11 Cara Budidaya Tebu Agar Cepat Besar

Budidaya Tebu – Tebu adalah intisari dari salah satu tanaman yang paling umum digunakan saat ini sebagai bahan dasar gula. Selain itu, tanaman ini dapat dikonsumsi langsung dengan cara menggigitnya.

Pengambilan sari biasanya di modern ini juga menggunakan alat penghancur yang kemudian akan mengeluarkan sari tebu hingga maksimal.

Budidaya-Tebu
Budidaya Tebu

Tebu merupakan bahan gula alami adalah bentuk gula murni tanpa pengawet, membuatnya lebih sehat. Jika Anda tertarik menanam tebu, Anda dapat menanam tebu dengan benar sebagai berikut:

Cara Budidaya Tebu

Syarat Tumbuh

Tebu dapat tumbuh dengan baik di daerah beriklim panas dengan suhu sekitar 25 ° C hingga 28 ° C dan curah hujan sekitar 100 mm / tahun. Tanah yang baik untuk penanaman tebu adalah jenis Regosol, Allivial, Mediterania atau Podsol dengan pH atau keasaman sekitar 6,4-7,7 atau bahkan pada pH tanah netral.

Pengolahan Lahan

Lahan tanaman yang akan ditanami tebu dapat disiapkan dengan dua cara, yaitu dengan membajak atau di Reynoso. Pembajakan dilakukan untuk menggemburkan tanah kering, dan setelah membajak, buatlah alur sedalam 20 cm untuk menanam bibit tebu. Metode Reynoso adalah pengelolaan tanah di tanah yang banyak air. Tanah yang ditanami tebu dibuat cekungan sedalam sekitar 40 cm.

Pemilihan bibit tebu

Bibit tebu yang akan ditanam dapat berasal dari pucuk, bibit siwilan, bibit muda dan biji rayungan. Tunas tanaman tebu yang berusia sekitar 12 bulan atau satu tahun, dalam tunas muda sekitar 2-3 hingga panjang sekitar 20 cm. Biji siwilan adalah biji tebu yang diekstraksi dari pucuk tanaman tebu mati. Batang muda berasal dari tanaman tebu yang berumur sekitar 5 sampai 7 bulan. Bagian yang diambil adalah seluruh batang yang kemudian dibagi untuk stek menjadi 2 hingga 3 bagian. Biji rayungan adalah biji tebu yang berasal dari tanaman tebu yang dibudidayakan untuk pembibitan.

Penanaman Tebu

Untuk daerah kering adalah bibit stek yang memiliki 8-9 tunas dan ditanam pada jarak sekitar 1 meter per stek biasanya merupakan bibit yang baik untuk ditanam. Stek ditanam di Juringan dengan kedalaman sekitar 1,25 m – 1,35 m. Di lahan basah, bibit tebu yang ditanam adalah stek dengan 3 tunas ditanam dengan ujung atau teknik sentuhan yang tumpang tindih. Waktu tanam untuk daerah kering adalah dari Oktober hingga Desember dan untuk area basah di awal musim kemarau.

Perawatan Tebu

Penyulaman

Lakukan penyulaman tebu yang mati atau tidak tumbuh normal dengan tebu baru. Penyulaman ini dilakukan pada bibit baru berusia 2 hingga 4 minggu dan pada usia 2 minggu.

Penyiraman

Penyiraman dilakukan tergantung pada cuaca dan kondisi tanah. Penyiraman terjadi setelah pembuahan atau paling lambat 3 hari setelah pemupukan.

Penyiangan

Penyiangan dilakukan pada tanaman pengganggu dan hama lainnya dengan mencabut atau dipotong. Mungkin juga semprotkan herbisida yang sesuai untuk mengatasi masalah gulma.

Pemupukan

Pemupukan dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman. Pupuk yang biasa diberikan adalah pupuk ZA, SP36 dan KCl.

Hama dan Penyakit

Hama yang sering menyerang tanaman tebu adalah pengerek tebu. Untuk mencegah hal ini, perlu memilih gula yang tahan terhadap hama atau yang dapat dilepaskan oleh ulat seperti Trichogama sp, Jatiroto Lalat atau bahkan dengan menyemprotkan dengan Thiodan 35 EC.

Panen Tebu

Panen tebu dilakukan dengan memotong permukaan penanaman tebu dengan kedalaman sekitar 20 cm. Sisakan 3 bagian batang tebu jika Anda ingin menumbuhkan kembali atau merobohkan tanah dan menarik tebu hingga ke akarnya. Setelah panen, bagian pucuk tebu dibuang dan batang tebu diikat oleh 20-30 batang / bundel untuk ditumbuk. Waktu panen adalah musim kemarau antara April dan Oktober.

Demikianlah pembahasan tentang budidaya tebu semoga dapat bermanfaat untuk anda.

Baca Juga Artikel Lainnya