7 Cara Budidaya Kopi Yang Baik

Budidaya Kopi – Kita mungkin tidak asing lagi dengan kopi. Kita sering minum kopi sebagai minuman dengan rasa yang mantap. Ya, rasanya mantap karena kopi menghasilkan rasa yang lezat dan aroma yang lezat ketika diseduh pada suhu tertentu dengan penambahan bahan-bahan lain seperti gula, cokelat atau susu kental manis. Karena alasan ini, kopi telah menjadi minuman yang populer dari waktu ke waktu, tidak hanya oleh pria, tetapi juga oleh wanita, terutama orang dewasa.

Seiring waktu, permintaan pasar akan biji kopi terus meningkat. Ini disebabkan oleh kenyataan bahwa kopi dapat diolah di zaman modern untuk berbagai jenis olahan. Misalnya, permen, kue dengan citarasa kopi, kopi instan, perasa roti, dll. hal Ini meningkatkan harga biji kopi. Petani menggunakan kesempatan ini untuk mencoba menanam tanaman kopi untuk mendapat untung.

Budidaya-Kopi
Budidaya Kopi

Ada dua jenis kopi yang umum dikenal masyarakat luas, yaitu kopi Arabika dan kopi Robusta. Untuk menanam kopi, tentu saja, kita harus memahami cara yang tepat untuk menanam kopi. Jika Anda tahu cara menanam kopi, Anda tidak akan bingung harus mulai dari mana dan perawatan apa yang harus diambil saat menanam kopi.

Berikut Adalah Budidaya Kopi

Pemilihan Jenis Kopi

Tanaman kopi sangat banyak jenisnya, bisa mencapai ribuan. Namun, hanya empat spesies yang ditanam, yaitu Arabica, Robusta, Liberika dan Excelsa. Masing-masing jenis ini memiliki karakteristik yang berbeda.

Pilihan varietas tanaman untuk penanaman kopi harus disesuaikan dengan tempat atau lokasi tanah. lokasi lahan yang terletak di ketinggian lebih dari 800 meter di atas permukaan laut, cocok untuk budidaya Arabika. Sementara Robusta dapat ditanam dari ketinggian 400-800 meter. Budidaya kopi pada tingkat rendah dapat mempertimbangkan jenis Liberika atau Excelsa.

Terlepas dari sisi teknis budidaya, harga jual produk akhir patut dipertimbangkan. Kopi Arabika cenderung memiliki peringkat harga lebih tinggi dari varietas lain. Namun Robusta memiliki produktivitas tertinggi, hasilnya juga tinggi.

Menyiapkan Bibit

Setelah Anda memutuskan untuk menanam kopi yang cocok, cari benih terbaik, siapkan lahan dan pohon peneduh. Bibit benih bisa anda dapatkan di toko pertanian terdekat. Sementara itu, pohon peneduh harus disiapkan setidaknya 2 tahun sebelum kopi ditanam.

Untuk budidaya kopi Arabika, varietas digunakan sebagai Contohnya adalah S 795, USDA 762, Kartika-1 dan Kartika-2. Sementara untuk budidaya kopi robusta, klon adalah sumber tanaman yang digunakan. Misalnya, BP 42 atau BP 358 klon.

Perbanyakan bibit pohon kopi dapat dilakukan dengan teknik generatif dan vegetatif. Perbanyakan biji secara generatif biasanya digunakan untuk menanam kopi Arabika, sedangkan kopi Robusta lebih umum digunakan untuk perbanyakan vegetatif dengan stek. Setiap metode perbanyakan benih memiliki kelebihan dan kekurangan.

Menyiapkan Lahan dan Peneduh Pohon

Budidaya kopi bisa dilakukan tergantung dari jenisnya baik besar maupun kecil. Secara umum, kopi membutuhkan tanah gembur yang kaya akan bahan organik. Untuk meningkatkan kesuburan, sediakan pupuk organik dan pupuk tanah di area tanaman. Arabika tumbuh dengan baik dengan keasaman tanah 5 hingga 6,5 pH, sedangkan Robusta tumbuh dengan kadar asam 4,5 hingga 6,5 pH.

