6 Cara Menanam Tomat agar Berbuah Banyak

Cara Menanam Tomat – Tomat termasuk ke dalam tanaman dengan siklus hidup yang sangat singkat, yang bisa juga setinggi 1-3 m (satu hingga tiga meter). Tomat dengan bentuk bulat khas dan warna buahnya hijau, kuning dan merah.

Hijau berarti tomat masih mentah, sedangkan kuning berarti tomat sudah matang dan warna tomat merah benar-benar matang dan dapat dikonsumsi langsung.

Budidaya-Tomat
Budidaya Tomat

Tidak hanya mudah tumbuh di ketinggian rendah, budidaya tomat juga mudah beradaptasi di semua media. Begitu banyak petani tomat, yang menggunakan sawah, ladang, untuk menanam tomat, tidak perlu lahan yang luas untuk menanam tomat.

Berikut Cara Menanam Tomat

Memilih Bibit Tomat

Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam, Anda harus terlebih dahulu menyesuaikan karakteristik lokasi. Jika kebun Anda berada di dataran tinggi, pilih varietas yang cocok untuk dataran tinggi dan sebaliknya.

Benih tomat tersedia dengan mudah di berbagai toko pertanian. Jika Anda kesulitan mendapatkannya atau harganya terlalu tinggi, kita bisa melakukannya sendiri. Pilih tomat terbaik dari segi ukuran (besar) dan bentuk baik (tidak cacat).

Langkahnya sebagai berikut pilihlah tomat yang akan digunakan sebagai biji. Lalu biarkan tomat menua di pohon. Setelah cukup umur, ambil bijinya dan bersihkan lendir yang menutupi mereka dengan air. Lalu rendam dalam air, kemudian pilih biji yang tenggelam. Kemudian seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih bentuk yang sempurna (tidak cacat atau berkerut). Kemudian keringkan di bawah sinar matahari dan simpan dalam wadah yang kering dan steril.

Penyemaian Bibit Tomat

Sebelum menanam, biji tomat harus semai sampai mereka memiliki cukup daun dan batang. penyemaian harus dilakukan pada media yang terpisah dengan penanaman massal.

Untuk penanaman tomat, Anda harus memilih media nutrisi dengan polybag. Ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko tanaman stres selama transplantasi. Biaya polybag ini relatif lebih mahal. Jika Anda memilih penyemaian bedeng, berhati-hatilah saat menarik dan memindahkan bibit. penyemaian membutuhkan waktu sampai tanaman siap dipindahkan sekitar 35-40 hari.

Tips untuk persemaian bedengan: buatlah garis pada media pembibitan dengan jarak 5 cm dan dalam 1 cm. Kemudian taburkan biji dalam larikan agar bibit tidak tumpang tindih, jarak antara biji harus 2-3 cm. Kemudian tutup larikan dengan tanah dan siramlah secukupnya. Metode transmisi dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan pencabutan, sebelum menyiram benih dengan air untuk melunakkan media sehingga akar tidak putus saat ditarik. Kedua, metode putar adalah mengambil tanaman dengan tanah di sekitarnya.

Tips untuk menyemai polybag / pot setelah media pembibitan menggali lubang sedalam 1 cm. Kemudian masukkan biji tomat untuk setiap polybag dan tutup dengan media tanaman. Untuk memindahkan, sobek atau lepaskan polybag. Kemudian letakkan tanaman di lubang tanam bersama dengan tanah di polybag / pot.

Pengolahan Lahan

Tomat tumbuh dengan baik dengan keasaman tanah dengan pH 5,5-7. Jika tanah terlalu asam (<5,5), tambahkan dolomit atau kapur pertanian. Manfaat pengapuran selain untuk meningkatkan pH tanah juga ada dalam perbaikan struktur tanah. Dosis harus disesuaikan dengan nilai pH tanah tertentu.

Bajak atau cangkul tanah sampai menjadi gembur, dan bentuk bedengan setinggi 30 cm, lebar 1 m, dengan panjang mengikuti kontur tanah. Atur jarak antar bedengan menjadi 30-40 cm. Kemudian diamkan bedengan selama sekitar satu minggu.

Kemudian memberikan pupuk dasar dalam bentuk pupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos hingga 20 ton per hektar. Aduk sampai merata di atas bedengan. Untuk memperkaya kandungan fosfor dapat ditambahkan pupuk TSP yang diinginkan (sekitar 5 gram per tanaman). Pupuk kimia organik tidak boleh ditambahkan ke budidaya tomat organik, tetapi pupuk dasar harus lebih banyak, sekitar 30-40 ton per hektar.

