji cabe dalam air hangat selama sekitar 3 jam. Jangan gunakan biji yang mengapung. Masukkan setiap biji cabe ke dalam polybag sedalam 0,5 cm dan tutupi dengan kompos halus. Basahi media tanaman agar kelembapan tetap terjaga.

Siram polybag pembibitan setiap pagi dan sore. Saat disiram, tutupi permukaan polybag dengan koran dan kemudian siram dengan air. Buka koran setelah benih berkecambah selama sekitar 3 hari.

Selanjutnya, siram secara teratur dan pantau pertumbuhannya. Biji cabe dapat dipindahkan setelah 21-24 hari penyemaian atau setelah muncul 3 hingga 4 daun. Lebihkan 10% dari kebutuhan benih. Misalnya, untuk satu hektar lahan dibutuhkan sekitar 14.000 biji cabe, maka 10 persen lainnya digunakan untuk penanaman kembali.

Pengolahan Lahan

Tanah yang dibutuhkan untuk menanam cabe adalah tanah gembur dan memiliki porositas yang baik. Sebelum cabe ditanam cangkul atau bajak tanah sedalam 20-40 cm . Bersihkan dari batu atau kerikil dan sisa-sisa akar tanaman. Jika ada terlalu banyak gulma dan Anda khawatir itu akan mengganggu, Anda bisa menggunakan herbisida.

Buat bedengan dengan lebar satu meter dan tinggi 30-40 cm, dan jarak antar bedengan adalah 60 cm. Panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan, untuk memfasilitasi retensi panjang bedengan hingga maksimal 15 meter. Buat saluran drainase yang bagus karena tanaman Cabe tidak tahan terhadap genangan air.

Budidaya Cabe membutuhkan tanah dengan pH 6-7. Jika nilainya terlalu rendah (asam), daun tanaman cabe terlihat pucat dan rentan terhadap virus. Tanah yang asam biasanya ditumbuhi gulma. Untuk netralisasi, kapur pertanian atau dolomit dapat digunakan hingga 2-4 ton / ha. Pemberian kapur atau dolomit terjadi pada saat pembajakan dan pembuatan bedenga.

Mencampur pupuk organik dapat dibuat kompos atau pupuk kandang secara merata di setiap bedengan. Kebutuhan pupuk organik untuk menanam cabe adalah 20 ton per hektar. Tambahkan juga pupuk organik urea 350 kg / ha dan KCl 200 kg / ha.

Untuk penanaman cabe intensif, bedengan harus ditutup dengan mulsa plastik hitam dan perak. Penggunaan mulsa plastik memiliki konsekuensi biaya, tetapi membawa sejumlah keuntungan. Mulsa berguna untuk menjaga kelembapan, menekan erosi, memberantas gulma, dan menjaga kebun tetap bersih.

Buat hingga dua baris lubang tanam di setiap bedengan dengan jarak 60-70 cm. Kami menyarankan Anda untuk tidak membuat lubang tanam secara paralel, tetapi dalam zig-zag. Ini berguna untuk mengatur sirkulasi angin dan penetrasi sinar matahari. Diameter dan kedalaman lubang tanaman sekitar 10 cm atau disesuaikan dengan ukuran polybag.

Penanaman Cabe

Pemindahan benih cabe dari area pembibitan terjadi setelah usia sekitar 3 minggu atau benih memiliki 3-4 daun permanen. Penanaman harus dilakukan di pagi hari dan malam hari untuk menghindari stres. Cobalah menanam dalam satu hari.

Penanaman dilakukan dengan membuka atau merobek polybag. Kemudian masukkan biji cabe dan media nutrisi mereka ke dalam lubang tanam. Hindari memecah media benih. Kemudian sirami tanaman cukup untuk menjaga kelembaban.

Perawatan dan Pemeliharaan

Pengairan

Salah satu bentuk perawatan cabe adalah dengan melakukan pengairan. Tanaman cabe sebenarnya tidak terlalu banyak membutuhkan asupan air. Dalam kondisi normal sudah cukup untuk melakukan irigasi reguler setiap tiga hari. Namun, dalam kondisi kekeringan ekstrem, penyiraman dapat dilakukan sekali sehari. Demikian pula, irigasi tidak diperlukan dalam cuaca hujan. Karena terlalu banyak atau terlalu sedikit air tidak baik untuk tanaman cabe.

pemupukan

Bentuk lain dari perawatan tanaman cabeadalah pemupukan. Tanaman cabe membutuhkan pupuk untuk memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan. Pupuk yang cocok untuk cabe adalah pupuk kompos atau NPK. Namun, harus diberikan dalam dosis yang sesuai. Berikan sekitar satu sendok untuk satu bulan dan hanya sebulan sekali. Jika cabe yang ingin Anda kembangkan adalah cabe organik, gunakan pupuk organik cair. Pemberian pupuk organik cair adalah dengan menyemprot pada saat-saat penting pertumbuhan daun dan buah.

Pengajiran

Perawatan untuk tanaman cabai lainnya adalah Pengajiran. Pengajiran adalah upaya mendukung tanaman dengan bambu atau kayu. Pengajiran biasanya digunakan ketika pertumbuhan telah meningkatkan ukuran tanaman dan membutuhkan dukungan untuk mencegah tanaman cabe yang relatif kecil untuk runtuh.

Pencegahan hama dan penyakit

Hama dan penyakit adalah ancaman yang dapat memengaruhi cabai. Jika perlu, risiko hama dan penyakit dapat dikendalikan dengan tindakan pencegahan yang tepat. Pestisida digunakan untuk mencegah hama dan penyakit. Ada dua jenis pestisida. Jika cabe yang dibudidayakan adalah cabe organik, gunakan pestisida organik. Jika Anda tidak dapat menggunakan pestisida yang disiapkan secara kimia. Namun, pestisida tidak boleh digunakan di luar batas normal karena dapat menyebabkan keracunan tanaman.

Masa Panen

Budidaya cabedapat dipanen setelah 75-85 hari setelah tanam. Proses panen dilakukan beberapa kali tergantung pada jenis varietas, teknik budidaya dan kondisi tanah.

Panen dapat dilakukan setiap 2-5 hari, tergantung pada kematangan buah dan pasar. Cabe harus dipetik bersamaan dengan batang untuk memperpanjang umur simpan. Buah yang dipetik berwarna oranye hingga merah. pemanenan sebaiknya di pagi hari.

Tergantung pada varietas dan teknik budidaya, produktivitas cabe biasanya 10-14 ton per hektar. Dengan budidaya optimal, potensi bisa mencapai 20 ton per hektar.

Demikianlah Pembahasan tentang budidaya cabe semoga dapat bermanfaat untuk anda

Baca Juga Artikel Lainnya