Sebelum memulai penanaman kopi, pohon pelindung harus terlebih dahulu ditanam. Gunakan pohon peneduh untuk mengatur intensitas sinar matahari yang masuk. Tanaman kopi, termasuk tanaman yang membutuhkan intensitas sinar matahari, tidak penuh.

Pohon rindang yang biasa digunakan dalam penanaman kopi adalah Dadap, Lamtoro dan Sengon. Pilih pohon yang tidak perlu banyak perawatan, dan daunnya bisa menjadi sumber pupuk hijau.

Spesies pohon sengon perlu ditanam 4 tahun sebelum penanaman kopi. Sedangkan spesies Lamtoro bisa lebih cepat, sekitar 2 tahun lalu. Langkah-langkah yang diperlukan untuk merawat pohon peneduh adalah pemangkasan dan penjarangan.

Proses Penanaman

Ketika lahan, pohon peneduh dan bibit telah siap, bibit harus dikeluarkan dari polybag ke lubang tanam di area taman. Jarak yang disarankan untuk penanaman kopi adalah 2,75 × 2,75 meter untuk Robusta dan 2,5 × 2,5 meter untuk Arabika. Jarak tanam ini bervariasi dengan ketinggian tanah. Semakin tinggi lahan, semakin jarang dan semakin jauh jarak tanamnya.

Buat lubang tanam dengan ukuran 60x60x60 cm dan buat lubang ini 3-6 bulan sebelum tanam. Saat menggali lubang tanam, pisahkan penggalian atas dan bawah. Biarkan lubang tanam terbuka. Dua bulan sebelum tanam, campurkan 200 g belerang dan 200 g kapur dengan dasar tanah yang digali. Lalu taruh di lubang tanam. Kira-kira 1 bulan sebelum menanam bibit, campurkan 20 kg kompos dengan tanah bagian atas dan kemudian masukkan ke lubang tanam.

Sekarang biji kopi bisa ditanam di lubang tanam. Sebelumnya papas daun, yang ada di semai ke bagian yang tersisa untuk mengurangi penguapan. Lepaskan biji kopi dari polybag dan gali lubang tanam kecil yang telah disiapkan. Kedalaman penggalian menyesuaikan dengan panjang akar.

Untuk benih dengan penyangga akar, cobalah menanam akar dengan tegak. Tutupi lubang tanam agar tanaman berdiri dengan kokoh. Jika perlu, tambahkan pasak untuk mendukung tanaman agar tidak runtuh.

Perawatan dan Pemeliharaan

Langkah-langkah yang diperlukan untuk diperhatikan saat penanaman kopi meliputi pemindahan, pemangkasan dan penyiangan. Penjelasan berikut:

Penyulaman

Setelah bibit ditanam di area kebun, periksa pertumbuhan bibit setidaknya dua kali seminggu. Periksa tanaman muda pada usia 1 hingga 6 bulan setidaknya sebulan sekali. Jika kematian terjadi pada pohon kopi selama periode pemeriksaan tersebut, penggantian harus dilakukan segera. penyulamana dilakukan dengan benih yang sama. Mengintensifkan perawatan sehingga pertumbuhan tanaman dapat bersaing dengan pertumbuhan pohon lainnya.

Pemupukan

Pemberian pupuk untuk budidaya kopi, Anda bisa menggunakan pupuk organik atau buatan. Pupuk organik dapat diperoleh dari bahan di sekitar kebun, misalnya sisa dari kulit pohon pelindung atau cangkang buah kopi, dan kemudian diolah menjadi kompos. Kebutuhan pupuk untuk setiap tanaman sekitar 20 kg dan sekitar 1-2 tahun.

Cara menyediakan pupuk dengan membuat lubang pupuk di sekitar tanaman. Lalu masukkan kompos ke dalam lubang pupuk. Bisa juga dicampur dengan pupuk kompos. Untuk tanah asam dengan pH di bawah 4,5, pupuk dicampur dengan setengah kilogram kapur. Kapur dibuat setiap 2-4 tahun.