Kemudian tutupi bedengan dengan mulsa plastik. Mulsa sangat bermanfaat terutama di musim kemarau. Mulsa plastik berguna untuk menjaga kelembaban tanah, mengendalikan gulma, dan mencegah tomat menyentuh tanah. Biarkan tanah bereaksi selama seminggu sebelum masa tanam.

Penanaman Bibit Tomat

Pertama buat lubang tanam di mulsa dengan diameter 5-7 cm. Dalam satu bedengan ada dua lajur lubang tanam, jarak antara lorong-lorong adalah 70-80 cm dan jarak antara lubang di jalur adalah 40-50 cm, kedalaman lubang tanaman sekitar 5-7 cm.

Setelah itu, masukkan benih siap tanam. Untuk bibit yang ditanam dalam polybag atau pot, pertama-tama lepaskan wadah dan kemudian tanam semua media tanam tanpa mencabut akar tanaman. Kemudian tutup dan seimbangkan dengan tanah di sekitarnya. Untuk bibit yang ditanam di bedeng pembibitan, masukkan tanaman lalu tumpukkan tanah dari lubang yang sebelumnya digali. Ratakan dan siram dengan air untuk mempertahankan kelembapan.

Perawatan dan Pemeliharaan

Tanaman tomat sangat sensitif dan membutuhkan perawatan intensif. Tanaman ini sangat rentan terhadap hama dan penyakit, terutama yang ditanam di dataran. Setelah panen, risiko kerusakan tomat masih tinggi yaitu 20-50%. Berikut ini beberapa perawatan penting jika kita ingin menanam tomat.

Penyulaman

Penyulaman digunakan untuk mengganti tanaman yang sakit atau rusak karena cuaca dan tidak dapat tumbuh. Setelah seminggu, tomat ditanam kembali. Buang tanaman yang terlihat tidak sehat (kuning / layu) atau mati. Ganti dengan bibit penyemaian baru.

Penyiangan

Selama musim tanam, gulma dalam pertumbuhan tomat biasanya dihilangkan 3-4 kali. Di area tanaman tertutup, mulsa gulma bahkan bisa lebih jarang. Penyiangan bertujuan menghilangkan gulma di area penanaman.

Pertumbuhan gulma dapat mengganggu tanaman, karena tanaman harus bersaing untuk mendapatkan nutrisi. Selain itu, gulma juga mengundang hama dan penyakit yang dapat mempengaruhi tanaman utama.

Pemangkasan

Pemangkasan tanaman tomat dilakukan setiap minggu. pemangkasan tunas yang tumbuh di ketiak daun harus segera dilakukan, agar tidak tumbuh di batang. Tunas muda dapat dipangkas dengan tangan. Namun, jika batangnya terlalu keras Anda harus menggunakan pisau atau gunting. Untuk menyesuaikan ketinggian tanaman tomat, ujung-ujungnya bisa dipotong. Pemotongan ujung tanaman berlangsung sesuai dengan jumlah jumbai buah sebanyak 5-7 buah.

Pemupukan tambahan

Saat menanam tomat organik, semprotkan pupuk organik cair dengan kandungan kalium tinggi saat tanaman berbunga dan menghasilkan buah (fase generasi). Penyemprotan bisa dilakukan setiap minggu. Perlu dicatat bahwa pupuk organik cair harus terlebih dahulu diencerkan, 1 liter pupuk cair dengan 100 liter air. Penting untuk dicatat bahwa konsentrasi pupuk organik cair tidak boleh lebih dari 2%. Selain itu, kita dapat menambahkan pupuk kandang atau kompos setelah tanaman berumur 2-3 minggu, dengan dosis satu genggam tangan per tanaman.

Untuk penanaman tomat non-organik, tambahkan 1: 1 campuran urea dan KCl 1-2 gram per tanaman pada usia satu minggu. Kemudian setelah usia 2-3 minggu, kembalikan urea dan KCl hingga 5 gram per tanaman. Jika tanaman masih terlihat kurang gizi pada usia lebih dari 4 minggu, tambahkan urea dan KCl hingga 7 g per tanaman. Perhatikan bahwa pemberian urea dan KCl tidak boleh memengaruhi tanaman, karena ini dapat melukai tanaman. Sisakan jarak 5-7 cm dari tanaman.

Penyiraman dan Pengairan

Tanaman tomat tidak membutuhkan terlalu banyak air, tetapi jangan sampai ketinggalan. Kelebihan air dalam budidaya tomat membuat pertumbuhan vegetatif (daun dan batang) berbuah, tetapi menghambat fase generasi. Sebaliknya, kekurangan air yang berkepanjangan dapat menyebabkan retakan pada tomat yang dihasilkan.