Untuk memperkaya bahan organik dari perkebunan, area tersebut dapat ditanami dengan tanaman penutup tanah. Tanaman yang biasa digunakan sebagai penutup tanah dalam penanaman kopi termasuk bunguk (Mucuna Munanease) dan kakacangan (Arachis pintol). tanaman tersebut bertindak sebagai pelindung dan pupuk tanah, dan pakan juga dapat digunakan sebagai sumber pupuk organik.

Pemangkasan Pohon

Dalam budidaya kopi, ada dua jenis pemangkasan, pemangkasan sederhana dan ganda. pemangkasan batang tunggal lebih cocok untuk tanaman kopi dengan banyak cabang sekunder seperti Arabika. pemangkasan ganda tersebar luas di perkebunan petani kecil yang menanam robusta. pemangkasan ini lebih cocok untuk perkebunan di dataran rendah dan di lahan basah.

Pemangkasan dalam tujuan kopi dibagi menjadi tiga jenis tergantung pada tujuan penggunaan:

Pemengkasan pembentukan, yang bertujuan untuk membentuk kerangka tanaman seperti bentuk kanopi, tinggi tanaman dan jenis percabangan. Pemangkasan produksi bertujuan untuk memotong cabang yang tidak produktif atau cabang lama. Hal ini dilakukan agar tanaman lebih fokus pada penanaman cabang yang produktif. Selain dihapus oleh bagian ini juga dari penyakit atau hama cabang yang dihinggapi.
Pemangkasan Peremajaan dilakukan pada tanaman yang telah melakukan penurunan produksi, hasil kurang dari 400 kg / ha / tahun atau bentuk tajuk yang tidak beraturan. Pemotongan dilakukan setelah pembuahan untuk memastikan ketersediaan nutrisi.

Penyiangan

Tanaman kopi harus selalu bebas dari gulma, terutama jika tanamannya masih muda. Gulma setiap dua minggu dibersihkan gulma di bawah tajuk pohon kopi. Jika tanaman cukup besar, pengendalian gulma di luar tajuk tanaman kopi dapat menggunakan tanaman penutup tanah. penyiangan gulma pada tanaman dewasa hanya saat dibutuhkan.

Hama dan Penyakit

Area tanaman yang terkena hama dan penyakit akan mengakibatkan penurunan produktivitas, kualitas kopi, dan bahkan kematian tanaman. Beberapa hama dan penyakit paling umum yang mempengaruhi penanaman kopi adalah:

Hama Penggerek buah kopi. Menyerang tanaman muda dan tua. Akibatnya serangan buah menurun atau perkembangan buah tidak normal dan membusuk. Pengendalian hama ini dapat dicapai dengan meningkatkan kebersihan kebun, dengan menaungi pohon, dengan memanen buah yang terinfeksi dan dengan penyemprotan kimia.
Penyakit karat daun (HV). Biasanya menyerang tanaman Arabika. Gejala penyerangan dapat dilihat pada permukaan daun dengan bintik-bintik kuning, semakin lama warnanya menjadi kuning gelap. Dapat dihindari dengan menanam kopi Arabika lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Kontrol lain dapat dilakukan dengan penyemprotan kimia, pemilihan varietas unggul dan budaya teknis.
Kutu nematoda. Banyak ditemukan pusat perkebunan kopi robusta. Serangan ini dapat mengurangi produksi hingga 78%. Pengendalian penyakit ini dapat dicapai dengan menggabungkan tanaman dengan batang bawah yang tahan terhadap nematoda.

Proses Panen Kopi

Tanaman yang dibudidayakan secara intensif dapat berbuah dalam spesies Robusta pada usia 2,5 hingga 3 tahun dan di Arabika dari 3 hingga 4 tahun. Panen pertama biasanya tidak terlalu banyak, produktivitas tanaman kopi akan mencapai puncaknya pada usia 7-9 tahun.

Panen kopi dilakukan secara bertahap, panen budidaya kopi dapat dilakukan dalam 4-5 bulan dengan interval waktu panen 10-14 hari. Proses panen dan pasca panen menentukan kualitas produk akhir.

Demikianlah pembahasan tentang budidaya kopi semoga dapat bermanfaat untuk anda

Baca Juga Artikel Lainnya