Kekeringan yang panjang dapat menyebabkan hilangnya bunga. Irigasi harus disesuaikan dengan kondisi cuaca. Jika curah hujan relatif tinggi, tidak perlu disiram. Yang sebenarnya perlu diperbaiki adalah saluran drainase, agar air tidak menggenang di area tanaman. Di musim kemarau tanaman disiram secara rutin pada pagi dan sore hari. Untuk mencegah tanah dari kekeringan.

Pemasangan Lenjeran

Pemasangan lenjern atau ajir dimaksudkan sebagai tempat untuk mengikat tanaman agar tidak roboh. Lapisan terdiri dari bambu panjang 1,5 hingga 2 meter. Lenjeran ditanam pada jarak sekitar 10-20 cm dari tanaman. Lenjerana dapat dibiarkan berdiri atau ujungnya terhubung ke jalur lain yang berdekatan. Mengikat ujung bermanfaat untuk memperkuat posisi lenjeran.

Pemasangan kayu harus dilakukan sedini mungkin untuk menghindari cedera pada akar tanaman akibat penancapan. Tanaman, yang masih akar kecil, belum menyebar ke mana-mana, sehingga kemungkinan penanaman rendah. Luka akar lancet dapat menghambat pertumbuhan dan menyebabkan penyakit.

Pemasangan lenjeran dilakukan setelah tinggi tanaman antara 10 dan 15 cm. Ikatkan tanaman tomat dengan tali plastik ke lenjeran. Model pengikat harus dalam bentuk 8 sehingga batang tomat tidak sakit saat mereka bergesekan dengan batang berjajar. ikatan harus tidak terlalu kuat, agar tidak menghalangi pembesaran batang. Kemudian setiap tanaman setinggi 20 cm dan mengikat batang tanaman dengan tali plastik pada lenjeran.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Beberapa spesies hama dan penyakit yang biasanya menyerang tanaman tomat antara lain ulat buah, thrip, lalat putih, lalat buah, tungau, nematoda, penyakit layu, bintik-bintik daun, penyakit jamur daun, cetakan daun, bintik-bintik coklat, busuk daun, dan busuk buah. Ketika serangan menjadi gila, hama dan penyakit dapat disemprot dengan pestisida. Penggunaan pestisida harus dilakukan dengan hati-hati dan disesuaikan dengan lingkungan, riwayat semprotan dan Petunjuk pemberian dosis. Jika tomat yang diproduksi dimaksudkan untuk pasar organik, pestisida alami harus digunakan.

Hama dan penyakit dalam pertumbuhan tomat tidak bisa dihilangkan dengan menggunakan pestisida saja. Karena manfaat pestisida bersifat sementara dan jangka pendek. Hama dan penyakit yang tersisa masih datang dan mungkin lebih tahan. Peningkatan dosis pestisida bisa efektif, tetapi mengarah ke efek buruk pada lingkungan dan juga meningkatkan biaya produksi. Bahkan jika Anda perlu menggunakan pestisida, Anda harus mengganti merek dengan bahan aktif berbeda.

Gunakan prinsip-prinsip pengendalian hama terpadu (PHT) untuk mengendalikan hama dan penyakit. Implementasi PHT harus berkelanjutan. Variabel yang harus dipertimbangkan termasuk pemilihan benih berkualitas tinggi atau varietas yang cocok, benih bebas penyakit, aplikasi pupuk berimbang, rotasi tanaman, penggunaan predator alami, penggunaan tanaman pengontrol hama dan penyemprotan akhir pestisida, baik kimia sintetis dan alami.

Pemanenan Tomat

Budidaya tomat hanya dapat dipanen 60-100 hari setelah tanam, Tergantung pada varietasnya. Menentukan waktu panen berdasarkan umur tanaman kadang tidak efektif. Kami merekomendasikan penggunaan pengamatan fisik tanaman. Tanaman tomat dilaporkan siap dipanen ketika kulit buah berubah dari hijau menjadi kekuningan, ujung daun menguning, dan tangkai mengering.

Panen harus dilakukan pada pagi atau sore hari karena tanaman masih melakukan fotosintesis pada siang hari. Dalam keadaan seperti itu, penguapannya begitu tinggi sehingga tomat yang dipetik cepat layu. Panen bisa dilakukan setiap 2-3 hari. Di Indonesia, produktivitas rata-rata tanaman tomat adalah 15,84 ton per hektar. Tetapi untuk varietas dan daerah tertentu, 25-30 ton per hektar dapat dicapai.

Demikianlah Pembahasan tentang cara menanam tomat semoga dapat bermanfaat untuk anda, terima kasih

Baca Juga Artikel Lainnya :